Dampak Banjir, 421 Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

  • Bagikan

IDI (Waspada): Menyusul surutnya banjir yang melanda 19 desa dalam tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, kini ribuan pengungsi juga telah kembali ke rumah. Aktivitas kembali normal, namun banjir kali ini merendam 421 hektar lahan sawah siap panen.

“Luas tanam di lima desa mencapai 614 hektar, namun yang terdampak banjir dan terancam gagal panen seluas 412 hektar,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, Erwin Atlizar, Senin (10/10).

Sebagaimana laporan pihaknya ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, kecamatan yang terkena banjir dan berdampak terhadap tanaman padi yaitu Indra Makmu, Simpang Ulim, Birem Bayeun, Banda Alam dan Idi Tunong.

Dampak Banjir, 421 Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen
BANJIR SURUT: Meskipun banjir surut, namun halaman rumah warga masih terendam banjir di Gampong Jambo Reuhat, Banda Alam, Aceh Timur, Senin (10/10). Waspada/M. Ishak

Selain tanaman padi, lanjut Erwin Atlizar, banjir kali ini juga merendam tanaman jagung di sejumlah desa dalam Kecamatan Pante Bidari seluas 57 hektar. Tanaman jagung di Gampong Pante Rambong (30 hektar), Pante Labu (15 hektar) dan Sijudo (12 hektar).

“Dampak banjir kali ini juga ikut merugikan petani sawah dan petani jagung, karena lahannya terendam banjir yang melanda hampir 1/3 wilayah Kabupaten Aceh Timur sejak 7-9 Oktober,” demikian Erwin Atlizar, seraya mengaku, saat ini sebagian warga sedang menjemur pagi yang basah akibat terendam banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ashadi, SE, MM, dikonfirmasi terpisah mengakui, banjir yang melanda sejumlah kecamatan telah surut. Namun pihaknya saat ini sedang menyiapkan laporan dari kecamatan untuk dilaporkan secara menyeluruh dampak banjir kali ini ke BPBA di Banda Aceh.

“Banjir yang melanda tujuh kecamatan atau 19 desa dalam Kabupaten Aceh Timur, sudah surut, namun beberapa titik yang rendah masih terendam halaman rumah warga,” sebut Ashadi.

Sementara warga yang sempat mengungsi saat ini sudah kembali ke rumah membersihkan rumah, termasuk membersihkan rumah ibadah dan perkantoran pemerintahan di kecamatan dan desa.

“Meskipun banjir sudah surut, namun warga tetap diimbau berhati-hati dan waspada, karena cuaca ekstrem masih diperkirakan terjadi di pantai timur Provinsi Aceh,” demikian Ashadi. (b11).

  • Bagikan