“Namaku Wartawan Di HP Android Anakku”

Laporan: Maimun Asnawi, SH.I.,M.Kom.I

  • Bagikan
Suasana di Masjid Teupin Punti, Syamtalira Aron, Aceh Utara, Aceh, Jumat (25/8). Waspada/Maimun Asnawi
Suasana di Masjid Teupin Punti, Syamtalira Aron, Aceh Utara, Aceh, Jumat (25/8). Waspada/Maimun Asnawi

“Mau kemana, duduk di mana, makan apa, pergi dengan siapa, dan apakah sudah shalat.”

SEMESTINYA beberapa pertanyaan tersebut di atas merupakan pertanyaan wajib yang harus terus menerus dipertanyakan setiap orang tua kepada anak-anaknya pada saat izin berpergian ke luar rumah baik pada siang maupun pada malam hari.

Setiap orang tua semestinya selalu dihinggapi rasa was-was ketika putra dan putrinya pergi bersama temannya. Apalagi, jika anak-anaknya terlalu sering pulang di malam hari. Namun apalacur, pertanyaan itu tidak berani dipertanyakan oleh para ibu maupun para ayah kepada anak-anak mereka.

“Orang tua sekarang tidak berani melontarkan pertanyaan itu kepada anak-anak mereka. Padahal pertanyaan, mau kemana, duduk di mana, makan apa, dan pergi dengan siapa adalah beberapa pertanyaan wajib yang harus selalu ditanyakan kepada buah hatinya. Namun pertanyaan itu disimpan dan tidak pernah disampaikan karena muncul rasa takut terhadap anak,” sebut Tengku Ismuhar, Khatib di Masjid Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Aron, Jumat (25/8).

Jika ada ayah dan ibu yang mempertanyakan anak-anak mereka seperti beberapa pertanyaan di atas, maka anaknya menulis nama ayah dan ibunya di HP androidnya “WARTAWAN”. Banyak orang tua masa sekarang membelikan apapun yang diminta anak-anak mereka sebagai bentuk kasih sayang kepada buah hatinya, termasuk membeli HP android.

“Padahal, Bill Gates salah seorang penemu dan juga pemilik Microsoft mengharamkan HP bagi anak-anaknya sebelum mencapai usia 14 tahun. Karena dalam penelitian yang dilakukannya diketahui, HP android mampu merusak saraf,” sebut Tengku Ismuhar dengan suara lantang di mimbar masjid.

Informasi tersebut, kata Khatib Jumat tersebut, diperoleh dari bacaan di salah satu media mainstream. “Yang terjadi di Aceh dan Indonesia pada umumnya, anak-anak yang baru lahir 14 hari sudah mengenal HP. Karena HP sengaja diletakkan oleh orang tuanya di ayunan.”

Muncul pertanyaan, apakah Bill Gates tidak mampu membeli HP android kepada anak-anaknya. Jawabnya mana mungkin, karena Bill Gates merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Lalu muncul pertanyaan berikutnya, apakah Bill Gates tidak tahu dengan android. Jawabnya, Bill Gates pemilik perangkat lunak paling sukses di muka bumi yang bernama Microsoft.

“Bill Gates tahu bahwa HP android dapat merusak jaringan saraf anak-anaknya, maka dia baru mengizinkan anak-anaknya memiliki HP setelah berusia 14 tahun. Sementara para orang tua hari ini di Indonesia dan Aceh pada khususnya, sengaja membeli HP sebagai wujud kasih sayang orang tua kepada anak. Padahal itu adalah bencana,” ucap Tengku Ismuhar lagi.

Mengapa Tengku Ismuhar mengatakan bencana, karena fungsi HP android pada saat ini bukan lagi hanya sebagai alat komunikasi, akan tetapi dapat dipergunakan untuk beragam keperluan. Banyak aplikasi yang disediakan oleh pihak ke tiga (pengembang) dimasukkan dalam HP android. Apakah itu aplikasi yang bermanfaat untuk kemudahan dalam bekerja hinggga pada hal-hal yang tidak berguna.

“Ada aplikasi judi online. Ada banyak tontonan di HP android karena telah disediakan di youtube, Tiktok dan berbagai sosial media lainnya.” Sebutnya.

Kata Ismuhar, dia pernah mendapatkan informasi dari salah satu media besar di Indonesia. Di dalam media itu terdapat sebuah tulisan hasil penelitian yang menyebutkan, 80 persen remaja telah menonton film porno karena tidak tersengaja.

