PT PEMA Pengapalan Sulfur Perdana Di Pelabuhan Kuala Langsa

  • Bagikan
PT PEMA Pengapalan Sulfur Perdana Di Pelabuhan Kuala Langsa
Direktur Utama PT PEMA, Ali Mulyagusdin, Kadis ESDM Aceh, Mahdinur dan Sekda Kota Langsa, Said Mahdum Majid, gunting pita pelepasan perdana Sulfur ke Pekan Baru, Sabtu (20/4).Waspada/Munawar

LANGSA (Waspada): PT Pembangunan Aceh (PEMA) melakukan pelepasan sebanyak 3.500 MT komoditi Sulfur perdana melalui Pelabuhan Kuala Langsa ke PT ARP sebuah Perusahaan di Pekan Baru, Sabtu (20/4).

Proses seremonial lifting (pengangkatan) sulfur perdana dengan tongkang tersebut turut dihadiri Pj Gubernur Aceh diwakili Kepala ESDM Aceh Ir Mahdinur MM dan disaksikan oleh unsur Forkopimda Kota Langsa serta tamu undangan lainnya.

Mahdinur menyampaikan, selaku perwakilan dari Pemerintah Aceh, sangat berbahagia atas peresmian perdana lifting sulfur Pelabuhan Kuala Langsa.

Lanjutnya, Pelabuhan Kuala Langsa merupakan salah satu potensi yang menjanjikan bagi Pemerintah Aceh, melalui pengelolaan PT PEMA yang bekerja sama dengan BUMD Kota Langsa, PT Kota Langsa (PEKOLA) telah melakukan operasi untuk pembuatan dan penjualan komoditi sulfur ke Riau dalam rangka menghidupkan kembali Pelabuhan Kuala Langsa.

“Alhamdulillah, setelah tahun 2023 Pelabuhan Kuala Langsa beroperasi melayani Ekspor- Impor, kini pengelolaan Pelabuhan Kuala Langsa telah berkembang ke sektor lainnya, yakni operasi Lifting Sulfur untuk pertama kalinya,” ucapnya.

PT PEMA Pengapalan Sulfur Perdana Di Pelabuhan Kuala Langsa
Bahan sulfur yang diangkut dengan tongkang untuk dikirim ke sebuah perusahaan di Pekan Baru, Sabtu (20/4).Waspada/Munawar

Selain itu, pihaknya berharap semoga program ini menjadi awal mula yang baik bagi perkembangan Kota Langsa dalam sumber daya alam sulfur, serta PT PEMA dan PEKOLA dapat mengelola program ini dengan optimal untuk bersama-sama memajukan perekonomian Aceh.

“Semoga melalui awal mula program ini akan lahir potensi-potensi baru yang menjanjikan bagi perkembangan Aceh, dan menjadi wadah eksplorasi yang tepat bagi generasi emas Aceh,” tandas Mahdinur.

Sementara Direktur Utama PT PEMA Ali Mulyagusdin SE, MBA, Ak, CA menyampaikan, “operasi sulfur di Kuala Langsa ini telah kita mulai sejak tahun 2023, PT PEMA dalam hal ini bekerjasama dengan BUMD Kota Langsa yaitu PT
Pembangunan Kota Langsa (Pekola), yang mana Komoditas Sulfur yang kita beli dari Medcoini akan kita jual ke end buyer yaitu PT ARP sebuah Perusahaan di Pekan Baru”.

“Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak kita dapat sampai ke titik ini. Meski berbagai hambatan dan rintangan kita dapatkan di lapangan dalam melakukan operasi ini. PT PEMA terus berupaya memberikan kinerja yang terbaik bagi Pembangunan Aceh. Kerjasama yang sudah terbangun di Kota Langsa juga sudah menunjukkan kontribusi aktif
Perusahaan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA),” jelasnya.

Ali Mulyagusdin juga menyampaikan, bisnis trading sulfur ini telah kami lakoni sejak tahun 2022 yang kami pusatkan operasinya di Pelabuhan Blang Lancang Lhokseumawe. Namun atas perintah dan arahan Pemerintah Aceh yang kemudian didukung penuh oleh Pj. Walikota Langsa beserta jajaran Forkopimda Kota Langsa, PT PEMA
memutuskan untuk memindahkan operasi bisnis sulfur ke Pelabuhan Kuala Langsa.

“Hal ini kita lakukan semata-mata dalam rangka menumbuhkan transaksi dan menghidupkan kembali pelabuhan di Aceh, yang dalam hal ini kita mulai sama-sama dari Pelabuhan Kuala Langsa ini. Kita semua berharap Kota Langsa terus bergerak menjadi kota utama perdagangan dan jasa di wilayah timur Aceh,” ucapnya lagi.

Dalam sejarahnya, eksistensi Langsa telah dimulai sejak era kolonial Belanda, sekitar satu abad lalu. Kota Langsa sering disebutkan juga Kawasan Segitiga Aceh, Medan dan Penang dengan posisi geografisnya itu sangat strategis yang terletak di Selat Malaka, ujar Ali Mulyagusdin.

PT PEMA Pengapalan Sulfur Perdana Di Pelabuhan Kuala Langsa

Sementara itu, Pj Wali Kota Langsa diwakili Sekda, Ir Said Mahdum Majid mengucapkan selamat atas pelaksanaan lifting sulfur perdana melalui Pelabuhan Kuala Langsa.

Lanjutnya, melalui optimalisasi pelabuhan Kuala Langsa ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian Kota Langsa dan wilayah hinterland, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta menarik investor lainnya untuk melakukan penanaman modal di Aceh khususnya Kota Langsa.

“Jadi, upaya yang dilakukan oleh PT PEMA tersebut harus kita dukung penuh. Jangan ada yang mengganggu supaya mereka nyaman berinvestasi di Kuala Langsa. Mari kita bersama mendukung dan mengembangkan Pelabuhan Kuala Langsa ini,” imbuh Said Mahdum. (b24)

  • Bagikan