‘Jihad’ Stop Merokok Kurangi Angka Kemiskinan Madina

  • Bagikan
'Jihad' Stop Merokok Kurangi Angka Kemiskinan Madina
Irwan H Daulay, Staf Khusus Bupati Madina Bidang Perekonomian.Waspada.id/Ist

PANYABUNGAN (Waspada): Beberapa saat setelah tayang ‘Warga Miskin Madina 40.980 Jiwa’, Jumat (10/3), Staf Khusus Bupati Madina Bidang Perekonomian Irwan H Daulay langsung buka suara.

“Sewaktu kami ketemu beberapa saat lalu, saya sampaikan salah satu potensi sangat besar adalah dari rokok, nilainya bisa mencapai Rp1 triliun dalam satu tahun,” ujar Irwan Daulay menghubungi waspada.id melalui percakapan WhatsApp.

Setiap tahun, lanjut dia, orang Madina mengonsumsi rokok lebih dari Rp1 triliun, sementara ulama-ulama arus utama (mainstream) sudah lama mengharamkan konsumsi rokok ini.

“Jika saja seluruh pihak di Madina bersatu bertekad kuat (jihad) mengurangi secara bertahap mengonsumsi rokok dan ‘menghukum’ dirinya dengan membayar belanja rokoknya per hari ke UPZ yang disediakan Baznas dampaknya akan sangat besar bagi pengurangan kemiskinan,” ujarnya.

Irwan Daulay menghitung berdasarkan data BPS baru-baru ini, 159 ribu warga Madina mengonsumsi rokok yaitu 144 batang per pekan, jika saja diasumsikan satu batang rokok seharga Rp1000 rupiah, maka dalam satu tahun pengeluaran untuk rokok per orang di Madina mencapai Rp7 juta per tahun.

Dikatakan, jika kita berhasil melahirkan Perda pembatasan rokok di Madina, yaitu dalam lima tahun ke depan setiap perokok wajib berhenti merokok setiap Jumat dan menyetorkan belanja rokok pada hari itu ke UPZ dimana dia shalat Jumat, maka akan terkumpul ZIS Rp150 Milliar per tahun.

“Saya yakin, karena manfaat besar berhenti merokok ini dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh para perokok baik bagi kesehatan dirinya, orang-orang sekitarnya dan dampak ekonomi ditimbulkan terhadap orang-orang tidak berpunya, saya yakin tidak sampai lima tahun — dua atau tiga tahun — kemudian seluruh perokok akan meminta supaya dibuat dua atau tiga kali seminggu,” ujar Irwan.

Dikatakan, Perdanya disepakati masa tenggat 10 tahun di Madina berhenti merokok, dan jika ini tercapai potensi yang tergali lebih dari Rp1 triliun rupiah. Perda ini dapat diperkuat Fatwa MUI dan kesepakatan Desa (Perdes).

“Ini memang seakan uthopis, namun ini nyata dan upaya-upaya berhenti merokok ini sudah lama dilakuan di negara-negara maju dan berhasil,” ujar Irwan Daulay.

Staf Khusus Bupati Madina Bidang Perekonomian mengungkapkan, untuk mengurangi angka kemiskinan ini harus kita kenal akar masalahnya, dan tentu ahli yang memahami ini harus dilibatkan merumuskan jalan keluarnya.

“Yang paling cepat mengatasi ini adalah penggalian dan penyaluran ZIS, potensi ZIS di Madina sangat besar dan jika benar-benar digali dapat menghasilkan triliun rupiah per tahun,” ujar Irwan.

Dikatakannya, Baznas Madina saat ini sedang giat-giatnya menggali ZIS, termasuk mendirikan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di masjid di Madina. (irh)

  • Bagikan