Muhammad Ahsin, Bocah Peraih Juara II MTQ Internasional Alzajair

  • Bagikan
Muhammad Ahsin, Bocah Peraih Juara II MTQ Internasional Alzajair

UNTUK mengukir prestasi butuh keuletan dan kerja keras. Tanpa kerja keras dan usaha, tentu harapan itu tidak akan pernah tercapai.

Muhammad Ahsin, bocah 9 tahun asal Kota Langsa berjuang sendiri hanya berbekal keuletan dan kerja kerasnya bersama orangtuanya Tgk Nasruddin untuk bisa tampil dikancah perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional di Kota Aljazair, sebuah kota di Negara Afrika Bagian Utara.

Sontak, kehadirannya di MTQ Internasional di Kota Aljazair mengejutkan semua orang. Bagaimana tidak, Ahsin mampu mengalahkan berbagai negara peserta MTQ tersebut dan menyandang juara II terbaik dalam seni baca Alquran.

Muhammad Ahsin kelahiran Langsa, 3 April 2013 silam itu pun kini menjadi hangat dibincangkan di Kota Langsa. Bocah bertubuh kecil, berbadan gempal dan kulit sawo matang itu menjadi idola diantara kawan maupun masyarakat Kota Langsa saat ini.

Bahkan, sang jawara itu pun ketika memijakkan kakinya di tanah air turut disambut hangat oleh Anggota DPR-RI, dari Fraksi Golkar yakni H Ilham Pangestu di Jakarta, sebelum esok harinya pun tiba di Bandara Kuala Namu-Medan disambut keluarga dan perwakilan Pemko Langsa.

Sekelumit cerita Tgk Nasruddin sang ayahandanya kepada wartawan, Rabu (28/12) menukilkan awal mulai perjalan Ahsin terpilih menjadi peserta MTQ Internasional di Aljazair berawal dari prestasi Ahsin yang merupakan salah satu peserta yang berhasil meraih juara harapan 1 cabang tartil putra di MTQ Nasional di Banjarmasin-Kalimantan Selatan lalu.

Selain itu, Ahsin juga mengikuti seleksi calon peserta yang akan mewakili Indonesia untuk MTQ Internasional di Aljazair. Seleksi tersebut dilakukan secara online dan juga mengirimkan video tilawah kepada panitia di Aljazair.

Setelah proses seleksi yang dilakukan oleh dewan hakim internasional yang merupakan pakar Alquran dan ilmu Qiraat Dunia antara lain Prof. Dr. Ahmad Isa Al-Ma’sharawi guru besar Ilmu Alquran, Prof. Dr. Kamal Quddah Guru Besar Ilmu Alquran, Dr. Ahmad Jadullah, Dr. Ahmad An-Nufais dan lain lain.

Akhirnya Ahsin terpilih sebagai peserta perwakilan Indonesia pada MTQ Internasional tersebut dan Ahsin langsung menerima undangan resmi dari panitia acara.

Muhammad Ahsin, Bocah Peraih Juara II MTQ Internasional Alzajair

Dalam event MTQ Internasional ini, sebut Tgk Nasruddin, ada dua cabang yang diperlombakan yaitu Tilawah Alquran dan Hifzhil Quran 30. Adapun peserta Hifzhil Quran utusan Indonesia adalah Muhammad Zaki yang merupakan siswa sekolah dasar asal Kota Bekasi.

Setelah Ahsin menerima undangan resmi dari panitia di Aljazair, selanjutnya orangtuanya Tgk Nasruddin, M.Pd langsung mengurus paspor di Kota Langsa dan juga mengurus visa di Kedutaan Besar Aljazair di Jakarta.

Lantas tak sampai disitu saja, ungkap Tgk Nasruddin, untuk pengurusan visa di Jakarta dibantu oleh santrinya yang sudah menetap di Jakarta yaitu Azhari Putra Mulyana dan Fajar Putra Mulyana. Karena Azhari yang juga memiliki pengalaman belajar di Timur Tengah dan juga pernah menjadi guide wisata saat kuliah di Maroko, maka dalam waktu singkat visa Ahsin dan visa saya dapat diurus dengan baik dan lancar.

Bak kata pepatah, untuk meraih sesuatu itu butuh pengorbanan. Ternyata benar, adanya kendala dan hambatanpun datang silih berganti, dimana dalam proses mengurus administrasi dan persiapan menuju MTQ Internasional di Aljazair sejak pertengahan bulan November, sempat terjadi miss komunikasi antara keluarga Ahsin dengan panitia di Aljazair.

