Over Kapasitas, Isi Koper Jemaah Ditinggal Di Bandara Jeddah

  • Bagikan
Over Kapasitas, Isi Koper Jemaah Ditinggal Di Bandara Jeddah
BARANG JEMAAH HAJI: Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi, Harianto, memperlihatkan barang bawaan jemaah yang ditinggal akibat kelebihan kapasitas saat prosesi kepulangan di Bandara King Abdul Aziz Internasional Airport (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi, Senin (3/7) malam. Waspada/Muhammad Ishak

Laporan Haji: Muhammad Ishak

MAKKAH (Waspada): Akibat over kapasitas, sebagian barang jemaah haji pada hari perdana kepulangan terpaksa ditinggal di Plaza Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Selasa (4/7).

Padahal Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, jauh hari telah mengimbau jemaah agar tidak memaksa isi koper begasi di atas 32 kilometer. Begitu juga dengan isi tas kabin juga tidak diperkenankan melebihi dari 7 kilogram.

“Petugas sudah mengingatkan jemaah agar tidak boleh membawa barang di luar dari koper bagasi, koper kecil ke kabin dan tas tenteng. Tapi banyak jemaah yang tidak mematuhinya, bahkan isi koper juga lebih dari ketentuan,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, Haryanto, Selasa (4/7).

Jemaah juga masih membawa beragam tas di luar dari koper dan tas yang dibolehkan, teemasuk tas tentengan lain. “Inilah akibat kelebihan kapasitas koper, kasihan barang jemaah yang terlanjur dibeli mahal, tapi harus ditinggalkan di bandara,” katanya.

Umumnya, kata Harianto, barang-barang ditinggal jemaah di bandara jenis oleh-oleh haji, seperti sajadah kecil dan besar yang diperkirakan per satuannya seharga SAR10 atau setara Rp40 ribu.

“Ada juga mainan anak-anak, makanan, tas tenteng, baju gamis, jilbab, kain sal, surban, air zamzam dalam jumlah 5 literan maupun botol kecil-kecil, tempat minum/gembes berisi air zamzam yang berukuran sekitar 2 literan, kain batik, bahkan ada rice cooker,” sebut Harianto.

Barang-barang yang ditinggalkan jemaah, lanjutnya, dikumpulkan petugas dari layanan Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) untuk bahan pelaporan ke pimpinan. “Nah, apakah barang bawaan jemaah yang ditinggal ini akan dihibahkan atau kemana, nanti kita menunggu petunjuk dari pimpinan,” timpa Harianto.

Sebagaimana diketahui, jemaah haji dari Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) Kloter 01, Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 01 dan Embarkasi Surabaya (SUB) 01, berdatangan secara bertahap, Senin (3/7) malam. Jemaah dari tiga embarkasi ini akan diberangkatkan dengan 15 kloter lain, Selasa (4/7).

Jamaah yang masuk ke Paviliun Bandara Jeddah, mendapatkan kesempatan untuk membongkar dan memilah barang bawaan yang bisa dimasukkan ke dalam koper kabin dan tas dengan barang yang ditinggalkannya di Bandara Jeddah.

Pengalaman di hari perdana kepulangan dari tanah suci ke tanah air, Kepala Daker Bandara kembali mengingatkan jemaah haji untuk tidak membawa barang bawaan berlebih sejak dari hotel, terutama yang masih menunggu jadwal kepulangan.

“Sebab hari pertama kepulangan masih banyak jemaah haji yang kurang mematuhi aturan barang bawaan,” ujar Harianto, seraya mengimbau jemaah haji yang akan pulang agar membawa barang bawaan sesuai ketentuan.

Terkait kursi roda jemaah haji yang dibawa dari tanah air, sambung Haryanto, memiliki kewajiban untuk di wraping dengan biaya SAR35 di bandara. “Saya sudah koordinasi dengan Ketua PPIH Arab Saudi, bahwa sesuai ketentuan penerbangan, kursi roda harus di wraping dan biayanya ditanggung jamaah,” tutur Harianto

Sementara jemaah yang kelebihan isi koper membongkarnya sendiri di bandara. Namun sebagian dibantu petugas. “Saya mengikuti aturan saja, jika memang over kapasitas maka makanan dan barang ini saya tinggalkan di sini dan ikhlas jika diambil dan di makan oleh siapapun,” kata Hartini, 62, jemaah haji asal DKI Jakarta.

Dalam pengarahan dari pihak bandara, jemaah tidak diperkenankan tas selain tas berisi paspor dan koper kabin yang diberikan Kemenag RI. “Membawa makanan dan minuman masih boleh untuk dimakan di ruang tunggu sebelum masuk ke dalam pesawat,” kata Petugas Operasional Haji Saudia Airlines, Ardi Cipta. (b11).

  • Bagikan