Tgk Al Aziz Santri Langsa Toreh Juara Umum Di Mudi Mesra Samalanga

- Aceh
  • Bagikan
Tgk Al Aziz Santri Langsa Toreh Juara Umum Di Mudi Mesra Samalanga
Tgk Al Aziz Bin Zakaria. Waspada/Ist

LANGSA (Waspada) : Tgk Al Aziz Bin Zakaria santri asal Kota Langsa meraih juara umum di kelas 6 F untuk tahun ajaran 2024 pada Dayah Ma’ahadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) Samalanga, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Dimana Tgk Al Aziz kelahiran Kota Sigli, 25 Agustus 2000 silam itu adalah putra dari pasangan Zakaria dan Eli Darwati yang tercatat sebagai warga komplek Dusun BTN, Gampong Sungai Pauh, Kecamatan Langsa Barat itu merupakan santri yang andal dalam menapaki pendidikan di Dayah Mudi Mesra Samalanga.

Selain juara umum dengan nilai 8,3 pada kelas 6 F, dirinya juga acap sekali mendapatkan juara sejak mengenyam pendidikan dari kelas 2, 5 dan 6 sebagai juara umum setiap tahunnya.

Santri yang sering sekali memberikan tausyiah pada setiap Ramadan di Komplek BTN atau beberapa masjid lainya dalam wilayah Kota Langsa itu juga memiliki akhlak yang baik serta rendah diri.

“Alhamdulillah prestasi saya adalah juara I di lokal semenjak kelas 2 di setiap 3 kali ujian dalam setahun sampai kelas 6, dan juara umum di kelas 2, 5 dan 6 serta pernah juara I mengikuti cabang lomba fahmil kutub (cerdas cermat–red) saat di kelas 4,” urai Tgl Al Aziz kepada wartawan, Kamis (18/4) petang.

Kenapa Tgk Al Aziz begitu gemilang meraih prestasi di Ma’had, karena dirinya teringat sebuah pesan para gurunya dalam perjalanan untuk menuju ke pondok, bahwa kunci keberhasilan dalam menuntut ilmu agama ialah harus benar-benar memastikan niat belajar kita ini apa?

Bila benarnya tujuan dan niat yang kita pasang, maka jalan dalam menuntut akan dipermudahkan oleh Allah Ta’ala.

Maka terkait hal ini, pernah suatu ketika mondok di pesantren dirinya ditimpa sakit saat berlangsungnya ujian kenaikan kelas, tepatnya di kelas 2. “Namun karena keinginan saya dalam ujian tersebut, saya harus menjadi yang nomor wahid, maka sakit tersebut tak membuat saya turun semangat untuk tidak belajar untuk mempersiapkan mengikuti ujian selama 15 hari dan 15 malam, walau saya sempat pulang sejenak untuk berobat di apotik terdekat. Oleh karenanya, pasanglah targetmu dalam menuntut ilmu, agar semangatmu takkan mudah patah di tengah-tengah saat menuntut ilmu,” ujar Tgk Al Aziz optimis.

Selian itu juga, ditanamkan sebuah motivasi yang membuat dirinya terus berkiprah dalam dunia pondok pesantren ada 3 diantaranya.

Pertama, dia ingin membalas jasa orang tuanya dengan prestasi-prestasinya semaksimal mungkin. “Apapun resikonya tetap saya coba dan terus mencobanya,” ucapnya.

“Tentunya disini masih ada prestasi yang belum mampu saya capai yakni menjadi alim ulama yang telah dicita-citakan oleh kedua orang tua saya,” tambahnya.

Kemudian yang kedua, dia ingin membuat dunia sadar akan agama sesungguhnya yang mana mungkin dunia telah membalikkan fakta tentang kebenaran yang ada.

Lantas ketiga, dia ingin menampakkan pada masyarakat bagaimana yang seharusnya sikap seorang murid kepada gurunya yang mungkin hal tersebut banyak yang tak mempedulikannya saat ini.

“Maka bagi saya inilah 3 landasan atau motivasi yang membuat saya terus terbangkit semangat dalam menimba ilmu agama di pondok pesantren meskipun hingga sampai sejauh ini belum tercapai secara maksimal,” tutur Tgk Al Aziz dengan rendah dirinya.

Masih katanya, dalam perjalanan meniti ilmu di dayah hampir lima tahun lebih, namun belum cukup sebagai bekal diri dan masih ada kesan pada bidang ilmu dayah yang begitu luas yang semakin hari dipelajari semakin membuat ketagihan untuk mengetahui pembahasan-pembahasan unik yang ada pada ilmu tersebut.

Talenta pimpinan Mudi Mesra Samalanga dibawah Abu Mudi (Abu Hasanol Bashry HG—red) membuat decak kagum Tgk Al Aziz tak surut dalam menimba ilmu agama di ma’had.

Raih juara yang didapat oleh Tgk Al Aziz juga tidak terlepas dari bimbingan sang mentor andalnya diantarnya adalah Tgk.Muksalmina (Geudong), Tgk Zarkasyi (Geudong), Tgk. Maulidin (Banda), Tgk. Muhammad Asyura (Geudong), Tgk. Manfaluthy (Lhoksukon), Tgk. Munazir (Bambong), Tgk. Irfan (Tangse), Tgk Boyhaqi (Paru).

Lalu, Tgk Kahirul Umam (Tualang Cut), Tgk Zulfitra (Titeu), Tgk Daniel (Garot), Tgk Andre (Lamlo) dan
Tgk Yusuf (Matang Kuli)

“Ini beberapa guru yang telah memberikan dorongan serta pengajaran berarti bagi diri Tgk Aziz dan terima kasih atas dedikasinya, kiranya raihan juara umum ini menjadi cemeti untuk terus berbenah diri,” tandasnya. (crp)

  • Bagikan