Meraup Berkah Jelang Bulan Penuh Berkah Di Ayesha Carwash

  • Bagikan
Meraup Berkah Jelang Bulan Penuh Berkah Di Ayesha Carwash

Para karyawan Doorsmer Ayesha Carwash, berusaha membersihkan kotoran di karpet ambal milik konsumen, dengan menggunakan mesin pendukung kerja. Foto direkam Minggu (3/3) lalu.Waspada/Syafrizal

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, khususnya bagi ummat muslim sedunia. Bulan yang sangat dipercaya membawa rahmat, ampunan dan berkah tak terbatas tersebut, selalu dinanti dan dirindukan umat Islam yang beriman,

Bulan suci yang tinggal menghitung hari lagi itu, membawa dampak penambahan ekonomi masyarakat. Salah satunya, sebagaimana yang dirasakan oleh para pekerja cuci karpet tebal (jenis tikar ambal) di sejumlah Doorsmer, di ‘Nanggroe Breuh Sigupai’ Aceh Barat Daya (Abdya).

Seperti halnya yang dirasakan para pekerja di Doorsmer Ayesha Carwash, kawasan Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya. Di Doorsmer ini, memasuki kisaran H-8 bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah, permintaan untuk mencuci tikar ambal meningkat pesat. Sehingga, para pekerja kewalahan dalam menyelesaikan pekerjaannya. “Meskipun kami merasa kewalahan, namun kami sangat bersyukur. Dengan meningkatnya permintaan cucian, otomatis pendapatan kami juga akan meningkat,” ungkap Syukri, salah seorang pekerja, Minggu (3/3) lalu.

Syukri mengungkapkan, permintaan jasa cuci tikar ambal saat ini jauh melampaui hari-hari biasa. “Alhamdulillah, dalam beberapa hari terakhir ini, kami kewalahan dengan pesanan. Pagi ini saja sudah 40 lembar karpet ambal ukuran besar masuk, untuk dicuci disini,” katanya.

Meraup Berkah Jelang Bulan Penuh Berkah Di Ayesha Carwash

Melimpahnya pesanan cucian ambal lanjutnya, memaksa mereka untuk mengambil tindakan antisipasi, dengan menutup orderan sementara waktu. Pasalnya, pesanan yang menumpuk harus diselesaikan dulu, agar tidak mengecewakan pelanggan. “Disini ada sebanyak 6 orang karyawan tetap. Biasanya, kami dapat bersantai sebentar, karena pesanan cucian tidak seberapa. Namun, jelang bulan suci Ramadhan ini, kami terus terang tidak ada waktu istirahat. Alhamdulillah,” sebut Syukri.

Ditambahkan, dalam menyelesaikan cucian tikar ambal, butuh proses dan waktunya agak lama. Mulai dari merontokkan debu, penggunaan sabun, menyikat dengan mesin modern, jemur hingga kering, memberi pewangi dan mengemas tikar ambal (dengan memasukkan ke dalam plastic setelah kering). “Rata-rata, saat cuaca bagus, satu lembar tikar ambal biasanya memerlukan 3 hingga 5 hari,” katanya.

Syukri memperkirakan kepadatan antrean untuk cuci karpet akan berlanjut hingga bulan puasa, karena dibulan yang mulia itu masyarakat inginkan karpet ambal dirumah mereka bersih dan wangi. “Mencuci karpet menjelang Ramadhan dan menjelang lebaran telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat. Tidak hanya dari rumah-rumah, tetapi juga dari masjid, pondok pesantren dan kantor,” katanya.

Suprian MS, pemilik Doorsmer Ayesha Carwash terpisah menyebutkan, meningkatnya permintaan cucian dari konsumen tersebut, tidak terlepas dari datangnya bulan suci Ramadhan yang penuh berkah. Dimana katanya, menyambut bulan suci yang selalu dirindukan tersebut, rata-rata umat Islam mempersiapkan diri dalam segala bidang. Mulai dari kesiapan diri untuk melaksanakan ibadah puasa, hingga persiapan kebersihan rumah tangga, termasuk kebersihan tikar ambal, yang akan digunakan menyambut tamu, saat lebaran tiba nantinya.

Suprian yang juga salah seorang pengusaha jasa angkutan dump truk itu juga mengatakan, alasan para karyawannya menutup sementara orderan cucian konsumen adalah, agar penyelesaian orderan yang sudah masuk dapat diselesaikan tepat waktu, untuk menghindari kekecewaan konsumen. “Jika orderan kita terima terus, sementara yang sudah masuk belum diselesaikan, itu akan mengecewakan konsumen. Nantinya juga akan menimbulkan kesan tidak bagus terhadap tempat usaha kita,” demikian urainya. WASPADA.id/Syafrizal

  • Bagikan