Peringatan Maulid Nabi SAW Hilangkan Sekat Sosial Dan Politik

  • Bagikan
Peringatan Maulid Nabi SAW Hilangkan Sekat Sosial Dan Politik
Peringatan Maulid Nabi SAW Hilangkan Sekat Sosial Dan Politik

ACEH BESAR (Waspada): Dengan peringatan Maulid Nabi Saw dalam bentuk berbagi makanan dan berselawat bersama akan terbangun silaturrahim antara orang kaya dan miskin, serta terjalin kebersamaan antar berbagai komponen masyarakat. Umat Islam bisa duduk bersama dan menghilangkan sekat-sekat sosial dan politik. Dengan peringatan mulid Nabi Saw juga kita bisa mengkaji ulang sejarah perjuangan Rasulullah dan sunnah-sunnah beliau.

Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Muhajirin Komplek Korpri Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Tgk H Khalidin Lhoong (foto), menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Jumat di Masjid Besar Madinatussalam Lhoong, Aceh Besar, Jumat (13/10) bertepatan dengan 27 Rabiul Awal 1445 H.

Kata dia, merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw merupakan rahmat yang kelak akan menjadi nikmat, untuk itu, memperingati maulid Nabi perlu dilakukan dengan berbagai bentuk kebaikan dan berselawatlah sebanyak mungkin. “Kalau masyarakat melakukan kenduri dan bersedekah, maka kendurilah dan bersedekah dengan ikhlas, agar kenduri dan sedekah yang dimakan oleh anak yatim dan fakir miskin menjadi amal ibadah yang paling baik di sisi Allah Swt,” ujarnya.

Khalidin Lhoong menguraikan, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw sudah diperingati sejak dua minggu lalu, 12 Rabiul Awal. Kita semua sudah tahu, bahwa pada hari tersebut adalah hari kelahiran Rasulullah Muhammad saw, kekasih Allah yang sangat mulia dan sangat dicintai oleh Allah Swt, sehingga dengan lahirnya beliau merupakan rahmat bagi seluruh alam ini.

Ketika Rasulullah Saw mulai tumbuh dewasa dan berusia 40 tahun, beliau diangkat menjadi seorang Rasul dan mulai sangat terasa, ternyata Muhammad Saw lahir untuk memperbaiki akhlak manusia, yang saat itu kehidupan manusia sungguh biadab. Antara lain, apabila lahir anak perempuan akan dibunuh dan bahkan ditanam hidup-hidup.

Hal itu pernah dilakukan oleh Umar bin Khattab sebelum beliau memeluk agama Islam, yang kemudian Umar menjadi sahabat Rasulullah saw. Zaman itu lebih popular dengan zaman jahiliah. Jahiliah reda setelah Muhammad saw memerangi kezaliman, kejahatan, dan berbagai keburukan lainnya. “Rasulullah mengajarkan mereka akhlak yang mulia, hal-hal baik dan kebenaran,” tegasnya.

Karena itu, sebut Tgk Khalidin, wajar pada tanggal 12 Rabiul Awal umat Islam mengenang dan mengingat Rasulullah saw, serta sangat wajar kita peringati hari kelahiran beliau, sebab dalam peringatan itu umat Islam berbondong-bondong bersalawat kepada beliau.

Manusia adalah makhluk yang lemah sebagai hamba Allah Swt, yang perlu selalu berselawat kepada Rasulullah saw. Sebab, Allah Swt saja yang menciptakan Muhammad Saw, namun selalu ingat kepada Nabi Muhammad Saw, begitupun Malaikat pun bersalawat kepada Rasulullah Saw.

Khalidin Lhoong menegaskan, Allah Swt memerintahkan orang-orang beriman supaya senantiasa berselawat kepada Muhammad saw. Perintah ini tertuang dalam Al-Qur’an Surah al-Ahzab ayat 56 yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (b02)

  • Bagikan