Timun Suri Jadi Incaran Selama Ramadan

  • Bagikan
Pedagang merapikan timun suri untuk dijual ke pembeli Pasar Takjil Kota Idi, Aceh Timur, Selasa (19/3). Waspada/H.Muhammad Ishak
Pedagang merapikan timun suri untuk dijual ke pembeli Pasar Takjil Kota Idi, Aceh Timur, Selasa (19/3). Waspada/H.Muhammad Ishak

RAMADAN adalah bulan yang penuh keberkahan. Selain nilai kebaikannya yang berlipat ganda, namun Ramadan juga menjadi bulan keberkahan terhadap pedagang musiman di seluruh pusat dagangan kuliner, termasuk pedagang timun suri di Kota Idi, Kabupaten Aceh Timur.

Melengkapkan menu berbuka, sejak awal Ramadan terlihat para pedagang kembali memadati sepanjang jalan utama di Kota Idi. Berbagai jenis makanan, minuman, sajian siap santap dan berbagai jenis kue untuk dipasarkan. Tak terkecuali, warga ikut memburu berbagai jenis buah-buahan dan minuman segar lainnya.

Tampak pandangan luar biasa, warga ikut memburu timun suri yang dipasarkan sejumlah pedagang yang berdatangan dari berbagai pelosok desa di Aceh Timur. Timun suri biasanya ditanam untuk bisa dipanen dalam Ramadan. Petani timun suri ini menjualnya dengan harga antara Rp10 ribu – Rp15 ribu per buah. Sementara para pedagang menawarkan harga antara Rp15 ribu – Rp 25 ribu per buah.

Sejak hari pertama, jenis timun suri terus menjadi incaran sebagai pelengkap bahan berbuka puasa. “Harganya tergantung besar atau kecilnya buah, mulai dari Rp15 ribu per buah sampai Rp 25 ribu per buah,” ujar M Ridwan, pedagang timun suri di Idi kepada Waspada, Selasa (19/3).

Sambil melayani pembeli, pria asal Kuta Lawah ini menjelaskan, di awal Ramadan mendapatkan keuntungan mencapai Rp100 ribu-Rp150 ribu per hari. “Alhamdulillah, di awal Ramadan rata-rata untung Rp150 ribu per hari. Mudah-mudahan hari ini bisa lebih,” ujar M Ridwan.

Suasana serupa juga terlihat di Pusat Pasar Peukan Idi Cut, Kecamatan Darul Aman. Begitu juga dengan di Kota Peureulak, Julok, Simpang Ulim, Pante Bidari serta di berbagai kota-kota kecil lainnya. Beberapa pedagang musiman ini juga menjual berbagai jenis buah-buahan, namun dalam tumpukan buahnya itu juga terdapat timun suri.

“Tiap tahun timun suri selalu menjadi salah satu jenis timun yang kami dijual dalam suasana Ramadan. Alhamdulillah hari pertama laris manis. Muda-mudahan hari kedua juga laku semuanya juga seperti kemarin,” kata Syukri, pedagang timun suri lain di Idi Cut.

Dia mengaku, sejak awal Ramadan harga timun suri sedikit lebih mahal. Namun warga tetap mengincarnya, karena banyak manfaat ketika dicampur dengan air dan sedikit ditambah gula atau pemanis lainnya. “Harganya sedikit mahal, tapi warga tetap mengincarnya. Harga ini biasanya akan bertahan hingga pertengahan Ramadan,” tambah Syukri.

Sebagaimana diketahui, timun suri merupakan anggota keluarga labu-labuan (cucurbitaceae). Buah ini memiliki bentuk lonjong dengan kulit berwarna kuning. Dibalik bentuknya yang lonjong, buah ini membuat berbagai nutrisi seperti asam linoleat, glukosa, fruktosa, vitamin A, C, kalium, potasium, magnesium, saponin, dan lainnya yang kesemuanya sangat baik untuk kesehatan dan kecantikan.

Dari puluhan manfaat, timun suri merupakan sumber antioksidan, membantu sistem pencernaan, melancarkan proses detoksifikasi, anti kanker, menyehatkan mata, baik untuk kesehatan ginjal, mempertajam ingatan, baik bagi penderita diabetes dan mendukung program diet serta menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi serta baik untuk jantung. WASPADA.id/H.Muhammad Ishak

  • Bagikan