Pj Bupati Aceh Utara: “Pasai Harus Menjadi Kota Bersih”

  • Bagikan
Penjabat Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah, Jumat (3/3) pagi bergabung dengan ratusan ASN ikut membersihkan saluran Pasar Terpadu Lhoksukon. Diharapkan kegiatan ini dapat diteruskan oleh seluruh masyarakat di Aceh Utara. Waspada/Maimun Asnawi
Penjabat Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah, Jumat (3/3) pagi bergabung dengan ratusan ASN ikut membersihkan saluran Pasar Terpadu Lhoksukon. Diharapkan kegiatan ini dapat diteruskan oleh seluruh masyarakat di Aceh Utara. Waspada/Maimun Asnawi

“Kita yang di sini adalah orang Islam semua. Kebersihan itu sebagian daripada iman. Ini harus kita ingat. Bersih itu sangat penting; bersih jiwa dan raga, bersih lingkungan kerja dan bersih di luar lingkungan kerja. Jadi kita sepakat dengan semua SKPK untuk menjalankan program Jumat bersih di seluruh Bumi Pasai terutama di pusat ibukotanya di Lhoksukon.”

KOMENTAR di atas disampaikan Penjabat Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah usai melaksanakan kegiatan gotong royong di pusat pasar terpadu di Ibukota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon, Jumat (3/3) pagi. Kegiatan gotong royong itu dilakukan karena mencium bau tidak sedap saat berkunjung melakukan pengecekan harga pasar di pasar terpadu Lhoksukon.

Baunya sangat menyengat dan benar-benar membuat pengunjung atau warga yang berbelanja tidak akan betah berlama-lama di sana. Lalu orang nomor satu di Aceh Utara itu bertanya penyebab bau tidak sedap tersebut kepada Kepala Bidang Pengelolaan Pasar dari Dinas Perdagangan, Pasar dan Koperasi, Hanum. Kata Hanun, bau tidak sedap merupakan masalah yang sudah menahun.

“Lalu kita cek dan ternyata gotnya sumbat. Ini penyebab timbulnya bau tidak sedap. Sekarang sudah kita bersihkan. Dan saya sudah meminta Kabid bersangkutan untuk mengecek kembali apa-apa saja yang perlu diperbaiki hingga lingkungan pasar ini menjadi bagus,” sebut Azwardi.

Untuk jangka pendek, kata Azwardi, pihaknya, Jumat (3/3) pagi telah mengerahkan 300-an Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari semua SKPK untuk bergotong royong di pusat pasar terpadu Lhoksukon dan ikut membersihkan lingkungan Masjid Agung Baiturrahim. “Alhamdulillah pasar ini sudah tidak bau lagi. Tadi sudah kita semprot dan airnya sudah mulai turun,” katanya.

Azwardi meminta dinas terkait menindaklanjuti kegiatan gotong royong ini dengan merehab atau memperbaiki saluran dengan mengajukan kebutuhan anggaran pada APBK-P tahun ini. “Bumi Pasai ini adalah tempat Islam pertama di republik ini baru kemudian menyebar hingga ke asia tenggara. Kemarin, Minggu (5/3) ribuan jama’ah shubuh dan zikir akbar berlangsung di Masjid Agung Lhoksukon. Mereka itu tergabung dalam lembaga Tazkiratul Ummah (TU) Aceh dan mereka datang dari berbagai penjuru untuk mendoakan kita. Orang-orang yang datang ke Pasai adalah orang-orang dengan tingkat keimanannya lebih dari rata-rata. Ini harus kita syukuri. Jangan sampai Aceh Utara terlihat kotor. Ini wajah kita. Kebersihan sebagian dari iman,” sebutnya.

Menjawab Waspada, kegiatan Jum’at bersih akan terus berjalan hingga ke seluruh wilayah Aceh Utara. Dan masyarakat diminta untuk ikut berperan dalam kegiatan tersebut, agar wajah Aceh Utara terlihat bersih, rapi dan asri sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Aceh Utara merupakan tempat pertama Islam di asia tenggara. “Dari sini Islam mulai bersemi baru kemudian menyebar hingga ke Asia Tenggara,” ucapnya mengulangi. (WASPADA.id/Maimun Asnawi, SH,I.,M.Kom.I).

  • Bagikan