Komisi V DPRK Pidie Sesalkan Viralnya Video Pengeroyokan Siswa

  • Bagikan
Ketua Komisi V DPRK Pidie Muhammad S.P.d.i, saat menerima Waspada di salah satu cafe, di Sigli, Kamis (10/8).Waspada/Muhammad Riza
Ketua Komisi V DPRK Pidie Muhammad S.P.d.i, saat menerima Waspada di salah satu cafe, di Sigli, Kamis (10/8).Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Kamis (10/8) menyayangkan viralnya video yang mempertontonkan adegan sejumlah pelajar SMA di daerah itu mengeroyok satu kawannya di ruang kelas.

“Video ini tidak baik disebarluaskan karena mengandung unsur kekerasan. Selain tidak mendidik, video ini sangat berbahaya bila dilihat oleh anak-anak. Apalagi anak-anak usia SD, SMP dan TK/PAUD. Jadi saya imbau kepada semua masyarakat atau netizen yang sudah terlanjur mengupload video tersebut segera mentakedown (menurunkan-red) vidio itu agar tidak tambah meluas,” demikian Ketua Komisi V DPRK Pidie Muhammad, S.PdI.

Apalagi kata dia, kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak sekolah dengan melibatkan komite sekolah, dan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Aceh, Wilayah Kabupaten Pidie/Pijay. Dalam upaya tersebut juga telah dilakukan visum, serta bertemu dengan orang tua korban dan orang tua siswa yang diduga pelaku.

“Kami dari Komisi V DPRK Pidie terus memantau kasus ini, dan mendesak Cabdindik Pidie/Pijay untuk segera menyelesaikan persoalan ini dengan baik. Bagaimanapun baik siswa yang menjadi korban dan siswa pelaku pengeroyokan sama-sama harus diperhatikan. Karena mereka adalah anak-anak dan penurus kita yang sama-sama harus kita jaga dan lindungi,” kata Muhammad.

Politisi Partai Aceh (PA), ini juga menyampaikan tentang bebasnya siswa membawa ponsel ke sekolah. Menurut dia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pidie, bersama Cabdindik Pidie/Pijay, perlu kembali memperhatikan soal larangan siswa membawa ponsel.

Karena persoalan perkelahian atau pengeroyokan itu berawal terjadi melalui ponsel. “Kalau mau jujur hampir semua sekolah pernah terjadi perkelahian antara sesama siswa, tergantung parah atau tidak parahnya perkelahian itu. Namun peristwa yang terjadi di SMN 1 Sakti, ini sudah kejadiannya parah ditambah diviralkan lagi. Ini yang sangat disayangkan,” katanya.

Menyusul adanya peristiwa perkelahian siswa, ini Muhammad S.P.d.i meminta semua sekolah di daerah itu untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswanya. Ini perlu dilakukan agar dewan guru atau pihak sekolah dapat dengan cepat mengatasi bila sewaktu-waktu terjadi insiden perkelahian.

“Bisa dengan memasang CCTV desemua tepat dilingkungan sekolah, untuk mengawasi aktivitas anak-anak. Karena bahaya juga seperti kejadi perkelahian yang berunjung pengeroyokan kemari. Sudah berantam dan main keroyok, anak-anak yang menyaksikan tidak melaporkan kejatian itu langsung ke wali kelas atau guru mereka, malah mereka bikin konten lalu disiarkan di Medsos,” katanya. (b06)

  • Bagikan