Almarhum H. Anif dan Generasi Qurani (Refleksi Pelaksanaan MTQ YHA III, 13-19 Maret 2022)

  • Bagikan

ALQURAN adalah sumber ajaran Islam di setiap dimensi kehidupan. Ia merupakan petunjuk bagi umat manusia dan pembeda mana yang hak dan yang bathil. (Lihat QS. Al-Baqarah (2)/Hudan Lilmutaqqin:2;185/Hudan Linnasi wa bayyinatin minal huda wal furqan). M.Quraish Shihab dalam Al-Misbah menegaskan bahwa Alquran adalah kitab yang petunjuknya telah mencapai kesempurnaan sehingga dia tidak sekedar berfungsi memberi petunjuk, tetapi ia adalah perwujudan dari petunjuk itu. Alquran adalah penampilan dari hidayah Ilahi.

Alquran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia melalui nabi Muhammad saw untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. Petunjuk-petunjuk yang dibawanya pun dapat menyinari seluruh isi alam ini. Jadi, manakala umat Islam benar-benar menjadikan Alquran sebagai sumber dan pedoman hidupnya maka pastilah akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidup di dunia maupun di akhirat.

Menjiwai Alquran adalah adanya sosialisasi antara orang yang membaca dengan apa yang dibacanya dan jiwanya cenderung pada nilai-nilai kebenaran dari cerita-cerita atau pesan-pesan yang dibacanya untuk kemudian dipraktikkannya. Sebagaimana yang dilakukan nabi Muhammad dalam menjiwai Alquran. Nabi digambarkan oleh sayyidah Aisyah ra. Bahwa akhlak nabi adalah Alquran. Bersumber dari ibnu Jarir dari Sa’id bin Hisyam ia berkata: “Aku mendatangi Aisyah (ummul mukminin) ra., maka aku berkata kepadanya, khabarkanlah kepadaku tentang akhlah nabi Muhammad saw. Aisyah pun berkata: akhlaknya adalah Alquran dan kemudian ia pun membaca Surat al-Qalam (68):4”. (HR. Abu Daud dan an-Nasa’i). Ini menegaskan bahwa mencintai Alquran akan membawa diri seseorang memiliki akhlak yang mulia.

Salah satu wujud pengaplikasian cinta kepada Alquran di Negeri ini ada sebuah tradisi rutinitas setiap Tahun yaitu perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). MTQ ini dijalankan dari tingkat Kelurahan/Desa sampai Tingkat Nasional. Sudah semestinya, event Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) saat ini di berbagai daerah di Indonesia menjadi momentum terbaik untuk back to Quran (kembali kepada Alquran). Alquran harus menjadi benteng diri dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga mampu meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Pemimpin harus baca Alquran, pahami maknanya dan amalkan dalam memimpin masyarakatnya. Demikian pula yang lainnya. MTQ seharusnya akan mampu melahirkan generasi Qurani yang mengamalkan Alquran dalam kehidupannya sehari-hari. Kalau yang melaksanakan MTQ itu lembaga pemerintah adalah hal yang sudah biasa. Namun, ketika MTQ dengan skala besar yang melaksanakan itu adalah pribadi dan dalam rangka bersyukur terhadap karunia umur ini tentunya menjadi hal yang sangat luar biasa. Inilah salah satu keunikan dan keistimewaan dari dilaksanakannnya MTQ Yayasan Haji Anif (YHA) yang pada tahun ini adalah MTQ YHA III yang diikuti oleh 1000 orang peserta. Peserta ini dibatasi, hanya dalam kurun waktu tidak sampai 4 hari kuota 1000 peserta sudah terpenuhi untuk seluruh kategori.

