Ketua Umum Gepeubut: “Petani Milenial Pahlawan Pangan Masa Depan”

  • Bagikan
Ketua Umum Gepeubut Aceh, Zulfikar Mulieng (Mantan Ketua BEM Unimal), Minggu (5/3) pagi di dayah Kupi, Syamtalira Aron, Aceh Utara memberikan sambutan pada pembukan kegiatan Sosialisasi Petani Milenial. Waspada/Maimun Asnawi
Ketua Umum Gepeubut Aceh, Zulfikar Mulieng (Mantan Ketua BEM Unimal), Minggu (5/3) pagi di dayah Kupi, Syamtalira Aron, Aceh Utara memberikan sambutan pada pembukan kegiatan Sosialisasi Petani Milenial. Waspada/Maimun Asnawi

“Dulu seluruh petani Aceh membajak sawah mereka dengan alat bajak terbuat dari kayu (langai-Aceh) yang diikat pada kerbau dan digerakkan oleh manusia. Lambat laun perkembangan pertanian berubah ke arah yang lebih modern. Tanah sawah tidak diolah dengan langai tapi menggunakan handtraktor. Kemajuan teknologi tidak bisa dihadang dan akan terus berkembang. Dan nanti, seluruh areal sawah akan diwarisi pada generasi milenial dengan cara bertani yang lebih canggih.”

UNGKAPAN di atas disampaikan oleh Ketua Umum Gerakan Pemuda Berusaha Tani (Gepeubut) Aceh, Zulfikar Mulieng pada saat memberikan sambutan dalam kegiatan sosialisasi penguatan kapasitas petani milenial dalam mewujudkan kemandirian pangan di Bumi Ibu Pertiwi, Minggu (5/3) pagi di Dayah Kupi, Syamtalira Aron, Aceh Utara.

Kegiatan sosialisasi ini sengaja dibuat, kata Zulfikar Mulieng, sebagai ruang bagi petani milenial untuk dapat berbagi pengalaman dan pemikiran dalam rangka mendukung penguatan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang.

“Zaman terus berubah dan cara bertani pun semakin modern. Pertanian akan diwariskan pada generasi berikutnya. Mulai sekarang, petani milenial harus diberikan ruang untuk berperan dalam meningkatkan produksi gabah dan berdaya saing produksi pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan di Indonesia,” sebut mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Malikussaleh itu.

Alumni Fakultas Pertanian Unimal ini juga menyebutkan, Gepeubut siap bergandengan tangan dengan berbagai pihak untuk melahirkan duta petani milenial yang nantinya akan menjadi pahlawan pengan bagi Rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan keinginan tersebut harus dilakukan berbagai kegiatan dalam rangka penguatan kapasitas petani milenial.

“Mereka (petani milenial) harus dilatih untuk berinteraksi langsung dan berdiskusi, bertukar pengalaman serta pemikiran dalam menjalankan usaha pertanian. Mereka juga harus dibiasakan untuk berinteraksi dan menjalin kerjasama dengan pihak swasta seperti perbankan untuk mendapatkan informasi lebih mengenai program Kredit Usaha Tani (KUR). Berkomunikasi dengan perusahaan untuk program corporate social responsibility (CSR). Kemudian para petani milenial mendapat dukungan dari pemerintah dalam kemudahan mengakses modal,” sebut Zulfikar, SP, MSi.

Kegiatan sosialisasi petani milenial yang dilaksanakan Gepeubut mendapat dukungan dari nggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) asal Aceh Dapil II, Muslim, SH.I, MM dan PT. Pupuk Indonesia Holding Company.

“Kegiatan berjalan sukses. Kegiatan sosialisasi berlangsung dalam dua sesi yaitu keynote speech dan workshop. Untuk sesi keynote speech yaitu Muslim, S.Hi, MM dan pada sesi workshop diisi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Utara, Erwandi, Akademisi dari Fakultas Pertanian Unimal, Dr Setia Budi,SP, M.Si dan H Syahrul sebagai pengusaha internasional,” ceritanya.

Kegiatan sosialisasi petani milenial dihadiri oleh ratusan petani milenial, mahasiswa dan tamu undangan dari berbagai kalangan yang konsen terhadap perkembangan pertanian dan juga dari pihak media. “Terimakasih kepada semua pihak terutama Anggota Komisi VI DPR-RI Muslim, SH.I, MM dan PT Pupuk Indonesia. Berkat dukungan mereka kegiatan kita berlangsung sukses,” sebutnya.

Mengakhiri wawancara dengan Harian Waspada, Zulfikar Mulieng mengaharapkan dukungan yang tidak terputus dari berbagai pihak terutama dengan para pihak yang berkaitan kangsung dengan dunia pertanian, tanpa dukungan maka tidak mungkin dunia pertanian dapat diwariskan pada generasi muda. “Perlu diingat oleh semua pihak, petani milenial adalah pahlawan pangan masa depan di republik ini,” demikian mantan aktivitas dari Fakultas Pertanian Unimal itu. WASPADA.id/Maimun Asnawi, SH.I, M.Kom.I

  • Bagikan