Kerusakan Jalan Nasional Di Besitang Sudah Lama Diabaikan

  • Bagikan
Kerusakan Jalan Nasional Di Besitang Sudah Lama Diabaikan
AKIBAT tak ada perhatian, warga terpaksa menutup jalan yang bertabur lubang dengan tanah. Waspada/Asrirrais

BESITANG (Waspada): Kondisi kerusakan jalan nasional di Kec. Besitang, khususnya di wilayah Desa Halaban dan Desa Bukit Selamat sudah berlangsung lama, namun kurang mendapat atensi dari Kementerian PUPR.

Pantauan Waspada di lapangan, Minggu (19/3), salah satu titik keruasakan yang terbilang parah, yakni di wilayah Desa Bukit Selamat, tak jauh dari loksi Pos Polisi Jalan Raya (PJR) Polda Sumut.

Ruas jalan nasional yang menghubung dua provinsi ini sudah cukup lama rusak akibat amblas atau terjadianya pergeseran tanah. Namun, yang disesalkan warga hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pihak PUPR.

Jika melintas di kawasan ini, para pengendara harus bergantian, sebab permukaan ruas jalan rusak, bergelombang dan amblas. Sepanjang puluhan meter ruas jalan dipenuhi batu kerikil, tanpa ada terlihat lapisan aspalnya.

Kerusakan seruapa juga terdapat di Jalinsum Dusun Halaban Blok, Desa Halaban. Di daerah ini, ruas jalan sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak berat akibat amblas. Para pengguna jalan kesal karena sudah begitu lama jalan ini rusak tak kunjung diperbaiki.

Masih di dusun yang sama, kerusakan serupa juga terdapat di area perlintasan kerata api. Di perlintasan ini, permukaan aspal banyak terdapat lubang yang sangat membahayakan keselamatan para pengendara.

Lubang menganga juga ditemukan di jalan nasional di Kel. Kampung Lama, tepatnya di depan SMP Negeri 1 Besitang. Lubang di ruas jalan ini lumayan dalam dengan panjang lebih dari satu meter.

Salah seorang warga mengatakan, di ruas jalan ini pernah terjadi kecelakaan lalulintas. Seorang pengemudi sepeda motor terjatuh setelah roda kenderaannya terjebak masuk ke dalam lubang.

Meski sudah menelan korban, tapi ruas jalan yang berlubang hingga kini masih tetap saja dibiarkan. Pihak PUPR terkesan kurang peduli terhadap kondisi kerusakan jalan yang dapat mengancam keselamatan jiwa pengendara.

Adapun perawatan yang dilakukan selama ini tidak merata, bahkan di beberapa ruas jalan yang diperbaikan masih sebatas tambal sulam alias tak maksimal. Kualitas penambalan yang terkesan asal jadi membuat kondisi kelayikan jalan tidak dapat bertahan lama.

Hermansyah, salah seorang pengendara mengeluhkan kondisi kerusakan jalan nasional di Langkat. Tidak hanya di Besitang, katanya, tapi kondisi kerusakan serupa juga terdapat di wilayah antara Stabat dan Tanjungpura.

Untuk kenyamanan dan keamanan berlalulintas, masyarakat mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar responsif menanggapi keluhan para pengguna jalan dengan melakukan langkah perbaikan yang cepat dan merata. (a10)

  • Bagikan