Covid-19 Di Aceh Makin Mengkhawatirkan

  • Bagikan

BANDA ACEH (Waspada): Dinas Kesehatan Aceh menyatakan, memasuki Maret 2022, penularan virus corona semakin cepat dan jumlah tambahan kasusnya meningkat telak. Pasalnya, dalam tiga hari terakhir, kasusnya bertambah 591 kasus.

“Kepada masyarakat dan anak sekolah kita minta untuk tetap meningkatkan disiplin protokol kesehatannya dalam berbagai aktivitas, yaitu pakai masker, jaga jarak dan jauhi tempat keramaian,” tegas Kadinkes Aceh, dr Hanif (foto), di Banda Aceh, Jumat (4/3).

Pada Selasa (1/3), sebut Hanif, jumlah kasusnya mencapai 144 kasus. Hari Rabu (2/3) bertambah lagi 231 kasus dan pada hari Kamis (3/3) bertambah lagi 216 kasus, sehingga totalnya selama tiga hari menjadi 591 kasus.

Akibat tingginya penambahan kasus covid 19 di Aceh, ungkap Hanif, jumlah pasien covid-19 yang dirawat di berbagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) turut bertambah dan totalnya saat ini sudah mencapai 275 orang. Di antaranya yang di rawat di ruang isolasi pinere 261 orang dan di ICU/RICU sebanyak 14 orang.

Contohnya, di RSUD Datu Beru Takengon, Aceh Tengah. Sebelumnya, sebut Hanif, rumah sakit itu hanya merawat 18 orang pasien covid 19, yaitu I orang di ruang ICU dan 17 orang di ruang rawat/isolasi pinere. Pada hari Kamis (3/3) bertambah 17 orang, menjadi 35 orang.

Selanjutnya, RSUD Fauziah Bireuen, bertambah 2 orang, dari 14 orang menjadi 16 orang, RS Tk II Kesdam IM bertambah 2 orang, dari 18 orang menjadi 20 orang.

RS Tk IV IM Lhokseumawe pasiennya berkurang 1 orang, dari 24 orang menjadi 23 orang. RS Bhayangkara bertambah 2 orang, dari 3 orang menjadi 5 orang.

RS Jiwa tetap 16 orang, RS Muhammad Ali Kasim Gayo Lues tetap 13 orang, RS Aceh Tamiang tetap 27 orang, RSUZA 77 orang, 6 orang di ruang ICU/RICU dan 71 orang di ruang isolasi pinere.

RSUD Chik Ditiro Pidie ada 9 orang, RSUD Simeulue ada 9 orang, RSUD Kota Subulussalam ada 6 orang, RSUD Sabang ada 3 orang, RSUD Teuku Umar ada 2 orang, RS Zubir Mahmud ada 2 orang, dan lainnya masing-masing ada 1 orang

Dari tambahan kasus covid 19 sebanyak 216 orang pada hari Kamis (3/3) ini, sebut Hanif, yang meninggal dunia ada 2 orang, satu dari Aceh Tenggara dan satu lagi Kota Banda Aceh.

Hanif mengungkapkan, tambahan pasien covid 19 terbanyak sementara ini, masih berada di Kota Banda Aceh sebanyak 54 orang dari 216 orang yang bertambah.

Kemudian Pidie 29 orang, Aceh Singkil 25 orang, Aceh Besar 24 orang, Simeulue 13 orang, Aceh Tengah 11 orang, Gayo Lues 11 orang, Lhokseumawe 9 orang, Aceh Tamiang 7 orang.

Selanjutnya Aceh Utara 6 orang, Sabang 6 orang, Pidie Jaya 6 orang, Aceh Barat 4 orang, Langsa 4 orang, Bener Meriah 2 orang, Subulussalam 2 orang, Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Aceh Timur masing-masing 1 orang.

Hanif mengatakan, kendati tambahan kasus covid 19 di Aceh tergolong tinggi, tapi tingkat penyembuhan kasus covid 19 di Aceh tergolong tinggi mencapai 90,73 persen.

Hal ini disebabkan, angka vaksin dosis I masyarakata Aceh, sudah tinggi mencpai 91,3 persen. Namun begitu, kewaspadaan dan kehati-hatian terhdap penularan virus corona itu, harus menjadi hal yang utama bagi masyarakat, terutama anak sekolah, remaja dan lansia.

Angka vaksin dosis I Aceh sebesar 91,3 persen itu, membuat penyembuhan covid 19 kita di Aceh, sebut Hanif, menjadi tinggi.

Namun begitu, karena serangan virus coronaya bulan Maret 2022 ini kembali melonjak, kepada masyarakat yang belum melaksanakan vaksin dosis II, tolong dilanjutkan vaksin dosis I ke dosis II.

Seruan ini, disampaikan, karena angka vaksin dosis II Aceh, masih relatif rendah baru mencapai sebesar 49,2 persen.

“Jadi kenapa angka penularan covid 19 bulan Maret 2022 ini tinggi, karena masih banyak masyarakat yang belum melaksanakan vaksin dosis II nya, sehingga membuat daya tahan tubuhnya jadi kurang kuat,” ujarnya.

Hasil pendataan yang dilakukan pihak RSUZA terhadap 77 pasien covid-19 yang dirawat saat ini di raung pinere dan ICU/RICU, hanya 5 orang yang sudah vaksin dosis I dan II, selebihnya 72 orang, belum pernah divaksin satu kali pun, sehingga tingkat penyembuhannya butuh waktu lama.

“Tapi orang yang belum pernah divaksin covid-19, dosis I maupun II, bila ia terpapar virus corona, masa penyembuhannya mencapai dua minggu bahkan bisa lebih,” pungkas Hanif. (b03)

  • Bagikan