PT Rudi Jaya Diminta Tidak Bermain Dengan Bendung Krueng Pase

  • Bagikan

ACEH UTARA (Waspada): Masyarakat petani dari 9 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara meminta PT Rudi Jaya asal Sidoarjo, Surabaya untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan Bendung Krueng Pase di Kecamatan Meurah Mulia tepat waktu. Pasalnya setelah lima bulan bekerja, PT Rudi Jaya hingga saat ini belum menyentuh pekerjaan inti di objek proyek tersebut.

“Padahal sudah lima bulan mereka bekerja tetapi proyek inti belum disentuh sama sekali oleh PT Rudi Jaya. Kalau tidak salah pekerjaan di bendung tersebut harus selesai dikerjakan dalam tempo 15 bulan. Sementara saat ini sudah habis waktu lima bulan. Kita khawatir pekerjaan pembangunan Bendung Krueng Pase tidak tepat waktu,” sebut Muhammad, 50, salah seorang petani di Kecamatan Meurah Mulia, Senin (7/3) sore.

Jika pekerjaan tersebut tidak tepat waktu, maka petani di 9 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara tidak dapat melaksanakan cocok tanam dengan maksimal akibat kekurangan suplai air ke areal persawahan mereka, terutama pada cocok tanam di musim gadu yaitu pada April hingga Juli mendatang dan untuk cocok tanam pada musim kemarau yaitu Agustus hingga Oktober.

“Kami meminta PT Rudi Jaya tidak bermain dalam pekerjaan pembangunan Bendung Krueng Pase. Warga petani di 9 kecamatan di Aceh Utara bergantung suplai air ke areal sawah mereka di Bendung Krueng Pase itu, baik untuk sayap kiri maupun sayap kanan,” sebut Idris, 45, salah seorang petani lainnya.

Sesuai data yang Waspada peroleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Utara, 9 kecamatan yang bergantung suplai air sawah dari Bendung Krueng Pase adalah tiga kecamatan untuk sayap kiri yaitu Kecamatan Meurah Mulia, Samudera dan Kecamatan Blang Mangat dalam wilayah Kota Lhokseumawe dengan luas areal 3,600 Ha.

Sedangkan Daerah Irigasi Pase Kanan melayani mulai dari Kecamatan Nibong hingga Kecamatan Tanah Pasir. Totalnya ada 6 kecamatan dengan luas layanan mencapai 5,300 hektar lebih. Total luas lahan persawahan untuk sayap kiri dan kanan mencapai 8,900 Ha. “Mohon ini menjadi perhatian PT Rudi Jaya untuk bersungguh dalam melaksanakan pekerjaan di bendung tersebut,” kata Idris.

Terkait persoalan di atas, Pelaksana Lapangan PT Rudi Jaya, Fajar Kurniawan saat dikonfirmasi Waspada di ruang kerja Camat Meurah Mulia, Andre Prayudha membenarkan kalau pihaknya diberi waktu selama 15 bulan untuk pekerjaan pembangunan Bendung Krueng Pase yaitu terhitung 12 Oktober 2021 hingga Desember 2022.

Fajar Kurniawan juga membenarkan hingga saat ini pihaknya telah bekerja lima bulan di objek proyek tersebut dengan capaian baru mencapai 5 persen. Dan dalam waktu 5 bulan tersebut pihaknya disibukkan untuk membangun beberapa item pendukung yaitu pembangunan jembatan darurat, saluran pengelak, saluran pengalihan untuk pengairan persawahan warga di sebelah kanan tepatnya di Gampong Alue Ngom.

Selanjutnya melaksanakan pekerjaan galian untuk pembilas di sayap kanan tepatnya di Gampong Madi. “Kita akui bahwa progress kita hingga saaat ini baru mencapai 5 persen dan masih cukup besar pekerjaan yang belum kita kerjakan. Hal ini disebabkan beberapa hal salah satunya hampir sepekan kita di sini hujan sehingga pekerjaan tidak dapat dilaksanakan. Kemudian ada persoalan social yang kita temukan berbeda di tempat lain,” kata Fajar Kurniawan.

Pun demikian, sebut Fajar, pihaknya sangat optimis kalau seluruh pekerjaan di objek proyek tersebut selesaikan dikerjakan oleh PT Rudi Jaya tepat waktu sesuai dengan tempo yang telah ditetapkan selama 15 bulan. “Sisa waktu ada 10 bulan dan Insya Allah ini akan selesai kita kerjakan. Dan untuk item pendukung selesai kita kerjaan di Maret ini. Setelah itu kita kerjakan pada titip inti pekerjaan. Dalam pekerjaan ini kita sama sekali tidak bermain dan kami cukup serius dan kita juga sangat optimis pekerjaan ini selesai kita kerjakan dalam waktu 15 bulan,” kata Fajar Kurniawan. (b07)

  • Bagikan