“Kendalanya karena panitia belum mengirimkan bukti tiket perjalanan dari Indonesia ke Aljazair yang mana ini merupakan syarat dalam mutlak dalam pengurusan visa atau izin dari kedutaan Aljazair,” tutur Tgk Nasruddin.

Tak kenal patah arang, Tgk Nasruddin, kembali menceritakan kendala yang lain juga yaitu sulitnya menjalin komunikasi dengan panitia lomba karena perbedaan bahasa dan perbedaan waktu Indonesia dengan Aljazair.

Juga yang menjadi kendala yaitu menu makanan yang berbeda dengan kebiasaan di Indonesia yang mana masyarakat Aljazair sehari-hari mengkonsumsi gandum, roti dan kentang berbeda dengan menu makanan di Indonesia.

“Alhamdulillah meskipun berbeda rasa di lidah, namun lambat laun bisa juga kita nikmati,” ucap Tgk Nasruddin sembari tersenyum.

Selain itu juga Tgk Nasruddin, juga meminta kepada salah seorang anggota senator DPD-RI Ustadz Fadhil Rahmi, MA untuk bisa menghubungkan dengan Kedubes RI di Aljazair agar bisa memfasilitasi penjemputan dan membantu Ahsin dan peserta Indonesia yang lain saat membutuhkan bantuan atau masalah dalam komunikasi dengan pihak panitia penyelenggara.

“Syukur benar saja sesampainya di Aljazair pihak kedutaan Indonesia di Aljazair beserta panitia penyelenggara sudah siap menjemput kedatangan Ahsin dan orangtuanya di Bandara Internasional Aljazair,” katanya.

Dimana perjalanan terus berlanjut hingga Ahsin dan orangtuanya dibawa ke hotel penginapan tempat berkumpulnya seluruh peserta dari berbagai belahan dunia yang ikut dalam event bergengsi tersebut.

Keesokan harinya tepatnya hari pertama tanggal 9 Desember 2022 bertepatan dengan hari Jumat belum ada agenda lomba. “Kami dibawa ke sebuah masjid dan diberikan tempat di baris kedua masjid khusus untuk seluruh rombongan MTQ Internasional dan ternyata pihak masjid telah menerima informasi bahwa akan ada tamu peserta dari berbagai negara akan hadir untuk shalat Jumat di masjid dan mereka sangat senang dengan kehadiran peserta MTQ Internasional di masjid,” kisahnya.

Kemudian, setelah Jumat dilaksanakan acara sesi foto dan wawancara singkat dengan peserta. Panitia memberikan pertanyaan pada peserta dan selanjutnya masing-masing peserta mempersiapkan jawaban dan juga harapan dan cita-cita mereka masing dalam berbahasa arab, namun sedikit mengelitik karena Ahsin belum pandai berbahasa Arab maka dia menjawabnya dalam bahasa Indonesia juga hal yang sama dilakukan oleh peserta dari Malaysia.

Ketika proses perlombaan pada hari pertama pelaksanaan lomba seluruh peserta dijemput dari hotel dan dibawa ke lokasi lomba yang berjarak sekitar 30 menit dari penginapan. Hari pertama dilaksanakan lomba cabang tilawah mujawwad yang diikuti oleh 18 orang peserta dari berbagai negara.

Berbagai persiapan yang dilakukan panitia membuat penampilan peserta tertunda beberapa jam hingga acara dimulai pada jam 12 siang. Ahsin menerima nomor urut tampil ke 10 dari total 18 peserta. Dalam event ini tidak ada pemisahan antara golongan laki laki dan perempuan, semuanya disatukan dalam satu golongan.

Setelah semua peserta tampil dewan hakim langsung melakukan sidang tertutup untuk memutuskan siapa saja peserta yang berhak masuk ke babak 8 besar. Hasil sidang dewan hakim memutuskan peserta yang masuk ke babak 8 besar adalah Ahsin utusan Indonesia diikuti oleh Malaysia, Irak, Mesir, Aljazair, Libiya, Kuwait dan Tunisia.

Semangat Ahsin kian bergelora ketika memasuki babak 8 besar peserta diberikan maqra’ bacaan tilawah sehari sebelum tampil sebanyak 15 baris bacaan Alquran. Seluruh peserta harus mampu membaca lancar, menjaga kaidah tajwid dan fashahah serta melantunkan dengan irama dan lagu yang bagus dan serasi.

Dalam penampilan babak 8 besar ini dilakukan dalam dua hari. Setiap penampilan peserta disilang antara peserta tilawah dan peserta hifzhil quran.

