Kisah Sungai Batangnatal Dan
Bayi Lahir Usus Di Luar Perut

  • Bagikan
Ibu dan bayi lahir dalam kondisi tidak normal usus di luar perut, saat penelitian beberapa waktu lalu. Waspada.id/Ist
Ibu dan bayi lahir dalam kondisi tidak normal usus di luar perut, saat penelitian beberapa waktu lalu. Waspada.id/Ist

PERTAMBANGAN emas di berbagai kawasan Pantai Barat Mandailing Natal — termasuk di bantaran Sungai Batangnatal — sudah berlangsung sejak awal 2015.

Sungai Batangnatal mengalir dari Muarasoma (sebelumnya tertulis Muarasipongi) sampai ke laut Natal, dengan air keruh kecoklatan. Aktivitas pertambangan emas terlihat di sejumlah areal bantaran sungai.

Kisah Sungai Batangnatal Dan<br>Bayi Lahir Usus Di Luar Perut
Kunjungan ke rumah ibu bayi. Waspada.id/Ist

Nah, kisah ini pun terhubung dengan peristiwa 9 November 2019. Lihat saja, bayi baru lahir dalam kondisi tidak normal usus di luar perut. Na’udzubillah. Bayi ini lahir di Dusun Batang Lobung, Desa Simpang Durian, Kec. Linggabayu, Kab. Madina.

Sebelumnya, Waspada.id menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Madina dr Faisal M. Situmorang, Jumat (17/3). Kepada Kadiskes dipertanyakan: pernah-tidak diteliti melalui laboratorium, kondisi Sungai Batangnatal dan tingkat pencemaran?

Gayung bersambut, dr Faisal mengungkapkan, sungai ini pernah diteliti secara ilmiah. “Sudah pernah, empat tahun lalu. Sebenarnya, lebih ke kewenangan lingkungan hidup. Coba, bisa komunikasi dengan staf saya,” ujar Kadiskes Madina dr Faisal M. Situmorang, yang dikenal sangat koperatif memberi informasi untuk kepentingan masyarakat luas.

Staf yang ditunjuk adalah Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga di Dinkes Kab. Madina, Abdul Azis Nasution, SKM, M.Kes.

Kisah Sungai Batangnatal Dan<br>Bayi Lahir Usus Di Luar Perut
Pengumpulan data primer di lokasi tempat tinggal ibu bayi. Waspada.id/Ist

Dikatakan, lokasi bayi baru lahir dalam kondisi tidak normal usus di luar perut tempat tinggal di Dusun Batang Lobung dengan sungai tambang emas (Sungai Batangnatal) tanpa izin sekira 3 km.

“Pada 2019, sudah ada tim gabungan yang turun ke daerah Batangnatal karena adanya bayi lahir dengan usus di luar,” ujar Abdul Azis Nasution.

Pada 12 November 2019, Tim BTKL Medan, bersama Tim Litbang Tekmira, KLH, DLH Kab. Madina dan Kementerian ESDM melakukan PE ke rumah orangtua dari suami ibu dilaporkan melahirkan bayi dengan usus di luar perut.

Dikatakannya, di laporan ini, memang tidak ada spesifik penjelasan tentang penelitian Sungai Batangnatal, namun kalau tidak salah ingat, lanjut dia, sempat juga tim mengambil sampel dari Sungai Batangnatal pada saat itu, namun setelah diteliti tidak ditemukan mengandung merkuri, saat itu.

Kisah Sungai Batangnatal Dan<br>Bayi Lahir Usus Di Luar Perut
Pengambilan sampel air minum dan air bersih di lokasi tempat tinggal ibu bayi. Waspada.id/Ist

“Pada dasarnya, yang jadi leader jika ada berkaitan permasalahan lingkungan, tetaplah Dinas Lingkungan Hidup, kita di Dinkes hanya sebagai anggota tim yang akan turun ke lapangan jika permasalahan lingkungan sudah berdampak kepada kesehatan masyarakat sekitar,” ujar Abdul Azis Nasution, SKM, M.Kes.

Sayangnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Madina Khairul, ST dimintai komentar lewat percakapan WhatsApp, hingga berita ini ditayangkan belum dijawab.

Sedangkan aktivis lingkungan, praktisi kemanusiaan dan praktisi sosial Dewi Budiati Teruna Jasa Said, mengungkapkan, pertambangan rakyat di Madina seharusnya untuk kemaslahatan masyarakat seluas-luasnya, tapi tetap harus bersikukuh menjaga kelestarian alam. Iya, kan?

WASPADA.id/Irham Hagabean Nasution

  • Bagikan