Tafakur Reward Bagi Pemimpin Yang Adil (Perspektif Hadist Ahkam)

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA.(Abu Chik Diglee)

  • Bagikan
Tafakur Reward Bagi Pemimpin Yang Adil (Perspektif Hadist Ahkam)

Untuk dapat menjadi pemimpin berkelas ideal, bukanlah hal yang mudah. Karena kepemimpinan itu butuh keahlian, pengalaman, dan seni. Seni kepemimpinan itu, terkadang unik dan bernuansa talenta. Di samping itu, setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya, baik di dunia maupun di akhirat.

Bagi para pemimpin yang baik dan adil di dalam kepemimpinannya, maka dalam pandangan Islam, sesuai dengan hadits hadits Nabi Saw, ia akan mendapatkan reward atau hadiah penghargaan dari Allah Swt. Reward yang Allah Swt akan berikan kepada pemimpin yang baik dan adil adalah, pertama, Allah akan memudahkan jalan hidupnya, di dunia dan akhirat.

Di dalam hadits riwayat imam Muslim dari ‘Aisyah, r.a., Nabi Saw bersabda, “Siapapun yang mengurus suatu urusan umatku dengan lemah lembut, maka permudahlah jalan hidupnya.” Lemah lembut terhadap orang yang dipimpin di dalam Islam, menjadi salah satu indikator kepemimpinan yang baik.

Ini artinya, pola kepemimpinan yang kasar dan merendahkan, mimiliki nilai yang kurang apik. Kedua, Nabi Saw bersabda di dalam hadits yang bersumber dari sahabat Abu Maryam al Sa’dy, “Pemimpin yang memenuhi kebutuhan orang yang dipimpinya, akan Allah penuhi apa yang menjadi kebutuhannya.” (H.R Imam Abu Daud).

Memenuhi harapan baik, orang yang dipimpin, menjadi tuntunan bagi pemimpin, untuk mewujudkan kepemimpinan yang baik. Ketiga, pemimpin yang adil dan berbuat baik dalam kepemimpinannya, akan mendapatkan naungan dari Allah Swt pada hari kiamat. Dimana pada saat itu, tidak ada naungan dan perlindungan lain, kecuali naungan atau perlindungan dari Allah swt. (H.R Imam Bukhari, dari Abu Hurairah).

Keempat, pemimpin yang baik di dalam kehidupan alam akhirat, akan ditempatkan di atas mimbar cahaya pada sisi Allah Swt. Hal ini disebutkan oleh Rasulullah Saw di dalam hadits yang bersumber dari Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash, “Sesungguhnya orang yang berlaku adil dalam penegakkan hukum, berlaku adil atas keluarga, dan berlaku adil terhadap apa saja yang diserahkan pada mereka, kelak di hari akhirat akan menempati mimbar cahaya di sisi kanan Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Mulia. (H.R Muslim).

Kelima, pemimpin yang baik, adil, jujur dan terpercaya, akan dimasukkan ke dalam surga. Hal ini merujuk pada hadits yang bersumber dari sahabat ‘Iyadh ibn Himaar Al Mujasyi’iy, dimana Nabi Saw bersabda,” ada tiga penghuni surga. Pertama, pemimpin yang adil, jujur dan terpercaya. Kedua, orang yang welas asih dan berhati lembut pada kerabatnya. Ketiga, orang Islam yang susah, tetapi tetap menjaga kehormatan dan harga dirinya. (H.R Imam Muslim).

Keenam, pemimpin yang baik dan adil, oleh Allah Swt akan diberikan pembantu yang baik dan jujur. Di dalam hadits yang bersumber dari ‘Aisyah, Nabi Saw bersabda, “Jika Allah menghendaki terhadap pemimpin yang baik, maka Allah datangkan baginya pembantunya yang jujur lagi baik. Jika pemimpin itu lupa, pembantunya yang jujur itu akan mengingatkannya. Jika pemimpin itu ingat pada tugasnya,maka pembantunya yang jujur itu, akan membantunya semaksimal mungkin.” (H.R.Imam Abu Daud).

Pemimpin yang baik dan adil, bukan hanya mendatangkan kemaslahatan bagi manusia, namun juga, mendatangkan kemaslahatan bagi lingkungan dan alam semesta. Wallahu’alam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

  • Bagikan