HET Migor Kemasan Dikembalikan Ke Harga Pasar

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Pemerintah memutuskan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng (migor) kemasan di cabut dan dikembalikan ke sesuai harga keekonomian atau sesuai harga pasar. 

“Harga kemasan lain (kemasan premium dan sederhana), ini tentu akan menyesuaikan terhadap nilai keekonomian.” kata Airlangga, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/3/2022). 

Namun untuk migor curah, menurutnya, pemerintah berencana memberikan subsidi sehingga harganya menjadi Rp14.000 per liter.

Hal tersebut, dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan keadaan distribusi migor. Di mana saat ini terjadi kenaikan harga-harga komoditas, termasuk minyak kelapa sawit. 

Ia berharap bahwa dengan nilai keekonomian tersebut, minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional atau pun di pasar basah. 

Airlangga mengatakan, pemerintah bersama pihak Kepolisian RI akan menjamin ketersediaan migor untuk masyarakat Indonesia.  

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pihak kepolisian siap untuk mengawal sehingga jaminan distribusi di pasar betul-betul riil di lapangan.

“Kami akan bekerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada untuk memastikan migor curah, minyak kemasan sesuai dengan yang disampaikan,” tegas Kapolri. 

Cabut HET

Sementara itu, Menteri Perdagangan bakal mencabut peraturan Harga Eceren Tertinggi (HET) migor, seiring terjadinya kelangkaan migor.

“Iya dicabut HET (hari ini). Jadi harga migor kemasan dibebaskan, tetapi untuk curah dibatasi Rp 14 ribu per liter,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan tempat terpisah. 

Menurutnya, alasan dicabutnya HET migor karena saat ini terjadi kelangkaan di berbagai daerah dan harganya banyak tidak sesuai yang ditetapkan. 

Oke meyakini harga migor kemasan ke depan akan kembali turun sesuai keekonomiannya, tidak seperti saat ini di kisaran Rp17 ribu-Rp 20 ribu per liter.  

“Mungkin ada kebingungan, tapi nanti dengan harga keekonomian dan dalam waktu dekat harga CPO internasional akan terkoreksi, kembali keseimbangan barunya maka mereka akan punya harga keekonomian yang sesuai dengan mekanisme pasar,” jelas Oke. (J03) 

  • Bagikan