Ekonomi Sumut Tumbuh 5,19 Persen

  • Bagikan
Ekonomi Sumut Tumbuh 5,19 Persen

MEDAN (Waspada): Ekonomi Sumatera Utara triwulan II-2023 terhadap triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 2,88 persen (q-to-q) dan secara (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,19 persen.

Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan II tahun 2023 atas dasar harga berlaku Perekonomian Sumatera Utara mencapai Rp260,36 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp149,90 triliun.
„
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Nurul Hasanudin menyebutkan, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi secara q-to-q adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,67 persen.

“Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumatera Utara adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 1,78 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mengalami pertumbuhan sebesar 2,69 persen; Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 2,96 persen; dan Konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 1,91 persen,” ungkap Nurul Hasanudin, Senin (7/8).

Hasanudin juga menyebutkan, struktur PDRB Sumatera Utara menurut Lapangan Usaha atas dasar harga berlaku Triwulan II-2023 tidak menunjukkan perubahan berarti dibandingkan triwulan I-2023. Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 23,47 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,91 persen; Industri Pengolahan sebesar 18,60 persen; dan Konstruksi sebesar 12,93 persen.

“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumatera Utara mencapai 73,91 persen,” ujarnya.

Tumbuh 5,19% y-on-y

Sementara itu, lanjut Hasanudin, ekonomi Sumatera Utara triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,19 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 12,29 persen.

Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumatera Utara secara year on year adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 3,21 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 4,66 persen; Industri Pengolahan sebesar 4,08 persen; dan Konstruksi sebesar 5,56 persen.

Sedangkan ekonomi Sumatera Utara sampai dengan Semester I-2023 terhadap Ekonomi Sumatera Utara Semester I-2022 (c-to-c) mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen. Lapangan Usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 13,91 persen.

Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumatera Utara pada Semester I-2023 adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 3,33 persen; Industri Pengolahan sebesar 3,35 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,10 persen; dan Konstruksi sebesar 5,53 persen.

Dari Sisi Pengeluaran

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, ekonomi Sumatera Utara pada triwulan II-2023 terhadap triwulan I-2023 tumbuh sebesar 2,88 persen, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 20,09 persen; diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 3,83 persen; Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 3,56 persen, dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,20 persen.

Sementara Komponen Ekspor Barang dan Jasa terkontraksi sebesar 0,21 persen. Di sisi lain,
Komponen Impor Barang Jasa (yang merupakan komponen pengurang dalam PDRB Pengeluaran) tumbuh sebesar 0,98 persen.

“Struktur PDRB Sumatera Utara menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II-2023 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Komponen PK-RT sebesar 50,95 persen; Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 37,20 persen; Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 29,03 persen; Komponen PK-P sebesar 6,33 persen; Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,90 persen; dan Komponen PK-LNPRT sebesar 0,87 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 26,28 persen,” paparnya.

Sedangkan secara y-on-y yang tumbuh sebesar 5,19 persen, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 7,69 persen; diikuti oleh Komponen PK-RT tumbuh sebesar 6,20 persen; Komponen Konsumsi Pemerintah (PK-P) tumbuh sebesar 6,16 persen, dan Komponen PMTB tumbuh sebesar 3,36 persen. Komponen Impor Barang dan Jasa yang merupakan komponen pengurang dalam PDRB mengalami kontraksi sebesar 2,52 persen.

Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatera pada Triwulan II tahun 2023 didominasi oleh Provinsi Sumatera Utara sebesar 23,31 persen; Provinsi Riau dengan kontribusi sebesar 21,91 persen dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 14,22 persen.

“Secara y-on-y, pertumbuhan Provinsi Sumatera Utara menempati posisi ke-2 dari 10 Provinsi di Pulau Sumatera yaitu sebesar 5,19 persen. Provinsi Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,24 persen. Provinsi Sumatera Barat diposisi ke-3 tumbuh sebesar 5,14 persen,” tandasnya. (m31)

  • Bagikan