Waspada, Kasus DBD Di Langsa Kian Merebak

  • Bagikan
Tampak salah seorang anak yang menjadi pasien yang terkena DBD sedang menjalani perawatan di RSUD Langsa dan dinyatakan sembuh beberapa hari lalu.Waspada/Ist
Tampak salah seorang anak yang menjadi pasien yang terkena DBD sedang menjalani perawatan di RSUD Langsa dan dinyatakan sembuh beberapa hari lalu.Waspada/Ist

LANGSA (Waspada) : Waspadai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini terjadi kian merebak di Kota Langsa sejak Januari hingga Maret dan perlu penanganan serius oleh dinas terkait agar tidak menjadi preseden buruk bagi masyarakat Langsa.

Wadir Bidang Pelayanan RSUD Langsa, dr Indriany Eka Putri kepada wartawan, Sabtu (30/3) menjelaskan bahwa memang ada kasus DBD saat ini yang dirawat di RSUD Langsa.

Hal ini akibat cuaca panas yang secara terus menerus, makanya populasi nyamuk ini berkembang secara pesat dan sejauh saat ini pihak RSUD Langsa tetap memberikan pelayanan terhadap pasien dengan baik.

“Intinya pihak RSUD Langsa tetap memberikan pelayanan medis secara maksimal bagi yang terkena kasus DBD ini,” ungkap dr Indri.

Adapun ciri-ciri ketika terkena DBD terdapat bercak merah-merah pada bagian tangan dan kaki, serta yang harus diantisipasi agar trombosit pasien tidak boleh rendah.

Untuk penyebarannya DBD melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti menularnya ketika mengigit ke orang yang lain dan biasanya dalam sebuah rumah atau lingkungan terdekat.

Terkait dengan penanganan kasus DBD ini nantinya pihak rumah sakit harus berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan, apakah itu melalui fogging maupun hal lainnya yang dianggap perlu sebagai antisipasi kasus DBD kian merebak.

“Pada prinsipnya DBD itu terjadi karena gigitan nyamuk, dimana lingkungan yang kurang bersih juga butuh perhatian serius semua pihak terhadap lingkungan agar populasi nyamuk tidak berkembang,” ungkapnya.

Sementara itu Kabid Pelayanan RSUD Langsa, dr Dony Maulizar menjelaskan bahwa berdasarkan data dihimpun dari Yanmed (Pelayanan Medis) RSUD Langsa bahwa hingga memasuki bulan Maret 2024 ini tercatat sebanyak 43 pasien positif DBD dirawat di rumah sakit ini.

Untuk Bulan Januari tercatat ada 21 kasus, Bulan Februari ada 13 kasus, dan Bulan Maret tercatat ada 9 kasus.

Sedangkan mayoritas pasien terjangkit DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini adalah anak-anak usia balita maupun batita (usia anak dibawah 17 tahun—red).

Sementara itu kasus DBD terbaru menimpa seorang balita, Majeya, 8 bulan yang tercatat sebagai warga komplek Jalan Perumahan Villa Fritama Asri, Dusun Pusara, Gampong Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro.

Bahkan, Majeya sempat menjalani perawatan di ruang PICU RSUD Langsa dengan diagnosa dokter bahwa positif DBD.

Pihak keluarga berharap adanya tindakan dari pihak Dinkes Kota Langsa agar disekitaran lokasi rumah balita ini dilakukan fogging agar tidak menyebar hingga warga komplek lainnya.

Apabila tidak cepat diantisipasi bisa berakibat mengancam warga sekitar, sebab nyamuk Aedes Aegypti ini masih ada di sekitar komplek perumahan tersebut yang sewaktu-waktu menyerang warga lainnya. (crp).

  • Bagikan