Indonesia Buka Dua KKHI Di Arab Saudi

Siapkan 480 Tempat Tidur Di Makkah – Madinah

  • Bagikan
Indonesia Buka Dua KKHI Di Arab Saudi
LAYANAN KESEHATAN: Mobil ambulance terparkir di halaman Gedung KKHI Arab Saudi di Makkah, Senin (22/5). Waspada/Ist.

ARAB SAUDI (Waspada): Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI, membuka dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arab Saudi, yakni di Mekah dan Madinah. Bahkan kedua KKHI menyediakan berbagai fasilitas kesehatan, termasuk 480 tempat tidur (TT).

“Kemenkes berkomitmen untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan terhadap seluruh jamaah selama menunaikan ibadah haji di Arab Saudi,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, di Arab Saudi, Senin (22/5).

Menurutnya, jenis pelayanan kesehatan yang disediakan di KKHI antara lain pelayanan rawat jalan, rawat inap, emergency, intensif/high care unit, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, layanan safari wukuf, dan tanazul serta evakuasi.

“KKHI Makkah lokasinya di Aziziyah Janubiyah. Sedangkan KKHI Madinah berlokasi di Al-Arid Madinah,” ujar Liliek, seraya menyebutkan, KKHI Makkah memiliki kapasitas 257 tempat tidur yang terdiri dari 223 tempat tidur (TT) rawat inap, 10 TT ICU, dan 24 TT IGD.

“Selain itu KKHI Makkah juga dilengkapi dengan poliklinik gigi dan rehabilitasi medik, laboratorium, pelayanan kefarmasian, serta sarana pendukung seperti Ruang Operasi, USG, EKG, Echocardiografi dan 3 unit ambulans gawat darurat,” timpa Liliek.

Ditambahkan, KKHI Makkah lokasinya sangat strategis yakni di dekat Masjidil Haram, Mina dan jalan menuju Arafah. “Biasanya pada saat puncak ibadah haji sekitar 5-9 Dzulhijjah, KKHI Makkah sudah dipenuhi jemaah haji yang mulai kelelahan dan jatuh sakit,” jelasnya.

Untuk menghadapi puncak ibadah haji, KKHI Makkah juga dilengkapi dengan pelayanan spesialis seperti penyakit dalam, paru, jantung dan pembuluh darah, saraf, jiwa, bedah, anestesi, kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan kedokteran penerbangan.

Untuk KKHI Madinah, sambung Liliek, skalanya lebih kecil. KKHI Madinah memiliki kapasitas 69 TT yang terdiri dari 10 TT Instalasi Gawat Darurat (IGD), 7 TT Intensif Care Unit (ICU), 2 TT Isolasi, 43 TT Rawat Inap dan 7 TT psikiatri.

“KKHI Madinah juga dilengkapi dengan laboratorium, apotek, poli gigi, 11 unit ambulans, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi,” ujar Liliek, seraya menyebutkan, meskipun skala kecil namun tetap memiliki pelayanan seperti rumah sakit dengan pelayanan spesialis.

Perlu diketahui, bahwa pelayanan spesialis yang dimiliki KKHI Madinah yaitu anestesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru,saraf, ortopedi, dan kedokteran jiwa.

“Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia,” papar Liliek.

Diharapkan, jamaah haji yang memiliki kendala kesehatan tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunannya. “Jamaah haji lansia yang tergabung dalam gelombang pertama kami harap lebih banyak beristirahat dan mempersiapkan fisik menghadapi puncak haji,” demikian Liliek. (b11)

  • Bagikan