SIMEULUE (Waspada): Akhir-akhir ini belasan ribu warga Kota Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue dilanda krisis air bersih terparah dua pekan belakangan.
Pasalnya, kata sejumlah warga Sinabang kepada Waspada.id di beberapa waktu dan tempat terpisah di pulau itu karena PDAM Tirta Fulawan Simeulue milik pemerintah setempat sudah tak lagi mengaliri air bersih, macet total.
Dampaknya saat ini masyarakat yang selama ini bergantung pada Air PDAM Tirta Fulawan harus menampung air hujan dan membeli air dari mobil tangki dengan harga mencapai Rp150 ribu permeter kubiknya.
“Mohon bantuannya pak Rahmad, kami butuh air bersih, PDAM sudah mati,” pinta seorang Ibu Rumah Tangga, Kota Sinabang Ade Herlina Iriani via massager beberapa hari lalu.
Hal senada juga disampaikan seorang Sugito seorang mekanik mobil dan alat berat di Kota Sinabang, kepada Waspada.id tadi malam.
“Pak tolong diperjuangkan, kami kesusahan air bersih. PDAM kita sudah beberapa hari mati, kabarnya banyak dinas dan instansi pemerintah tak bayar tagihan rekening PDAM sehingga macet operasionalnya,” kata Sugito.
Keluhan soal air bersih disampaikan juga oleh seorang wartawan di Simeulue yang berdomisili di kota Sinabang, Helman. “Memang parah kali PDAM kita sekarang ini,” ujar Helman kepada Waspada.id, Minggu (15/5).
Direktur PDAM Tirta Fulawan Kabupaten Simeulue, Achyar, SE saat dihubungi Waspada.id via seluler Senin (15/5) menjawab, pihaknya sedang ada pembicaraan penting, “sebentar ya ini sedang bicara”.
Beberapa puluh menit berselang hingga berita ini dikirim ke redaksi nomor HP Direktur PDAM Tirta Fulawan Simeulue tak lagi bisa dihubungi.
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan,” jawaban dari balik seluler yang merupakan sistem operator. (b26)
