Puluhan Rumah Di Bantaran DAS Keumala Terancam Amblas

- Aceh
  • Bagikan

SIGLI (Waspada): Puluhan rumah di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Keumala, Kabupaten Pidie terancam amblas. Di Gampong U Gadeng, Kecamatan Keumala, empat unit rumah warga berada dekat tebing sungai terancam longsor, demikian pantauan Waspada, Selasa (4/10).

Keempat rumah tersebut milik Miswarni, 55, Poni, 70, Masyitah, 56, dan rumah milik Salma, 60. “Kondisi ini sudah sangat meresahkan, dan kami mohon perhatian pemerintah supaya bisa membangun tebing sungai, agar bangunan rumah warga ini tidak ikut amblas ke dalam sungai,” kata Baktiar, salah seorang warga Gampong U Gadeng, Kecamatan Keumala.

Amatan Waspada, ratusan meter tebing sungai sudah amblas ke dasar sungai. Kondisi ini tentunya sangat meresahkan, apalagi terdapat beberapa bangunan dapur atau bagian belakang rumah sudah ada yang jatuh ke dalam sungai.

Untuk mengantisipasi agar tebing sungai tidak amblas dengan cara memasang batu beronjong. Sekarang masyarakat mengaku khawatir bila air sungai meluap, tebing tanah penahan rumah yang sudah di tepi dinding sungai bisa terancam ambalas.

Selain mengancam rumah warga, kondisi itu juga mengancam putusnya jalan negara lintas Beureunuen-Tangse, Kabupaten Pidie. Bila kondisi itu terus didiamkan secara terus menerus dikhawatirkan akan ada bencana. Konon lagi hujan di kawasan itu dalam beberapa hari terakhir ini mulai turun, walaupun air sungai belum meluap.

Camat Keumala Nurjannah, SE, membenarkan akibat erosi sungai, terdapat beberapa rumah warga yang terletak di bantaran sungai terancam amblas. Pihaknya kata Nurjannah, telah melaporkan kondisi ini kepada pemerintah, bahkan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Pidie sudah pernah turun untuk melihat langsung kondisi terkini dampak dari erosi yang semakin hari kian parah. Kendati tim dari PUPR Kabupaten Pidie sudah turun namun sampai saat ini belum juga teralisasi.

Untuk mengantisipasi terjadinya erosi sungai yang lebih parah, Pemerintah Kecamatan Keumala akan memasang batu gajah pada lokasi yang dianggap parah seperti pada lokasi bekas jalan putus. Sumber anggaran dari partisipasi masyarakat setempat, terutama dari pengusaha galian C yang mendapat izin operasi di kawasan sungai tersebut. “Ada sekira 20 meter panjangnya kita akan pasang batu gajah untuk mengantisipasi parahnya terjadi erosi sungai,” terangnya. (b06)

  • Bagikan