UMKM Di Kabupaten Batu Bara Mendapat Pembekalan Pemasaran Dari Alfamidi

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Pemerintah kabupaten Batu Bara melalui Dinas Koperasi dan UKM, mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Aula Singapore Land, Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Asahan, Rabu, (8/6).

Perwakilan manajemen PT Midi Utama Indonesia Tbk, yang merupakan pengelola jaringan ritel nasional dengan nama gerai Alfamidi, turut memberikan materi kepada peserta tentang bagaimana UMKM dapat naik kelas khususnya dalam memasarkan produknya.

Materi pembekalan antara lain, bagaimana UMKM memiliki strategi untuk menyiapkan produknya, agar siap diterima dan dipasarkan di industri ritel seperti Alfamidi.

Pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM ini diselenggarakan dengan berbagai materi yang disampaikan oleh pemateri yang ahli dibidangnya masing-masing. Saat pemaparan tentang pemasaran, peserta pun sangat antusias mendengarkan apa yang dipresentasikan oleh Rudy Irwansyah, selaku Marketing Manager Alfamidi cabang Medan.

Semua peserta pun bebas berkonsultasi seputar standar dan kriteria produk yang layak diterima di gerai ritel alfamidi. Berbagai macam produk yang dibawa pelaku UMKM pun langsung dilakukan riview oleh narasumber, diberikan feedback dan tentu harapannya pelaku UMKM segera melakukan perbaikan.

Rudy mengatakan, pihaknya sangat mendukung pengembangan UMKM tidak hanya di Kabupaten Batu Bara, tapi di seluruh pelosok Indonesia. Kita tahu bahwa para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran sangat besar dalam mendukung perkembangan perekonomian nasional.
Begitu juga tentunya dengan Kabupaten Batu Bara, kabupaten yang berlokasi sekitar +/- 130 km dari pusat kota Medan. Banyak UMKM yang perlu kami dukung. Oleh karenanya Alfamidi harus turut aktif turun kelapangan bersilahturrahmi dengan pelaku UMKM.

“Kesempatan yang sangat luar biasa, saya mewakili pelaku bisnis ritel dapat berdiskusi bersama teman-teman pelaku UMKM, dan goals nya, bagaimana produk UMKM dapat masuk dan dipasarkan di ritel seperti Alfamidi. Selain itu, tentunya Alfamidi juga konsen dengan produk produk khas daerah yang sifatnya lokal,” katanya.

Sebutnya, adapun kendala atau permasalahan yang umum dihadapi para UMKM adalah berkenaan dengan standar kualitas produk jika dibandingkan dengan standar nasional / global, hal ini menjadi penghalang bagi UMKM untuk bisa menembus pasar ritel modern market. Kendala lain, yang dihadapi dilapangan terkadang adanya inkonsistensi produksi, serta tidak terjadinya kontinuitas dari produksi. Kendala lain adalah standarisasi dari kualitas dari produknya.

Karena potensi UMKM yang luar biasa besar dan dalam upaya membantu pemerintah, serta upaya meningkatkan ekonomi kreatif, tentunya peran perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan ritel seperti Alfamidi sangat diperlukan peran sertanya.

Aswin selaku kabid Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengungkapkan bahwa UMKM adalah salah satu pilar utama dalam menggerakkan perekonomian indonesia. Untuk itu, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Batu Bara akan terus memberikan dukungan bagi para pelaku UMKM di Batu Bara.

“Terima kasih kepada Alfamidi yang telah mau menjadi salah satu narasumber pada kegiatan ini. Kami sangat berharap UMKM agar lebih berkembang dan memiliki daya saing tinggi. Mau segera membenahi diri dan tentunya juga harus naik kelas, salah satunya dapat memasarkan produknya di ritel modern seperti Alfamidi.” Ungkapnya saat menutup menutup kegiatan pelatihan.

Kesinergisan perusahaan swasta dan kemitraan dengan UMKM, sangat diperlukan dan harus terus ditingkatkan, sehingga daya saing UMKM akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.(cbud)

  • Bagikan