2 Pria Ditangkap, Puluhan Warga Desa Amplas Demo Di Polrestabes Medan

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Sejumlah warga Dusun Bulan Swari Desa Amplas Kecamatan Percut Seituan, Sabtu (5/3) sekira pukul 11:00 melakukan aksi demo di depan Mako Polrestabes Medan menuntut agar dua teman mereka yang ditahan segera dilepaskan.


Pasalnya, Josua Simamora dan Dani Lindong tidak terlibat dalam bentrokan namun ditangkap dan ditahan oleh Satreskrim Polrestabes Medan sementara pelaku penikaman yang dilaporkan warga ke Polsek Percut Seituan masih bebas berkeliaran.

Pantauan wartawan di lokasi, tampak masyarakat Bulan Swari yang terdiri dari kamu ibu-ibu, pria dan remaja membentangkan spanduk tuntutan yang bertuliskan “Bebaskan Josua Simamora dan Dani Limbong atas main tangkap tanpa melalui prosedur. Agar Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan terkait laporan YZ tetap menjunjung profesionalis Polri,”.

Tak lama setelah melakukan orasi tuntutannya, perwakilan dari warga dipersilahkan masuk ke Polrestabes Medan oleh pihak kepolisian untuk dilakukan mediasi sementara sebagian warga menunggu di depan Mapolrestabes Medan.

Setelah satu jam, sejumlah perwakilan warga keluar dari Mapolrestabes dan memberitahukan ke warga yang lain bahwa Josua Simamora dan Dani Limbong tidak dapat dikeluarkan karena akan diproses. Mendengar hal itu sejumlah warga berteriak di depan pintu masuk Mapolrestabes Medan sembari berteriak histeris meminta dua warganya dibebaskan.

Mengetahi hal itu petugas pos penjagaan langsung menutup portal dan berjaga di depan pintu masuk. Tak lama kemudian, Wakapolrestabes Medan AKBP Yudhi Hery Setiawan datang menghampiri massa dan berusaha menenangkan situasi namun massa tetap meminta 2 warga yang tak bersalah itu dilepaskan.

Setelah percakapan antara Wakapolrestabes dan warga itu berlangsung beberapa menit, akhirnya warga kembali berteduh untuk berkompromi guna memilkirkan langkah selanjutnya.

Koordinator aksi, Rosna br Sihombing yang diwawancarai mengatakan sebelum 2 warga yang tak bersalah itu ditangkap, beberapa waktu lalu telah terjadi bentrokan hanya masalah sepele di Desa Amplas.

“Pada (21/1) sekira pukul 12.00 WIB, seorang pekerja bangunan di Smart School Jl. Tanjung Bunga Desa Amplas, Sabar Silalahi ,40, mendapat laporan dari salah seorang wali murid bahwa handphonenya terjatuh d lingkungan sekolah. Sabar kemudian bertanya ke sejumlah warg termasuk pemilik warung di dekat Smart School, Jonathan Waruwu,” ujarnya.

Lanjut Rosna, Jonathan mengarahkan Sabar agar bertanya kepada pada JD yang tinggal tak jauh dari lokasi. Sabar bergegas menemui JD di rumahnya dan langsung bertanya. Namun Sabar mendapat sambutan tidak baik, dimana JD mengancam Sabar dengan pisau.

“Merasa nyawanya terancam, Sabar langsung meninggalkan lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Namun JD dan sejumlah temannya mengejar Sabar lalu menikam tubuhnya. Sabar yang terluka parah berupaya menyelamatkan dirinya menuju rumah Kepling setempat sembari berteriak minta tolong,” ungkapnya.

Warga lainnya yang mengetahui hal itu, sambung Rosna, berusaha membantu korban. Akhirnya kedua belah pihak terlibat bentrok. Akibat bentrokan tersebut kedua belah pihak mengalami luka-luka. Selanjutnya Sabar dan sejumlah warga lainnya membuat laporan ke Polsek Percut Seituan.

“Beberapa hari setelah korban membuat laporan ke Polsek, pelaku yang menikam Sabar justru membuat laporan ke Polrestabes Medan. Namun pada, Rabu lalu Josua Simamora dan Dani Limbong ditangkap polisi. Sementara pelaku yang dilaporkan ke Polsek justru masih bebas berkeliaran,” bebernya.

Warga lainnya bernama Berliana menambahkan, aksi demo yang mereka lakukan hari ini karena tidak terima kalau 2 warga itu ditangkap. Sebab kedua warga itu tidak terlibat dalam bentrokan beberapa waktu yang lalu.

“Josua dan Dani tidak ada terlibat bentrokan. Namun mereka berdua justru ditangkap. Kami tidak terima jika orang yang tidak bersalah ditangkap. Orang yang bersalah dan sudah dilaporkan ke Polsek Percut Seituan justru masih bebas berkeliaran. Kami berharap agar polisi jeli dalam kasus ini,” harapnya.

Hingga pukul 18.30 WIB, puluhan warga masih bertahan di seputaran Polrestabes Medan untuk menunggu dua warga segera dibebaskan.(m27)

  • Bagikan