Ansor, Karang Taruna Minta Polresta Deliserdang Tegas Tindak Begal

  • Bagikan
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Deliserdang, Julyadi Pulungan yang juga merupakan Ketua Karang Taruna Deliserdang saat memberikan keterangannya. (Waspada/Edward Limbong).
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Deliserdang, Julyadi Pulungan yang juga merupakan Ketua Karang Taruna Deliserdang saat memberikan keterangannya. (Waspada/Edward Limbong).

DELI SERDANG (Waspada): Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Deliserdang dan Karang Taruna menyoroti aksi begal yang juga terjadi di beberapa wilayah hukum Polresta Deliserdang selama beberapa bulan terakhir. Karenanya, Polresta Deliserdang diminta untuk menindak pelaku secara tegas.

Hal itu diungkapkan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Deliserdang, Julyadi Pulungan yang juga merupakan Ketua Karang Taruna Deliserdang, kepada wartawan, Rabu (26/7) di Kecamatan Lubukpakam. Julyadi mengaku selalu memantau perkembangan atas aksi tindak kekerasan dan kriminal jalanan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Deliserdang, seperti yang terjadi di Jalinsum Desa Perdamaian Kecamatan Tanjungmorawa, persis di depan Balai Benih Pertanian pada Selasa (30/5) pukul 02.30 WIB dan 3 orang pelaku berhasil ditangkap Rabu (21/6).

Kemudian aksi begal terjadi di jalan lintas Lubukpakam-Batangkuis di Dusun Mesjid, Desa Araskabu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (1/7) pagi. Akibatnya, korban mengalami kritis karena diduga ditusuk dua orang kawanan begal dan sepeda motor Yamaha N-Max dibawah kabur.

Selanjutnya, terbaru menimpa seorang imam masjid yang terjadi di Dusun Jogja, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Senin (24/7) diduga dibegal tiga pria bersenjata tajam. Akibat kejadian itu, sepeda motor korban raib dibawa para pelaku, saat korban baru saja pulang salat subuh.

“Kapolresta harus berani tegas menindak pelaku begal, harus ada langkah langkah kongkrit dan terukur agar pelaku begal jera demi terciptanya situasi Kamtibmas yang benar benar aman dan kondusif,” kata Julyadi.

Menurut Julyadi, situasi ini tidak dapat di biarkan berlarut larut dan jangan beri kesempatan kepada pelaku kejahatan khususnya begal. Tidak hanya meminta kepada Polresta Deliserdang saja Julyadi, juga mengharapkan Pemerintah beserta stack holder juga harus hadir ditengah tengah masyarakat dan memberikan rasa aman bagi masyarakat karena memberikan rasa aman bagi masyarakat merupakan tanggung jawab bersama.

“Pemerintah bisa mengaktifkan kembali Pos Siskamling di masing-masing desa bekerjasama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang ada di desa sebagai salah satu langkah kongkrit memerangi wabah begal ini. Dalam hal ini kader Karang Taruna dan Ansor se-kabupaten Deliserdang siap menjadi garda terdepan membantu menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Kita siap menjadi bagian Pos Siskamling tersebut,” ungkapnya.

Untuk menghentikan aksi begal, Julyadi menyarankan kepada masyarakat untuk sadar hukum dengan tidak membeli kendaraan tanpa surat surat resmi. “Atau istilahnya kendaraan bodong. Penertiban kendaraan bodong harus di masifkan oleh pihak penegak hukum. Tingkatkan status hukum pemakai kendaraan bodong sebagai penadah agar praktek jual beli kendaraan bodong dapat dihentikan, maka secara otomatis begal juga akan dapat teratasi. Jadi ibarat kata pepatah, tidak ada asap kalau tidak ada api, tidak akan ada akibat jika tanpa sebab,” tutupnya.

Sementara itu Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji ketika dikonfirmasi terkait aksi begal terbaru yang terjadi di Dusun Jogja, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, apakah pelaku sudah ditangkap. Irsan menyebut saat ini pihaknya masih melakukan pencarian. Sedangkan adanya permintaan Ansor dan Karang Taruna agar Polresta Deliserdang untuk menindak tegas pelaku, Irsan mengatakan tanpa diminta pihaknya tetap konsen terhadap begal dan kejahatan lainnya. “Ya, gak usah diminta pun kami konsen terhadap begal dan kejahatan lain,” tegasnya. (a16).

  • Bagikan