Siswa MTsN I Agara Diajarkan Ilmu Ziarah Dan Berpidato

  • Bagikan

KUTACANE (Waspada): Siswa MTsN I, Kutacane Bussalam, Aceh Tenggara diajarkan ilmu ziarah kubur dan berpidato.

Selain ilmu ziarah kubur dan berpidato yang diikuti khusus siswa/i kelas eksklusif sekaligus juga pemberian infak kepada siswa kurang mampu.

Program ini didukung Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Tenggara, H.Syaiful SHI, demikian Kepala MTsN I, Kutacane Babussalam, Aceh Tenggara, Juardi, Spd kepada Waspada, Jumat (16/9).

“Dukungan ini sudah hampir dua tahun berjalan. Ini salah satu merupakan syarat ujian siswa naik kelas, bila siswa tersebut diketahui tidak pandai ilmu ziarah dan berpidato maka tidak naik kelas,” beber Juardi.

Dari kegiatan tersebut diharapkan agar siswa dapat mengetahui adab dan tata cara ziarah kubur. Dengan demikian, akan terhindar dari hal-hal yang menyesatkan.

Dan diharapkan juga agar siswa lebih giat dalam melaksanakan ibadah serta berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirot).

Ziarah kubur adalah salah satu amalan baik yang harus dilestarikan. “Dengan ziarah kubur kita akan mengingat kematian sehingga akan terhindar dari sifat sombong yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

“Dan mendoakan orang yang sudah meninggal, apalagi orang tua adalah suatu kewajiban dan bukti bakti kita kepada orang tua, meskipun mereka sudah tiada,” sebut kepala madrasah (Kamad) ini.

Dijelaskan, seusai melaksanakan ziarah kubur (yasinan), siswa ini dilanjutkan tampil pidato masing masing disaksikan orangtua wali murid di sekolah.

Berikut nama anak anak yang tampil berpidato diantaranya, Amalia Khairani kelas 3 plus pidato berbahasa Inggris dengan judul disiplin.

Sedangkan siswa atas nama Latisa Nabila Arafa kelas 3 plus berpidato berbahasa Inggris judulnya menghargai orang yang lebih tua, Diva Aulia Permana kelas 3 eklusif pidato berbahasa Arab dengan judul menuntut Ilmu.

Sebelumnya, lokasi siswa praktek ziarah kubur keluarganya juga didampingi orang tua wali murid dilaksanakan antara lain yakni, Selpina Putri kelas VIII eksklusif tempat praktek Desa Liang Pangi, Zahara Mutia kelas VIII eksklusif tempat praktek Desa Simpang Semadam.

Selanjutnya, siswa atas nama, Cinta Kaila Mahsa kelas 3 eksklusif tempat praktek Mandala, Nadia kelas 3 eksklusif tempat praktek Desa Terutung Pedi.

“Kemudian, Aulia Faza kelas 2 plus tempat praktek Desa Simpang dan Keysa Ratunnisa kelas 2 plus tempat praktek Desa Kelapa Gading,” tutup Juardi. (cseh)

  • Bagikan