JUMAT (17/11) pagi, sebanyak 231 murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara berkumpul membacakan yasin dan mengirimkan doa untuk para syuhada dan untuk 4.812 syuhada dari kalangan anak-anak dan 2000 orang diantaranya pelajar yang syahid akibat serangan brutal Israel. Israel telah menghancurkan 214 sekolah hingga menyebabkan tahun ajaran 2023/2024 berakhir karena seluruh muridnya telah syahid.
“Setiap hari kami menyaksikan video kekejaman Israel di layar televisi dan di media sosial di handphone orang tua kami. Kami sedih bahkan kami menangis setelah melihat video itu, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong teman-teman kami di Gaza. Saat ini kami baru paham bahwa perang sangat kejam; Israel itu sangat kejam,” sebut Qaila siswi kelas V SD Negeri 2 Tanah Pasir saat diwawancarai Waspada, Jumat (17/11) pagi menjelang siang.
Hari ini, Jumat (17/11) pagi, sebut Qaila, dia dan 230 pelajar lainnya diminta oleh Kepala Sekolah, Dewi Murni, S.Pd serta seluruh guru di sekolah tersebut untuk membawa yasin dan membawa uang saku lebih untuk disumbangkan kepada warga Palestina. Dan Qaila juga mengaku diminta oleh pihak sekolah untuk membawa bendera Palestina yang dibuat dari kertas untuk menanamkan rasa cinta pelajar kepada Palestina.
Dari luar ruangan Waspada mendengar suara lantunan bacaan yasin yang membahana. Bacaan yasin dibaca berulang-ulang oleh seluruh siswa di sekolah tersebut. Pelajar di sekolah itu juga menjawab doa-doa yang dibacakan oleh salah seorang guru agama, Ustadz Ismail dengan serempak.
“Kami hanyalah anak kecil yang lemah dan tidak berdaya untuk menolong saudara kami di Gaza. Semoga dengan bacaan yasin dan doa-doa yang kami panjatkan kepada Allah Swt mampu menolong saudara kami di sana. Jumlah sumbangan yang berhasil kami kumpulkan sedikit dan walaupun jumlahnya sedikit kami harap bantuan ini berguna setelah dikumpulkan dengan sumbangan dari sekolah lainnya,” sebut Rian, murid kelas VI sekolah itu.
Kepala SDN 2 Tanah Pasir, Dewi Murni, S.Pd kepada Waspada mengaku terharu mendengar lantunan bacaan yasin oleh seluruh pelajar di sekolahnya itu. Para pelajar terlihat sangat kompak dan bersemangat mengirimkan doa-doa untuk seluruh syuhada di Palestina.
“Sebagai seorang kepala sekolah, saya hanya bisa berharap kepada PBB untuk segera menghentikan peperangan antara Palestina dengan Israel. Perang tersebut benar-benar harus dihentikan. Jika tidak, jumlah warga yang syahid di sana akan semakin banyak terutama dari kalangan anak-anak (pelajar),” sebut Dewi Murni dengan wajah murung. Maimun Asnawi