Cuaca Ekstrim, Cabor Layar Pora Ditunda

  • Bagikan
Cuaca Ekstrim, Cabor Layar Pora Ditunda
WARGA Kota Sigli, Kabupaten Pidie, dihibur dengan persembahan atlet layar tuan rumah Pidie, M Alfarouq lewat eksibisi kite surfing dari Pantai Pasi Sukon ke Pantai Pelangi, Senin (19/12). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Lomba layar Pekan Olahraga Aceh (Pora) XIV Pidie di Pasie Sukon, Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, ditunda dari jawal semula Senin (19/12) pukul 11.00 WIB menjadi Selasa (20/12).

Penundaan itu terpaksa dilakukan karena gelombang tinggi disertai angin kencang yang mencapai 12 knot. Ketua Bidang Perlombaan dan Wasit Layar Pora XIV 2022 Pidie, Zulfi Purnawati, mengatakan cuaca di perairan laut Kota Sigli memang cukup ekstrim.

Kondisi itu, sebut dia, menyebabkan pihaknya terpaksa menunda pelaksanaan perlombaan layar. “Selasa (20/12) Insya Allah pukul 08.00 WIB kita mulai perlombaan layar,” ujar Zulfi Purnawati.

Lanjut dia, pelaksanaan lomba layar digelar pukul 11.00 WIB, namun karena persoalan teknis membuat pihaknya mengundurkan beberapa jam jadwal perlombaan. Tapi saat lomba akan dimulai, cuaca berubah, gelombang laut tinggi disertai angin kencang .

Hal itu membuat pihaknya menunda kembali jadwal pertandingan. “Cuaca berkata lain, karena kecepatan angin naik 12 knot, sehingga kita tidak berani melaksanakan perlombaan dan terpaksa kita tunda lagi,” tambah Zulfi Purnawati.

Menurut dia, pemilihan lokasi venue cabor layar di Pasie Sukon, Gampong Blang Paseh ini sangat bagus dan aman bagi para atlet. Dia mengungkapkan sejatinya dalam perlombaan layar ada sembilan kelas, namun yang dipertandingkan hanya lima kelas.

Menyusul ditundanya perlombaan layar, atlet layar tuan rumah Sigli, M Alfarouq menghibur warga lewat persembahan eksibisi olahraga kite surfing dari Pantai Pasi Sukon terbang berselancar hingga Pantai Pelangi, Kota Sigli.

Sebagaimana diketahui, kite surfing merupakan olahraga air yang mengombinasikan selancar angin, selancar, paralayang, bahkan senam menjadi satu jenis olahraga. Untuk memainkannya, atlet beraksi di papan selancar yang terhubung dengan paralayang. Aksi itu dilakukan M Alfarouq hingga ke Pantai Pelangi, Kota Sigli.

Rahmad, 34, warga Kota Sigli kepada Waspada berharap setelah Pora XIV selesai. Pemkab Pidie dapat menggelar perlombaan cabor layar ini kembali dengan mengundang atlet-atlet dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

“Olahraga air laut ini bisa jadi sport tourism untuk mempromosikan pariwisata daerah. Tidak hanya keindahan laut dan warna warni biodata laut, jauh dari itu kuliner di Sigli juga menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Pidie,” katanya. (b06)

  • Bagikan