Jalan Menuju Rezeki

  • Bagikan

Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS. An-Najm: 39)

Allah SWT menyediakan banyak pintu untuk mendapatkan rezeki agar manusia mau meraih keberkahannya. Manusia terkadang sering khawatir mengenai rezeki, manusia merasa rezeki itu sempit, padahal Allah telah memberikan pintu rezeki yang luas.

Ada delapan pintu rezeki yang ada dalam Al-Qur’an yang Allah berikan untuk hamba-Nya, yaitu: Rezeki yang telah dijamin: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (QS. Hud: 11).

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menjamin rezeki bagi semua makhluk hidup, semua makhluk yang bernyawa telah diberikan rezekinya masing-masing oleh Allah agar dapat menjalankan tugasnya.

Rezeki karena usaha: Tentu saja manusia perlu berusaha agar mendapatkan rezeki, usaha yang dimaksud adalah bekerja. “Dan diajarkan pula dalam lembaran-lembaran kitab suci itu bahwa manusia hanya memeroleh apa yang telah diusahakannya, dan usahanya yang baik atau buruk tidak akan dihilangkan.” Ketika manusia bekerja keras, maka rezekinya akan berlimpah.

Rezeki karena bersyukur: Ketika manusia telah mendapatkan rezeki yang ia usahakan, maka manusia perlu bersyukur atas apa yang telah ia dapatkan. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’.”

Rezeki yang tidak terduga: Rezeki ini hanya dikhususkan bagi makhluk yang bertakwa kepada Allah SWT.  “Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS. An-Najm: 39). “Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu” (QS. At-Talaq: 3).

Rezeki karena istigfhar. “Maka aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Mahapengampun, Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh: 10-12).

Rezeki karena menikah: Menikah bukan hanya karena saling mencintai dan menghindari perbuatan maksiat tetapi menikah juga dapat melapangkan rezeki bagi pasangan suami-istri.  Allah akan membukakan pintu berkah bagi orang-orang yang menikah:

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Mahamengetahui” (QS. An-Nur: 32).

Rezeki karena anak: Anak merupakan karunia yang Allah berikan kepada pasangan suami-istri agar keduanya merawat anak dengan baik, Allah telah memberikan rezeki kepada setiap anak. “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar” (QS. Al-Isra: 31).

Rezeki karena sedekah: “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan” (QS. Al-Baqarah: 245).

Banyak yang beranggapan bahwa ketika seseorang yang memberikan sedikit kepunyaannya kepada orang lain maka apa yang dimiliki oleh orang tersebut akan berkurang. Padahal ketika bersedekah justru Allah akan memambah rezeki pada dirinya.  Dalam surat An-Nur: “Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu”.

Pemberian Allah selalu cukup, dan tidak pernah berkurang walaupun mengalir siang dan malam. Adakah terpikir olehmu, sudah berapa banyakkah yang diberikan Allah sejak terciptanya Langit dan Bumi? Sesungguhnya apa yang ada di Tangan Allah tidak pernah berkurang karenanya” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ra berkata, “Allah sungguh Mahakaya. Allah yang memegang setiap rezeki yang tidak terhingga, yakni melebihi apa yang diketahui setiap makhluk-Nya” (Fath Al-Bari, 13: 395).

Pemberian Allah itu selalu cukup dan tidak pernah kurang kepada makhluk. Bahkan, jumlahnya melebihi apa yang diketahui oleh makhluk. Jika ingin pernikahan mendatangkan rezeki dari Allah, maka sejatinya pernikahan harus didasarkan pada tujuan yang mulia.(Dosen FAI Univa Medan, GPAI SMKN 1 Lubukpakam, Pengurus MGMP PAI SMK Deliserdang)

Penulis: Oleh Dirja Hasibuan
  • Bagikan