PEMATANGSIANTAR (Waspada): Angkotan kota (angkot) berhenti secara mendadak, akibatnya dua pengendara sepedamotor mengalami luka-luka setelah sepedamotor yang mereka kenderai menabrak bagian belakang angkot di Jl. Sisingamangaraja, dekat Simpang Jl. Ragi Hotang, Kel. Bane, Kec. Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sabtu (5/2) sekitar pukul 12:00.
Dua pengendara sepedamotor yang mengalami luka-luka yakni Rs, 14, pelajar, warga Kec. Siantar Utara dan As, 13, pelajar, warga sama dengan Rs.
Kecelakaan lalu lintas itu terjadi ketika sepedamotor Honda Beat BK 2901 WAB dikemudikan Rs dengan membonceng As melaju di Jl. Sisingamangaraja, datang dari arah bekas terminal Sukadame menuju arah Jl. Bali.
Ketika tiba di tempat kejadian, angkot CV Bandar Jaya BK 1584 WK yang dikemudikan Christy Purba, 34, wiraswasta, warga Jl. Kain Suji, Gg. Nanggar Suasa, Kel. Bane dan satu jurusan dengan sepedamotor dikemudikan Rs tiba-tiba berhenti.
Akibatnya, sepedamotor yang dikemudikan Rs yang persis di belakang angkot tidak sempat diberhentikan dan langsung menabrak bagian belakang angkot sehingga sepedamotor mengalami kerusakan, Rs dan As mengalami luka-luka.
Warga yang melihat kejadian itu segera membawa Rs dan As ke Rumah Sakit Tentara (RST) dan menjalani perawatan di rumah sakit itu.
Unit Laka Sat Lantas Polres Pematangsiantar yang mendapat laporan tentang kecelakaan lalu lintas, mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian, mengamankan sepedamotor dan angkot yang terlibat kecelakaan lalu lintas, termasuk pengemudi angkot ke markas Unit Laka.
Selanjutnya, personel Unit Laka mendatangi RST untuk mencek kondisi pengemudi dan penumpang sepedamotor yang sedang mendapat perawatan akibat luka-luka yang mereka alami.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Boy SB Siregar melalui Kasubbag Humas AKP Rusdi Ahya, Kasat Lantas Relina Lumbangaol dan Kanit Laka Iptu Saji menyebutkan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan dua korban luka-luka dan kerugian materil Rp1 juta, telah diambil beberapa tindakan.
Menurut Kanit Laka, upaya yang diambil yakni menerima informasi dari masyarakat tentang adanya kecelakaan lalu lintas, mencek tempat kejadian, olah tempat kejadian dan mencari data-data para saksi, mengamankan barang bukti ke markas komando, mengumpulkan bahan keterangan dan penyelidikan, mencek korban ke rumah sakit, membuat administrasi penyidikan dan melapor ke atasan.
Mengenai faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas itu yakni faktor kenderaan, cuaca cerah siang hari, alam, lebar jalan cukup, jalan bagus, jalan lurus dan agak menurun, jalan beraspal hotmix, kawasan pemukiman penduduk, pandangan bebas ke depan serta jalan sepi.(a28/C).