Kisah Santri Musthafawiyah Meninggal Saat Nuntut Ilmu

  • Bagikan
Mursyadil Kamil, santri kelas VII pondok pesantren Musthafawiyah Purbabaru. Waspada.id/dok
Mursyadil Kamil, santri kelas VII pondok pesantren Musthafawiyah Purbabaru. Waspada.id/dok

KEHILANGAN luar biasa mengumbar ke permukaan. Santri kelas VII pondok pesantren Musthafawiyah Purbabaru di lingkungannya, dikenal baik dan sangat bersemangat.

Ya, begitulah. Kesedihan amat sangat, saat santri Musthafawiyah Purbabaru ditemukan meninggal dunia di aliran Aek Godang dekat jembatan Hutabargot, Kamis (26/1) sekira pukul 07.15. Innalillah wa inna ilaihi rajiun.

Kisah Santri Musthafawiyah Meninggal Saat Nuntut Ilmu
Jenazah Mursyadil Kamil, 20, santri kelas VII Musthafawiyah Purbabaru, dibawa dengan deraian airmata. Waspada.id/dok

Saat itu, Senin (23/1) malam, Mursyadil Kamil, 20, santri kelas VII Musthafawiyah Purbabaru, Kec. Lembah Sorik Marapi, Kab. Mandailing Natal, hendak mengambil wudhu di Aek Singolot.

Santri asal Riau ini tergelincir saat wudhu. Sungai deras ini membawa Mursyadil Kamil terbawa arus. Tim gabungan terus melakukan pencarian. Termasuk, Tim Basarnas Madina, BPBD, personel TNI, Polri, santri, relawan, masyarakat.

Berhari-hari, masyarakat mengikuti proses pencarian korban, bahkan ikut langsung melakukan pencarian, khususnya masyarakat Madina.

Santri Musthafawiyah ini, di hari keempat pencarian, ditemukan korban dekat jembatan Hutabargot, oleh anak SMA saat melintas di atas jembatan Hutabargot.

Saat itu, Mursyadil Kamil sedang merampungkan pendidikan di pondok pesantren Musthafawiyah kelas terakhir. Intinya, dia sedang menuntut ilmu saat musibah itu terjadi.

Kisah Santri Musthafawiyah Meninggal Saat Nuntut Ilmu
Mursyadil Kamil dan teman sekolahnya. Waspada.id/dok

Rasulullah SAW menjelaskan, orang meninggal dunia pada saat menuntut ilmu, kepulangannya menghadap Allah SWT dengan membawa derajat yang tinggi.

“Barangsiapa kedatangan ajal dan dia sedang menuntut ilmu, maka dia akan bertemu Allah SWT (dengan derajat tinggi) di mana tidak ada lagi jarak antara dia dan para nabi melainkan satu derajat kenabian.” (HR. Thabrani)

Semoga santri asal Desa Pinang Sebatang Timur, Kec. Tualang, Kab. Siak, Provinsi Riau, husnul khotimah, diampunkan-Nya segala khilaf dan dosa, diterima segala amal, dilapangkan-Nya dalam kubur. Aamiin yaa Allah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina Mukhsin Nasution, SSos, MM, mengungkapkan, penemuan jenazah oleh anak sekolah saat melintas di atas jembatan Hutabargot.

“Awalnya, ada anak sekolah melintas dan melihat sosok jenazah terapung di Sungai Batanggadis. Anak sekolah ini menyampaikan kepada masyarakat di sekitar lokasi, masyarakat kemudian menghubungi BPBD,” katanya.

Kisah Santri Musthafawiyah Meninggal Saat Nuntut Ilmu
Mursyadil Kamil dan sahabat-sahabatnya. Waspada.id/dok

Mukhsin mengungkapkan, jenazah yang terapung itu telah dipastikan almarhum Mursyadil Kamil, santri pondok pesantren Musthafawiyah Purbabaru.

“Mendapat informasi itu, kami dari BPBD langsung koordinasi dengan Basarnas. Kebetulan turut hadir dari pihak pesantren, setelah mengecek jenazah pihak dari pesantren memastikan itu santri yang hanyut Senin lalu,” ungkapnya.

Jenazah Mursyadil langsung dibawa ke Rumah Sakit Daerah Panyabungan (RSUD). “Setelah menerima informasi itu, kami langsung menyiapkan kantong jenazah dan korban sudah dibawa ke RSUD Panyabungan,” ujarnya.

Di ruang jenazah RSUD Panyabungan, terlihat masyarakat — orangtua korban — tak kuasa menahan tangis di hadapan kantong jenazah anaknya. Soripada beberapa kali memeluk dan mencium kantong jenazah. Semoga almarhum husnul khotimah. Aamiin yaa Rob.

WASPADA.id/Irham Hagabean Nasution

Baca juga :

  • Bagikan