Rembuk Stunting, Wabup Minta Kades Dan Lurah Bekerja Sesuai Tupoksi

  • Bagikan
Ketua TPPS Labura Samsul Tanjung,M.H saat membuka acara rembuk stunting di Aula Ahmad Dewi Syukur, Selasa (23/4). (Waspada/ist)
Ketua TPPS Labura Samsul Tanjung,M.H saat membuka acara rembuk stunting di Aula Ahmad Dewi Syukur, Selasa (23/4). (Waspada/ist)

AEKKANOPAN (Waspada): Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Samsul Tanjung, MH membuka acara rembuk stunting di aula Ahmad Dewi Syukur, Selasa (23/4).

Dalam sambutan tertulis Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus menyampaikan jika stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Dimana hingga tahun 2023, perkembangan prevalensi stunting di Kabupaten Labura menunjukan angka penurunan yang signifikan.

Berdasar data ePPGBM pengukuran bulan 8 tahun 2023 kasus Stunting sebanyak 232 atau sebesar 0,92%.

“Sedangkan berdasar data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) belum diumumkan oleh pemerintah, namun kita semua berharap, SKI dapat sejalan dengan data ePPGBM yang menunjukan adanya penurunan dari tahun sebelumnya 7,3%, hingga sebagaimana target Labura untuk zero stunting dapat diraih,” jelas Bupati di acara rembuk stunting dalam sambutan yang disampaikan oleh Wakilnya Samsul Tanjung.

Lebih lanjut, Wabup menekankan kepada kepala desa dan lurah, bidan desa dan petugas gizi puskesmas bersama-sama degan kader untuk dapat bertindak dan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

“Pada acara ini saya tekankan kepada kepala desa, lurah dan bidan desa agar bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing,” ucap Wabup.

Pada acara rembuk stunting ini turut pula dilakukan penandatanganan berita acara oleh pimpinan OPD yang berhadir, para camat, kades, lurah serta kepala puskesmas sebagai wujud komitmen bersama dalam penurunan angka stunting di Labura. (Cim)

  • Bagikan