Pendidikan Karakter Cegah Tindak Kekerasan Di Sekolah

  • Bagikan
ANGGOTA DPRD Sumut Ahmad Darwis, berbicara dalam seminar pendidikan. Waspada/Ist
ANGGOTA DPRD Sumut Ahmad Darwis, berbicara dalam seminar pendidikan. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Ahmad Darwis berpendapat, tujuan pendidikan karakter adalah membangun pribadi bermoral, tangguh, dan berakhlak mulia, sehingga diharapkan dapat mencegah tindak kekerasan.

“Dengan pendidikan karakter, akan terbangun lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta jauh dari tindak kekerasan,” tegas Ahmad Darwis, Selasa (19/12).

Anggota dewan Fraksi PKS itu, berbicara pada acara Seminar Pendidikan bertema “Pendidikan Karakter Upaya Pencapaian & Penanganan Tindak Kekerasan Di Sekolah & Peningkatan Mutu Pendidikan” yang digelar di Gedung Asrama Haji Medan Al – Munawarah Lantai 4, Medan.

Acara yang dihadiri puluhan kepala sekolah, juga diisi sejumlah nara sumber, di antaranya Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Medan, Muhammad Arif, dan Guru Besar UNIMED Syawal Gultom.

Menurut Darwis, penanggulangan tindak kekerasan dapat dilakukan antara lain dengan melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencegahan bagi para peserta maupun anak didik.

Dijelaskan, tujuan utama pendidikan karakter adalah juga untuk membangun bangsa yang tangguh, di mana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi.

Disebutkan, Permendikud No. 82 Tahun 2015 pasal 10 mengemukakan upaya penanggulangan tindak kekerasan, yakni wajib memberikan pertolongan terhadap korban tindakan kekerasan di satuan pendidikan.

“Wajib melaporkan kepada orang tua/wali peserta didik setiap tindak kekerasan yang melibatkan peserta didik baik sebagai korban atau pelaku, melakukan identifikasi fakta kejadian tindak kekerasan dalam rangka penanggulangan tindak kekerasa peserta didik,” kata anggota Komisi A Dapil Sumut 2, yang meliputi Kecamatan Medan Barat, Helvetia, Baru, Petisah, Sunggal, Selayang, Tuntungan, Maimun, Polonia, dan Johor, ini.

Berkaitan dengan upaya penanggulangan dapat juga dilakukan melalui pendekatan psiko pedagogis, yakni: pertama, penanaman nilai-nilai dasar yang kuat dalam diri setiap pribadi, terutama nilai-nilai yang bersumber pada nilai nilai agama. “Tanpa nilai yang kuat, perilaku akan kurang terarah dan bermakna dan sebaliknya,” imbuhnya.

Dengan pelaksanaan pendidikan karakter diharapkan mutu pendidikan menjadi lebih baik. Sebab mutu pendidikan merupakan kunci dari meningkatnya mutu lain yang ingin dicapai oleh suatu negara.

Praktik dan kualitas dari pendidikan harus ditingkatkan demi tercapainya mutu pendidikan Indonesia yang lebih baik. Salah satu upaya dalam peningkatan mutu pendidikan adalah dengan penanaman karakter di sekolah.

“Sekolah sebagai wadah pendidikan formal yang menjalankan sistem pendidikan harus konsisten dalam penanaman karakter pada setiap peserta didik,” imbuhnya. (cpb)

  • Bagikan