Pemkab Aceh Tamiang Akan Bangkitkan Kembali Komoditi Kakao

  • Bagikan
Pemkab Aceh Tamiang Akan Bangkitkan Kembali Komoditi Kakao

Plt Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia saat meresmikan pusat pelatihan komoditas lestari di halaman kantor Distanbunnak Aceh Tamiang, Kamis (18/1). (Waspada/Yusri).

ACEH TAMIANG (Waspada) : Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mendukung sepenuhnya mengembalikan komoditi kakao yang pernah menjadi salah satu hasil perkebunan andalan bagi daerah ini.

Membangkitkan kembali komoditi kakao ini tentunya melalui kerjasama yang sudah terbangun antara Pemkab Aceh Tamiang, Pemerintah Aceh bersama lembaga atau perusahaan seperti Musim Mas,Unilever,Pepsico, LTKL, PUPL,FKL, Cacao Sustainable Partnership (CSP) dan FKA Aceh. Program ini tentu merupakan hal yang sangat positif dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang.

” Kita berharap bahwa keberhasilan di Bidang perkebunan kelapa sawit juga diikuti oleh bidang perkebunan kakao, “kata Pj Bupati Aceh Tamiang diwakili Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Drs.Tri Kurnia dalam kegiatan pusat pelatihan komoditas lestari Kamis (18/1) di halaman belakang kantor Distanbunnak Aceh Tamiang.

Disebutkannya, secara geografis Kabupaten Aceh Tamiang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatra Utara, yang merupakan lintas timur dari Propinsi Aceh serta berdampingan dengan Kota Langsa, Aceh Timur dan Gayo Lues, dengan luas wilayah 1.957,02 Km2 memiliki jumlah penduduk pada tahun 2023 sebanyak 301,492 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dengan luasan perkebunan rakyat 21.956 Ha dan perkebunan coorporasi 44.427 Ha yang dikelola oleh 31 perusahaan.

Sebagai upaya mewujudkan komitmen pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Aceh Tamiang yang tercantum dalam deklarasi visi Kabupaten Lestari , serta mendorong tercapainya target SDGs pada tahun 2030.

Pelaksanaan program yurisdiksi berkelanjutan di Kabupaten Aceh Tamiang melalui inisiasi multi pihak telah dilaksanakan sejak tahun 2019 yang lalu dan telah melahirkan beberapa capaian yang membanggakan seperti 2.200 petani pekebun kelapa sawit swadaya telah mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO dan ini merupakan capaian terbesar di Indonesia Dimana Petani swadaya bisa mendapatkan sertifikat ISPO dan RSPO sekaligus.

Disampaikan Tri Kurnia,selain itu upaya kegiatan perlindungan kawasan hutan telah berhasil menurunkan angka deforestasi lebih dari 50% dalam jangka waktu 3 tahun. ” Ditandai dengan hasil publikasi Lembaga HAkA tentang angka deforestasi kabupaten di Provinsi Aceh tahun 2022 serta melalui program ini 3000 petani telah mendapatkan Surat Tanda Daftar Budi Daya (STDB) gratis, 1500 petani telah mendapatkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Lahan Gratis, 2.700 petani pekebun kelapa sawit swadaya telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman kelapa sawit berkelanjutan, “terangnya.

Bahkan,beberapa lembaga, donor dan perusahaan seperti IDH, LTKL, FKL, Unilever Pepsico, Musim Mas, Koompasia, Socfindo, Pati Sari, Semadam, dan BSG yang bernaung dibawah sebuah lembaga multi pihak yang di bentuk oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yaitu Pusat Unggulan Perkebunan Lestari (PUPL) telah meletakkan dasar program perkebunan berkelanjutan di Kabupaten Aceh Tamiang.

“Keberhasilan itu semua tentu sangat erat kaitannya dengan adanya peningkatan pengetahuan petani yang selama ini diperoleh dari program pelatihan yang dijalankan oleh para mitra pembangunan Aceh Tamiang dibawah koordinasi PUPL Aceh Tamiang, ” ungkapnya.

Dari beberapa capaian yang telah dihasilkan dalam rangka peningkatan pendapatan di sektor perkebunan, selain dari pada menyukseskan agenda nasional sesuai dengan mandatori Inpres nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) juga menyukseskan target Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang 2023-2026 tentang pencapaian target sertifikasi ISPO/RSPO.

Oleh karenanya, untuk pencapaian target visi kabupaten lestari sampai tahun 2030 tentunya dibutuhkan lembaga pusat pelatihan komoditas lestari yang hari ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak menjadi pusat Diklat bagi petani swadaya di Kabupaten Aceh Tamiang.”Kami berharap kepada Dinas Pertanian terus berupaya maksimal untuk memperkuat akses kemitraan baik melalui lembaga lokal, nasional dan internasional, “harap Tri Kurnia.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi bekerjasama dalam membangun sektor perkebunan di Kabupaten Aceh Tamiang khususnya dan Aceh pada umumnya.

” Kami menyadari masih butuh pendampingan dari semua pihak, hal ini tentunya dengan keterbatasan pemerintah daerah antaralain keterbatasan anggaran,”sebutnya seraya mengatakan, yaitu keterbatasan sumber daya manusia.

Karena itu, dirinya mengajak semua pihak yang berkontribusi agar tetap berkomitmen bersama-sama memajukan komoditi kakao dan tingkatkan produksi serta produktivitas lebih baik lagi sehingga petani menjadi lebih bergairah lagi. “Akhirnya petani kita memiliki masa depan yang lebih baik lagi dan kami menyambut baik dan apresiasi terhadap program pusat pelatihan komoditi Lestari yang salah satunya adalah kakao serta komoditi perkebunan lainnya, ” harap Cut Huzaimah.(b15).

  • Bagikan