“Mereka tidak sengaja menonton film itu. Dan film itu tertonton pada saat anak-anak mencari bahan kuliah atau bahan pelajaran di sekolah. tiba-tiba pada saat sedang mencari bahan tersebut masuk iklan dengan konten porno,” katanya Tengku Ismuhar sesuai dengan hasil penelitian yang dimuat di media massa itu.

Akibat rasa takut orang tua terhadap anak yang tidak beralasan telah menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam masyarakat. Akhir-akhir ini di Aceh telah muncul sekelompok remaja yang membawa senjata tajam yang merampas harta orang lain dan bahkan tidak segan-segan membacok orang (begal).

Mengapa ini terjadi, sebut Tengku Ismuhar, ini terjadi akibat lemahnya kontrol orang tua terhadap anak-anak mereka. Lemahnya kepedulian orang-orang terhadap generasinya. Tidak ada lagi yang berani melarang para remaja usia sekolah untuk tidak merokok. Dan jika ada orang yang berani melarang, maka dipastikan orang tersebut akan mendapat perlakuan yang tidak baik dari si anak dan orang tua anak tersebut.

“Dulu jika ada anak yang ketahuan merokok lalu dilarang oleh teman ayahnya, maka dengan sigap si anak langsung membuang rokoknya dan bahkan ada yang terbakar tangannya karena takut diberitahukan kepada orang tuanya. Tapi kalau sekarang, jika ada yang melarang, maka si anak langsung menyahuti, bahwa itu bukan urusannya. Jika diambil sedikit tindakan, si anak pasti mengadukan hal itu kepada orang tuanya dan orang tua si anak mendatangi orang tadi mempertanyakan hal tersebut,” kata Tengku Ismuhar mencotohkan.

Kondisi di atas terjadi menurut Tengku Ismuhar akibat lemahnya kontrol orang tua dan masyarakat lingkungan. Agar kondisi ini dapat diperbaiki, maka membutuhkan kekompakan dalam lingkungan masyarakat untuk saling menjaga. Tidak membiarkan anak-anaknya bebas menggunakan HP android.

“Tidak masuk surga orang yang membiarkan keluarganya dalam keadaan maksiat kepada Allah SWT. Orang yang tidak cinta pada ilmu agama dan para ahli ilmu agama yaitu para ulama. Meskipun seseorang itu shalat, membayar zakat hingga naik haji,” sebutnya mengutip hadist.

Dalam Hashail Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani, sebut Tengku Ismuhar, akan datang sebuah masa kepada ummat Muhammad, SAW di mana pada masa itu mereka (ummat Nabi Muhammad) mereka menjauhkan diri dari para ulama dan fukaha. Pada masa itu, Allah SWT mencabut keberkahan rezeki.

“Apapun usaha yang kita lakukan gagal, jika tidak gagal maka muncul masalah lain, dirinya sakit atau anak-anaknya keluar masuk rumah sakit atau isterinya yang sakit. Intinya rezeki pada masa itu tidak berkah. Muncul bencana dan munculnya pemimpin yang zalim akibat jauh dari ‘ulama,”sebutnya.

Yang paling menakutkan, kata Tengku Ismuhar melanjutkan dalam khutbahnya, jika mati dalam kondisi tidak beriman. Apabila seseorang mati dalam kondisi tidak beriman, kata Ismuhar mengutip salah satu hadist, seperti seseorang yang mengarungi lautan tidak menggunakan perahu.

“Pasti kita akan tenggelam mati dan binasa. Mana mungkin selamat jika mengarungi lautan tanpa perahu. Kemudia, orang yang tidak akan masuk surga adalah orang-orang yang memiliki sifat iri dan dengki. Susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah. Mengapa orang yang punya sifat iri dan dengki tidak masuk surga, karena seluruh pahala yang dimilikinya hilang seperti kayu kering yang habis dilalap api,” demikian isi khutbah Jumat di Masjid Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.

Dalam khutbahnya, Ismuhar juga sempat menggambarkan rasa cinta orang Aceh dahulu terhadap anak-anaknya lewat syair yang bunyinya; Lailahaillallah, mirah pati patah tuot, mate mak bak ulee jingki, mate abi bak mita engkot. Namun, ayah dulu bukanlah ayah dan ibu penakut pada anak-anaknya sehingga mereka berani menuliskan nama orang uanya di HP android mereka ‘WARTAWAN’. WASPADA.id

  • Bagikan