Pj Walkot Lhokseumawe Minta Dinkes Percepat Pencegahan Dan Penurunan Stunting

  • Bagikan
Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, Dr Drs Imran ,MSi, MA .Cd menandatangani komitmen bersama ketika membuka kegiatan rembuk stunting tingkat kota Lhokseumawe yang berlangsung di Aula Setdako lantai tiga Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Rabu (2/11). Waspada.id/Zainuddin Abdullah
Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, Dr Drs Imran ,MSi, MA .Cd menandatangani komitmen bersama ketika membuka kegiatan rembuk stunting tingkat kota Lhokseumawe yang berlangsung di Aula Setdako lantai tiga Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Rabu (2/11). Waspada.id/Zainuddin Abdullah

LHOKSEUMAWE (Waspada): Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, Dr Drs Imran ,MSi, MA .Cd meminta Dinas Kesehatan harus serius untuk mempercepat melakukan proses upaya pencegahan dan penurunan stunting di seluruh Kota Lhokseumawe.

Demikian Pj Wali Kota saat membuka kegiatan rembuk stunting tingkat kota Lhokseumawe yang berlangsung di Aula Setdako lantai tiga Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Rabu (2/11).

Pj Walkot mengatakan, Presiden RI menaruh perhatian yang sangat besar pada masalah stunting dari segi pencegahan dan penurunannya ditengah masyarakat.
Sehingga pihak Dinas Kesehatan harus segera serius menanggapi hal itu dengan melakukan berbagai upaya tepat serta merangkul berbagai pihak, baik dari kalangan keuchik, camat, unsur Pemko dan Forkopimda serta DPRK.

Di sisi lain, Pj Wali Kota menilai pelaksanaan rembuk stunting di Kota Lhokseumawe dirasakan agak sedikit terlambat direalisasikan.

Seharusnya kegiatan itu sudah dilaksanakan jauh hari sebelumnya atau sejak beberapa bulan sebelumnya. Maka mengingat jadwal yang sudah molor, maka upaya pencegahan dan penurunan harus segera dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam penanganan kasus stunting di Kota Lhokseumawe.

“ Kalau masalah stunting ini berbeda dengan gizi buruk dan kekurangan gizi, karena hal ini yang harus dipahami dari awal. Stunting ini adalah masa-masa emas yang harus dijaga jangan sampai terkena stunting, yaitu seribu hari masa awal kehidupan, yakni dari masa kehamilan hingga usia bayi dua tahun,” ungkapnya.

Sehingga untuk mendukung upaya pencegahan dan penurunan stunting tersebut, Imran meminta kesungguhan Dinas Kesehatan agar benar–benar serius dalam hal pendataan angka stunting di Kota Lhokseumawe.

“Angka dan data terkait stunting di Kota Lhokseumawe ini harus diperbaiki secara benar dan faktual . Di desa atau kecamatan yang ada tanda-tanda stunting karena kurang penanganan maka harus dilakukan lebih sering dari sebelumnya seperti Posyandu yang biasanya dilakukan sebulan sekali, lakukan dua kali sebulan bila perlu setiap minggu,” tegas Imran.

Imran juga meminta kepada Dinas Kesehatan agar segera mengambil kebijakan yang diperlukan untuk mendukung percepatan pencegahan dan penurunan stunting ,dan komitmen- komitmen yang telah disepakati segera ditindaklanjuti.

Kemudian harus merangkul berbagai pihak dan melibatkan seluruh komponen dan elemen-elemen masyarakat mulai dari Keuchik, Camat, Unsur Pemko dan Forkopimda serta DPRK.

“Setelah rembuk stunting ini dilakukan, maka harus segera kita ambil kebijakan, baru selanjutnya kita bisa evaluasi dan bandingkan sebelum dan sesudah ini dilakukan kebijakan dengan sungguh-sungguh,” pintanya.

Imran berharap dengan adanya rembuk ini dapat mencapai tujuan agar anak-anak generasi mendatang dapat menjadi generasi penerus yang semakin baik.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Asnawi Munazir, SKM dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan Pelaksanaan kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2022 ini adalah untuk mendeklarasikan komitmen Pemerintah Daerah Kota Lhokseumawe dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi dan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kota Lhokseumawe.

Di sisi lain, Sekretaris BKKBN Provinsi Aceh, Husni Thamrin dalam sambutannya mengatakan Aceh berada di posisi ketiga tinginya angka stunting, kota Lhokseumawe 27, 4 persen atau masih dibawah rata rata di Aceh.

Sehingga untuk mengurangi angka stunting perlu langkah langkah bersama dan, perlu ada komitmen bersama untuk kita laksanakan bersama. (b09)

  • Bagikan