Ahsin pun kian mendapat kepercayaan diri dimana tampil baik dan lancar sehingga saat pengumuman dewan hakim, Ahsin terpilih untuk melaju ke babak 4 besar bersama Malaysia, Irak dan Mesir.

Torehan hasil itupun membawa Ahsin masuk babak 4 besar, dimana pada babak 4 besar ini Ahsin dan peserta yang lain juga diberikan tantangan yang baru yaitu maqra’ tilawah yang berbeda yang telah disediakan oleh dewan hakim dan panitia.

Pada babak ini Ahsin menghadapi tantangan yang sangat berat mengingat saingan Ahsin di babak 4 besar merupakan peserta yang pernah meraih juara MTQ Internasional di negara-negara lain sebelumnya. Namun berkat ketekunan dan semangat dalam belajar dan mengulang tugas yang diberikan oleh dewan hakim, Ahsin mampu memberikan penampilan yang maksimal.

Akhirnya dewan hakim mengumumkan peserta yang masuk ke babak final 2 besar, peserta yang berhasil adalah Ahmad Asfar dari Malaysia dan Muhammad Ahsin dari Indonesia.

Memang tak gampang untuk menaklukan rivalnya Ahmad Asfar pada babak final, karena memang Asfar terbilang kalibernya tingkat internasional, namun Ahsin tak pernah kecut untuk terus bersaing dikancah internasional dan inipun berkat doa sang bundanya Nurul Husna, M.Pd.I.

“Nak jangan pernah mundur sebelum tempur, lanjutan hingga terakhir untuk gapai juara,” pesan Nurul Husna kala itu.

Memasuki babak final peserta juga menerima tantangan dari dewan hakim yaitu maqra’ yang baru. Pada Maqra’ yang baru ini juga peserta diminta untuk membawakan tilawah pada 15 baris bacaan ayat alquran yang diberikan dewan hakim.

Dalam babak ini Ahsin mampu tampil yang terbaik dan maksimal, namun saingannya Muhammad Asfar dari Malaysia lebih unggul karena memiliki kelebihan dari segi usia dan juga pengalaman yang banyak di event internasional dan berhasil menjadi juara pertama dan diikuti oleh Muhammad Ahsin sebagai juara kedua.

“Meskipun menjadi juara II pada ajang MTQ Internasional, Ahsin setidaknya sudah menorehkan yang terbaik untuk seantero Indonesia, Aceh pada umumnya dan Kota Langsa khususnya,” tutur Tgk Nasruddin.

Setelah semuanya usai, acara penutupan diisi dengan berbagai penampilan penampilan Haflah Alquran qori-qori dan hafizh-hafizh berbakat dan hafizh disabilitas dari Negara Aljazair dan dari luar negeri serta juga diisi dengan nasyid dan shalawat oleh Syeh Ahmad an Nufais dari Kuwait.

Kemudian panitia juga mengadakan program tour dan ziarah pada hari selanjutnya setelah perlombaan, seluruh peserta dibawa untuk mengikuti tour dan ziarah ke tempat bersejarah dunia.

Lokasi ziarah antara lain Masjid Agung Aljazair yang merupakan masjid ketiga terbesar di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dan masjid itu memiliki menara masjid tertinggi di dunia, juga berkunjung ke masjid tertua dan pertama di Aljazair yang dibangun sejak kesultanan Turli Usmani, juga berkeliling Kota Aljazair yang khas dengan bangunan nuansa klasik Perancis yang dipadu dengan keindahan pinggiran pantai laut Mediterania.

Semoga kehadiran Muhammad Ahsin sebagai bocah ajaib khilafah islam peraih juara II MTQ Internasional di Alzajair bisa melahirkan Ahsin-ahsin yang lain dalam tonggak sejarah demi syiar Islam masa yang akan datang…. Semoga


Berikut profil

Nama : Muhammad Ahsin
Tp/ tgl lahir : Langsa, 3 April 2013
Nama ortu :

  1. Nurul Husna, M. Pd.I.
  2. Nasruddin, M.Pd
    Jumlah saudara : anak pertama dari dua bersaudara

Pendidikan :

  1. TK Pembina Langsa Timur Sukarejo
  2. MIN 1 Langsa
  3. Dayah Nurul Hikam Al-Waliyah

Alamat : Dusun Pertanian Desa Sukarejo. Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, Provinsi Aceh.

Prestasi yang diraih :

  • Juara 1 cabang tartil putra MTQ Provinsi Aceh 2022.
  • Juara harapan 1 cabang tartil MTQ Nasional di Bener Meriah tahun 2022.
  • Juara 2 MTQ Internasional Aljazair 2022.

WASPADA.id/Rapian

  • Bagikan