Syarifah Zaimah Guru Biasa Yang Luar Biasa

  • Bagikan
Syarifah Zaimah Guru Biasa Yang Luar Biasa
Syarifah Zaimah, guru SDN1 Beureunuen, Kabupaten Pidie saat menerima Waspada disela-sela kesibukannya sebagai guru beberapa waktu lalu. Waspada/Muhammad Riza

Cantik, energik, cerdas, humoris dan berprestasi. Begitulah selayang pandang, kesan yang terlihat dari sosok Syarifah Zaimah, S.Pd, M.Si.

Bagi anda yang baru mengenalnya, pasti tidak menyangka bila wanita kelahiran 1981, ini berprofesi sebagai guru yang bertugas di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie.

Sikapnya yang santai dan cenderung humoris menggambarkan istri Dhian Ramadhan, S.Kom, ini seorang guru favorit dan cerdas yang dimiliki SDN 1 Beureunuen. Saat mengajar ekstrakurikuler kesenian, ibu guru yang memiliki hidung mancung dan wajah kearab-araban, ini selalu bisa membuat suasana terasa menyenangkan.

Terutama bagi anak didiknya saat mereka belajar seni tari-tarian, Latihan vocal dan pantomim, Syarifah Zaimah atau akrab disapa bu Ipah menjadi sosok guru favorit.

Sosoknya juga menjadi panutan bagi siswa-siswinya karena mampu memberikan inspirasi melalui prestasi yang telah banyak diraihnya, seperti juara seni tari, menyanyi tunggal dan Pantomim. Hampir setiap tahun selalu mendapat juara, baik juara tingkat wilayah, kabupaten, tingkat provinsi bahkan tingkat nasional.

Pengalaman Syarifah Zaimah dalam menghadapi karakter anak didiknya tidak bisa diragukan lagi. Sebanyak 392 siswa/I SDN 1 Beureunuen, Kabupaten Pidie bermacam karakter anak-anak didiknya itu dihadapinya dengan penuh kasabaran. Konon lagi dia ditugaskan mengasuh pelajar di kelas dua, di mana tipikal dan karakter anak-anak yang perlu dihadapi dengan penuh kasabaran.

Didukung penuh Kepala SDN 1 Beureunuen, Cut Zainabon, S.Pd, M.S.i, membuat tugas-tugas yang diembannya di sekolah tersebut menambah bersemangat mendidik para siswa/I di sekolah dasar tersebut bisa banyak meraih berprestasi, terutama dibidang seni.

“Alhamdulillah selalu mendapat juara. Tingkat nasional kita tahun lalu meraih juara pantomim tingkat nasional,” katanya.

Guru alumni S-2 Universitas Iskandar Muda, tahun 2018, ini terlihat sangat tekun dan bekerja ikhlas dalam berbuat Hal-hal positif, terutama dalam memajukan sekolah tempatnya mengajar sekarang. Wanita yang memiliki paras kearab-araban, ini tidak terus berinovasi mewujudkan sekolah yang berkompetensi dan siswa yang berprestasi. Di era digital, ini ibu guru yang memiliki tinggi badan 155 cm terus belajar agar bisa membuat perubahan dengan menciptakan membuat metode atau strategi baru dalam memberikan pembelajaran bagi siswa/inya agar bisa dipahami sesuai dengan karakter belajar mereka yang sekarag ini sering disebut dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Metode itu saat ini terus dipelajari ibu Ipah dengan mengikuti calon guru penggerak angkatan delapan, di mana dia sekarang mengaku telah mengikuti tes simulasi mengajar dan tes wawancara serta sedang menunggu hasil. “Semoga saya bisa lulus yang bang menjadi guru penggerak,” katanya kepada Waspada dengan nada ramah.

Syarifah Zaimah mengungkapkan sejak ia mengikuti program guru penggerak, banyak ilmu yang didapat. Konon lagi di paradigma sekarang ini semua guru dituntut bisa menguasai Information and Communication Technology (ICT ) karena dengan teknologi dan merancang model atau media pembelajaran degan teknologi, menurut dia akan memudahkan siswa memahami pembelajaran.

Supervisi silang atau monev yang saat ini sedang berlangsung dilakukan oleh pengawas sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pidie, menjadi pengalaman baru bagi Syarifah Zaimah. Pasalnya, bertepatan dengan jadwal supervisi silang di SDN 1 Beureunuen, pada waktu yang sama kepala sekolah (Kepsek) tempatnya mengajar sedang melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci, Makkah. “Jadi kami harus tetap memberikan yang terbaik untuk sekolah tercinta ini, mulai dari guru mempersiapkan semua administarasi kelas, dan semuanya harus disiapkan,” katanya.

Lanjut dia, begitupun ia harus mempersiapkan semuanya termasuk merapikan dan mempersiapkan delapan standar nasional pendidikan yang akan di periksa dan di berikan penilaian oleh tim supervisor.

Pun begitu, berkat kerja sama dan kerja keras semua guru dibarengi doa yang dipanjatkan kepala sekolah dari tanah suci, supervisi silang berjalan lancar di SDN 1 Beureunuen beberapa waktu lalu. “Semoga mendapatkan nilai yang terbaik, dan semoga SDN 1 Beureunuen tetap menjadi yang terbaik,” pungkasnya.

Muhammad Riza

  • Bagikan