Sejarah Singkat MTQ YHA

MTQ YHA I dilaksanakan pada tahun 2019 adalah puncak dari perayaan milad bapak H. Anif yang ke-80 Tahun lewat pelaksanaan MTQ dengan skala besar. Sebelum itu, sebenarnya telah diselenggarakan kegiatan perlombaan MTQ yang dilaksanakan dalam skala terbatas. Ini menunjukkan bahwa kegiatan MTQ YHA I ini bukanlah spontanitas, tapi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari milad Bapak H. Anif selama ini. Kecintaan bapak H. Anif terhadap Alquran dan rasa sayangnya beliau terhadap anak-anak yang mencintai Alquran begitu mendarah daging dalam diri dan sanubari bapak H. Anif. Ia sangat berkeinginan semakin banyak anak-anak yang gemar membaca Alquran, suka menghafal Alquran, menjadi pengamal nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran. Untuk itu, bapak H. Anif rela dan ikhlash mengeluarkan banyak uang demi terwujudnya cita-cita tersebut dan memberikan apresiasi yang istimewa buat para pencinta Alquran. Jadi, perhelatan MTQ YHA I ini tidak ada muatan apapun selain mengharap ridho Allah agar terlahir generasi cinta Alquran (Generasi Qurani) yang kelak bisa menjadi orang yang bermanfaat dan berguna bagi nusa, bangsa dan Agama. Alhamdulillah, walau banyak tantangan acara ini dapat berlangsung dengan sukses dan banyak memunculkan pelajaran kehidupan seperti kedermawanan yang menjadi tauladan, berpikir dan berbuat dari hati, indahnya kebersamaan (sillaturrahim), optimalisasi kejujuran dalam meraih kemenangan, bekerja dan berbuat dengan ikhlash hanya mengharap ridho Allah swt., kuatnya persahabatan baik dalam suka ataupun duka, menutup kesalahan dan kekurangan dengan solusi bersama, saling membesarkan antara semua pihak dan tidak saling menjatuhkan, saling bertanggung jawab dan menjaga kehormatan dan kemuliaan.

MTQ YHA II berlangsung pada tahun 2020 dalam rangka milad Bapak H. Anif yang ke-81. Pada event ini ketua panitianya adalah Dr. H. Ardiansyah, Lc., MA. Antusias para peserta dari kabupaten/kota di sumatera Utara bahkan dari luar Provinsi Sumatera Utara semakin hari semakin tinggi untuk mengikuti event ini. Ini menunjukkan begitu banyaknya generasi muda Islam yang ingin menjadi generasi qurani. Kegiatan ini walaupun mendapat tantangan pandemi Covid 19 yang semakin tinggi tingkat penyebarannya tetap bisa diselesaikan dengan baik. Pada perhelatan MTQ YHA II ini bapak H. Anif mendapatkan penghargaan dari Rekor MURI yaitu sebagai pelaksana MTQ terbanyak secara perorangan. Bapak H. Anif adalah pribadi yang merayakan Milad dengan perhelatan MTQ dengan skala yang sangat besar. Semoga ini akan menjadi kenangan baik agar nilai-nilai Alquran terus mengalir dalam kehidupan kita.

MTQ YHA III seyogyanya berlangsung pada tahun 2021. Namun, karena pandemi covid 19 semakin mengkhawatirkan membuat kegiatan ini ditunda dan diganti dengan kegiatan sayembara arsitektur Mesjid. Pada tahun ini, usia bapak H. Anif adalah 82 Tahun. Di saat usia inilah bapak H. Anif Wafat tepatnya pada hari Rabu, Tanggal 25 Agustus 2021 pukul 04.45 WIB. Allah menyayanginya dan Almarhum meningalkan banyak pelajaran dan ketauladanan bagi kita. Walaupun bapak H. Anif telah berpulang ke rahmatullah, cita-cita beliau untuk terwujudnya generasi qurani ini lewat MTQ tetap diteruskan oleh keluarga besarnya melalui YHA yang ketua Umum nya adalah Bapak H. Musa Rajekshah. Insya Allah, perhelatan MTQ YHA III akan dilaksanakan pada tanggal 13 Maret sampai 19 Maret 2022 dan acara puncaknya adalah pada tanggal 23 Maret 2022 (ini adalah hari miladnya almarhum Bapak H. Anif/23 Maret 1939).

