“Yoh Awai Kaloen Kapai Poe, Loen Surak Tiek Adek Saboh”

  • Bagikan
Tenaga Ahli DPR RI, Muhammad Adam membisikkan sesuatu kepada Anggota Komisi V DPR RI, Haji Ruslan Daud (HRD). Waspada/Ist
Tenaga Ahli DPR RI, Muhammad Adam membisikkan sesuatu kepada Anggota Komisi V DPR RI, Haji Ruslan Daud (HRD). Waspada/Ist

“Saya seorang anak yang terlahir dari keluarga petani yang miskin. Tidak pernah terbayang sama sekali kalau saya bisa menjadi bupati di Kabupaten Bireun. Saya juga tidak pernah terbayang dipanggil sebagai Anggota Komisi V DPR RI. Jika Allah berkehendak, semua bisa terjadi dalam kehidupan kita. Dan itu bisa terjadi pada diri tenaga ahli saya, Muhammad Adam. Siapa tahu kalau dia nanti akan menggantikan posisi saya di DPR RI tahun 2024 mendatang.”

UNTUK mendorong Muhammad Adam menjadi Anggota DPR RI yang mencalonkan dirinya lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tentunya membutuhkan dukungan moril dan doa dari seluruh masyarakat di delapan kabupaten/kota di Provinsi Aceh, daerah pemilihan (Dapil) II. Terkhusus dukungan dari masyarakat Kabupaten Aceh Utara.

Selama menjadi tenaga ahli, sebut Haji Ruslan Daud (HRD), Anggota Komisi V DPR RI itu, Muhammad Adam merupakan seseorang yang ulet dan peduli dengan masyarakat Aceh Utara. Terbukti, pada saat dirinya meminta untuk membuat program di Kabupaten Bireun, dia sempat memasukkan program di Kabupaten Aceh Utara.

Mungkin muncul pertanyaan, sebagai seorang Anggota DPR RI, kenapa HRD meminta masyarakat untuk memberi dukungan kepada Muhammad Adam (MAS), jawabnya, karena siapa tahu dengan bergabungnya PKB dengan NasDem, Anies Baswedan dan Muhaimin akan menjadi Presiden Republik Indonesia untuk periode berikutnya, maka saya pun bisa menjadi menteri.

“Bisa jadikan. Semua itu memungkinkan. Buktinya saya sendiri. Tidak pernah terbayang menjadi bupati dan Anggota DPR RI. Maka bantu dan dorong Adam menjadi anggota dewan. Kita harus kompak,” pinta Haji Rusman Daud.

Jika nanti Adam terpilih, maka semua persoalan di Aceh Utara tidak harus disampaikan kepada HRD, karena masyarakat Aceh Utara bisa menyampaikan langsung aspirasi mayarakat kepada putra daerah sendiri.

“Allah maha memugkinkan. Yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dulu waktu saya masih usia SMP, ketika melihat pesawat terbang di udara ramai-ramai kami sorak berikan kami seorang adik (hoh awai kaloen kapai poe, kamo kheun rame-rame tiek adek kapai saboh-Aceh). Tapi hari ini saya kemana-nama naik pesawat. Padahal tidak pernah saya bayangkan,” demikian penjelasan HRD menjawab Waspada, Rabu (13/9) siang di Aceh Utara. WASPADA.id/Maimun Asnawi, SH.I.,M.Kom.I

  • Bagikan