Protes Kebijakan Jokowi, Mahasiswa Unjuk Rasa Di Gedung DPRK Lhokseumawe

  • Bagikan

LHOKSEUMAWE (Waspada): Puluhan mahasiswa yang terhimpun dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dari Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Senin (11/4) pukul 10:30 gelar unjuk rasa di halaman Gedung DPRK Lhokseumawe. Untuk rasa itu digelar sebagai bentuk protes atas berbagai kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai tidak pro rakyat.

Beberapa kebijakan Jokowi yang dinilai telah menyengsarakan masyarakat yaitu menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas LPG, rencana penundaan Pemilu atau presiden tiga periode. Selanjutnya, mahasiswa protes terkait terjadinya kelangkaan solar di berbagai SPBU.

Bukan hanya itu, Jokowi juga dinilai belum mampu menyelesaikan kelangkaan minyak goreng. Terjadi kenaikan PPN dari 10 menjadi 11 persen serta Jokowi dinilai tidak mampu menciptakan stabilitas harga bahan pokok di Indonesia.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi unjuk rasa, Aris Munandar kepada insane pers usai berorasi di Halaman Gedung DPRK Lhokseumawe mengatakan, unjuk rasa tersebut sengaja digelar oleh pihaknya untuk menyampaikan aspirasi analisis social dari pihak Aliansi Mahasiswa Cipayung.

“Akhir-akhir ini berbagai masalah muncul antara lain kelangkaan solar, minyak goreng, tarif PPN naik menjadi 11 persen dan naiknya harga-harga bahan pokok. Atas dasar inilah kita melakukan aksi demo di gedung DPRK Lhokseumawe,” sebut Aris Munandar.

Masih menurut Aris Munandar, dalam kondisi yang tidak menentukan, pemerintah sangat tidak relevan melayangkan isu tentang wacana penundaan Pemilu dan penambahan periode presiden. “Kita menolak isu-isu tersebut dan kita memprotes tentang semua kebijakan Jokowi yang tidak pro rakyat,” katanya.

Amatan Waspada di lapangan, orasi dan audiensi antara pengunjukrasa dengan ketua dan anggota DPRK Lhokseumawe berlangsung tidak begitu lama. Kegiatan unjuk rasa juga dinilai berlangsung aman dan kondusif karena mendapatkan pengamanan dari Polres Lhokseumawe yang menurunkan puluhan pasukan ke titik unjuk rasa tersebut.

Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf didampingi anggota Nurhayati dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Sofyanus dari Demokrat menyambut kedatangan para mahasiswa dan pelajar yang melaksanakan aksi. Setelah petisi ditandatangani, aksi unjukrasa pun dibubarkan.

Sebelum berorasi di halaman Gedung DPRK Lhokseumawe, puluhan masiswa dan pelajar tersebut bergerak dari Islamic Centre bergerak secara longmarch ke bundaran Tugu Rencong Simpang Kuta Blang dan singgah di Taman Riyadhah hingga sempat membakar ban. (b07)

  • Bagikan