Tim PKM Unsam Beri Pelatihan Bioteknologi Pangan Atasi Stunting

  • Bagikan
Tim PKM Universitas Samudra saat memberikan pelatihan bioteknologi pangan sebagai produk inovasi potensi lokal sebagai upaya penanganan stunting bagi masyarakat di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Rabu (9/8). Waspada/yusri
Tim PKM Universitas Samudra saat memberikan pelatihan bioteknologi pangan sebagai produk inovasi potensi lokal sebagai upaya penanganan stunting bagi masyarakat di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Rabu (9/8). Waspada/yusri

TAMIANG (Waspada): Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Samudra memberikan pelatihan bioteknologi pangan sebagai produk inovasi potensi lokal sebagai upaya penanganan stunting bagi masyarakat di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Rabu (9/8).

Tim PKM yang diketuai Nursamsu, S.Pd., M.Pd. bersama dua anggota Vivi Mardina, S.Si., M.Sc dan Muhammad Zeki, ST., MT dibuka Sekretaris Camat Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Dr. Citra Dewi SE., AK., M.Si., CPA diikuti oleh para anggota kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Kecamatan Rantau.

Ketua tim, Nursamsu, S.Pd., M.Pd. memaparkan, kegiatan pelatihan ini memanfaatkan daun kelor sebagai bahan baku pembuatan produk inovatif pangan dalam upaya mengentaskan permasalahan stunting di Kabupaten Aceh Tamiang.

Sementara Sekretaris Camat Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Dr. Citra Dewi SE.,Ak., M.Si., CPA menyampaikan, kegiatan ini sangat bermanfaat dan diperlukan oleh daerah kami untuk mengatasi permasalahan stunting.

Universitas Samudra berkomitmen penuh dalam mengentaskan permasalah di masyarakat; komitmen ini diwujudkan dalam pendanaan kegiatan pengabdian ini melalui skema Hibah Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2023. dengan Nomor Kontrak Pengabdian 048/E5/PG.02.00.PM/2023.

Program PKM ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan dari sejak Juli sampai Oktober 2023. Program pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang proses pengelolaan serta operasional alat pengering dan penepung yang turut menjadi bagian dari hibah PKM ini.

“Pengadaan alat pengering dan penepung menjadi modal utama bagi mitra untuk melakukan pengolahan produk inovatif berbasis daun kelor untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat dan mengatasi stunting,” sebut Nursamsu.

Tim pengabdian berharap, melalui kegiatan PKM dapat turut mendukung masyarakat prasejahtera untuk mengasilkan produk inovatif yang dapat pula memberikan penambahan pemasukan bagi masyarakat.

“Di masa yang akan datang, program serupa dicanangkan dapat merambah masyarakat yang lebih luas lagi di lingkup Kabupaten Aceh Tamiang,” imbuh Nursamsu.(b15)

  • Bagikan