Kisah Pesanggrahan Kotanopan, Bung Karno Dan Proyek Rp2,3 M

  • Bagikan
Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan, 16 Juni 1948. Waspada.id/dok
Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan, 16 Juni 1948. Waspada.id/dok

DALAM perjalanan sejarah, ketika memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, ada tiga lokasi pernah disinggahi Bung Karno, yakni di Kotanopan Kab. Mandailing Natal, Berastagi Kab. Karo dan Parapat Kab. Simalungun.

Alkisah, Presiden Soekarno pernah singgah di sebuah rumah di Kotanopan. Di rumah dibangun Belanda 1930, Bung Karno mengadakan rapat akbar 16 Juni 1948. Ini, peristiwa sejarah tak boleh dilupakan.

Dilansir dari berbagai media, kehadiran Presiden Soekarno saat itu untuk terus menggelorakan semangat bangsa, sekaligus menenangkan gejolak dan mempersatukan rakyat di Sumatera.

Jejak sejarah ini harus terus ditumbuhkembangkan. Lihat saja, di pintu masuk ke ruang tengah rumah, masih terpajang foto Presiden Soekarno saat berpidato di tangga pesanggrahan.

Di bawah foto itu terpampang: “Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan, 16 Juni 1948.”

Di rumah ini juga terdapat terowongan membujur dari pesanggrahan hingga perbukitan sekira 7 km. Terowongan itu dibangun Belanda untuk menyelamatkan diri saat diserang.

Nah, Pemprovsu melalui Biro Umum dan Perlengkapan Setdaprovsu menggandeng Beranda Warisan Sumatera direvitalitasi tiga peninggalan sejarah: pesanggrahan Bung Karno di Kotanopan, Parapat dan Berastagi.

“Pelestarian warisan budaya ini dianggap penting sebagai penguatan kepribadian bangsa. Jadi, destinasi pariwisata dan sumber ilmu pengetahuan bagi para generasi penerus,” ujar Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah usai rapat kerja cagar budaya, beberapa waktu lalu.

Revitalitasi (menghidupkan atau menggiatkan kembali) tiga peninggalan sejarah ini, tentu saja, menjadi perhatian sangat serius. Pemerintah dan masyarakat.

Informasi diperoleh waspada.id dan beritasore.co.id, sejumlah kalangan di Mandailing Natal mempertanyakan: kapan Pesanggrahan Kotanopan selesai? Ini, menjadi salahsatu topik sentral di Madina.

Sedangkan informasi lainnya, proyek pesanggrahan ini dibangun rekanan CV SJA dengan harga perkiraan sendiri (HPS) Rp2,9 miliar lebih dengan penawaran Rp2,3 miliar lebih. Kita telusuri lebih lanjut. Yuk. (bersambung)

WASPADA.id/Irham Hagabean Nasution

  • Bagikan