Ekonomi Sumut Triwulan III Tumbuh 4,97 Persen

  • Bagikan
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Triwulan III-2022 dibanding Triwulan II-2022 (q-to-q) tumbuh sebesar 2,24 persen. Sedangkan secara year on year (yoy) Triwulan III-2022 dibanding Triwulan III-2021 tumbuh sebesar 4,97 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Triwulan III-2022 dibanding Triwulan II-2022 (q-to-q) tumbuh sebesar 2,24 persen. Sedangkan secara year on year (yoy) Triwulan III-2022 dibanding Triwulan III-2021 tumbuh sebesar 4,97 persen.

MEDAN (Waspada): Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Triwulan III-2022 dibanding Triwulan II-2022 (q-to-q) tumbuh sebesar 2,24 persen. Sedangkan secara year on year (yoy) Triwulan III-2022 dibanding Triwulan III-2021 tumbuh sebesar 4,97 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin menyebutkan, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan pada Triwulan III (q-to-q) tertinggi adalah Jasa Keuangan dan Asuransi yaitu sebesar 3,65 persen.

Sedangkan lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumatera Utara adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 2,53 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 2,62 persen; Industri Pengolahan tumbuh sebesar 1,97 persen; dan Konstruksi sebesar 3,23 persen.

“Struktur PDRB Sumut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku Triwulan III 2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sumut masih didominasi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 23,11%; diikuti Industri Pengolahan 18,90%; Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 19,19%; dan Konstruksi 13,27%. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumatera Utara mencapai 74,47%,” ungkapnya, Senin (7/11).

Sementara itu, ekonomi Sumut Triwulan III-2022 (y-on-y) mengalami pertumbuhan 4,97 persen. Dimana lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 16,28 persen.

Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumut masih pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 5,08%; Industri Pengolahan 2,66%; Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6,79%; dan Konstruksi 2,82%.

“Seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Lapangan Usaha yang terdampak signifikan oleh pandemi Covid-19 juga tumbuh positif seperti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 8,04%; Informasi dan Komunikasi tumbuh 7,62%; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 2,80%,” ungkapnya.

Nurul Hasanudin menyebutkan, ekonomi Sumut sampai dengan Triwulan III-2022 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,54 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 11,53 persen.

Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumut adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 5,11 persen; Industri Pengolahan sebesar 1,80 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,44 persen; dan Konstruksi sebesar 2,71 persen.

“Pandemi Covid-19 pada tahun-tahun sebelumnya berdampak signifikan pada beberapa lapangan usaha. Namun seiring pemulihan ekonomi yang masih berlangsung, pertumbuhan ekonomi secara c-to-c mulai pada tahun 2022 sudah tumbuh positif,” sebutnya.

Lapangan usaha yang tumbuh positif tersebut antara lain Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 6,26%; Transportasi dan Pergudangan 11,53%; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 6,08%; dan Informasi dan Komunikasi yang meningkat menjadi 7,53%.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Sumut berdasarkan pengeluaran Triwulan III-2022 (q-to-q), pertumbuhan terjadi pada semua komponen pengeluaran, kecuali Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dan Komponen PKP yang mengalami kontraksi sebesar 0,22 dan 6,54 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,22%; diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) 2,23%; dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 1,94%. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa yang merupakan komponen pengurang dalam PDRB tumbuh 8,18%.

“Struktur PDRB Sumatera Utara menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku Triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sumut masih didominasi oleh Komponen PK-RT 50,09%; Komponen Ekspor Barang dan Jasa 44,11%; Komponen PMTB 29,09%; Komponen PK-P 5,89%; Komponen Perubahan Inventori 1,87%; dan Komponen PK-LNPRT 0,86%. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran 31,92%,” tandasnya. (m31)

  • Bagikan