Kegiatan MTQ YHA III ini, sebenarnya sejak awal direncanakan dilaksanakan secara langsung tatap muka atau off line/luring. Namun, seiring negara kita belum terbebas dari pandemi covid 19 terutama semakin berkembangnya variant omicron, dalam rangka sense of pandemic dan turut membantu program pemerintah serta kesepakatan keluarga besar almarhum Bapak H. Anif maka kegiatan MTQ YHA III ini dilaksanakan secara daring dan luring (Hybrid). Babak penyisihan yang diikuti oleh 1000 peserta dari kategori Tilawah Alquran Kanak-kanak Putra/Putri dan Tahfiz Alquran Anak-anak Putra/putri akan dilaksanakan secara Daring/On Line dari mulai tanggal 13-18 Maret 2022. Sedangkan Babak Finalnya akan dilaksanakan secara luring/off line di Mesjid Al-Musannif pada tanggal 19 Maret 2022 yang diikuti 24 Peserta Finalis dari semua kategori. Adapun para peserta pada MTQ YHA III ini berasal dari Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara bahkan ada juga yang dari Luar Provinsi Sumatera Utara, seperti Aceh, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Jakarta, Kepri, dan lain-lain. Kegiatan MTQ YHA III ini akan dibuka pada hari Ahad Pagi, tanggal 13 Maret 2022 di Mesjid Al-Musannif dan akan diisi taushiah oleh Syeikh Fikri Thariq dari Jakarta. Sedangkan acara puncak sekaligus pembagian hadiah akan dilaksanakan pada hari Rabu Pagi, 23 Maret 2022 dan taushiah akan diisi oleh Ustadz Das’ad Latief dari Makasar.

Almarhum H Anif dan Generasi Qurani

Bapak H. Anif lahir pada tanggal 23 Maret 1939 dan wafat pada 25 Agustus 2021 pada usia 82 Tahun. Banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari pengalaman hidupnya. Dalam bukunya yang berjudul “Hidup Ikhlash Tanpa Tipu Muslihat” bisa kita dapatkan banyak pelajaran yang berharga yang terlahir dari pengalaman-pengalaman hidup beliau baik sebagai sosok Ayah, sosok pengusaha sukses ataupun sosoknya sebagai orang yang selalu menebar keperdulian dengan sesama yang tidak memandang latar belakang siapakah itu orang-orang yang dibantunya.

Bagi penulis hal yang sangat terkenang dari beliau selain sosok kedermawanannya adalah kecintaannnya terhadap generasi pencinta Alquran terutama anak-anak yang menghafal Alquran. Beliau pingin membangun pondok pesantren yang mereka tidak hanya hafal Alquran tapi juga menguasai bidang-bidang ilmu pengetahuan seperti teknologi pertanian dan lain-lain. Almarhum bapak H. Anif juga selalu berpesan agar memberikan apresiasi terbaik terhadap para pencinta Alquran. Makanya, hadiah untuk pemenang pada MTQ YHA dari sejak I, II dan III adalah sangat luar biasa dan sebagai bentuk apresiasi terbaik dan perwujudan pesan beliau. Beliau selalu berpesan agar hidupnya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Memang bapak H. Anif telah tiada meninggalkan dunia yang fana ini, namun ia seperti masih bersama dengan kita karena kenangan-kenangan terbaiknya yang masih terus kita rasakan sampai saat ini. Dalam QS. Asy-Syu’ara: 84 Allah menerangkan tentag Do’anya Nabi Ibrahim AS.: “Dan jadikanlah aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian.” Semoga almarhum Bapak H. Anif adalah termasuk dari seperti do’anya nabi Ibrahim ini. Ia akan terus dikenang dengan kebaikannya sehingga pahala kebaikan itu akan terus mengalir kepada almarhum. Lewat MTQ YHA III ini semoga akan terus terlahir generasi qurani dan insya Allah akan menjadi pemimpin di masa akan datang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Mohon doa buat kita semua, semoga MTQ YHA III ini bisa berjalan lancar dan sukses dan mampu melahirkan generasi yang qurani. Aamiin. Wallahu a’lamu.

Penulis adalah Ketua Panitia Pelaksana MTQ YHA I Tahun 2019 dan MTQ YHA III Tahun 2022
  • Bagikan