Kompetensi Numerasi Meningkat Di Humbahas

  • Bagikan
Kompetensi Numerasi Meningkat Di Humbahas

MENKO Marvest Luhut Binsar Panjaitan memimpin rakor peningkatan peringkat hasil penilaian PISA. Waspada/Ist

DOLOKSANGGUL (Waspada): Kompetensi kemampuan menghitung (numerasi) pada jenjang Sekolah Dasar-Sekolah Menengah Pertama (SD-SMP) semakin meningkat di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Hal tersebut terlihat setelah digulirkannya pembelajaran matematika metode Gasing (gampang, asik dan menyenangkan) di daerah itu. Demikian dikemukakan Kadis Kominfo Humbahas, Batara Siregar kepada sejumlah wartawan di Doloksanggul, Jumat (26/1).

Dia menjelaskan, dalam rapat koordinasi Pembahasan Percepatan Peningkatan Peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) yang dipimpin oleh Menko Marvest, Luhut Binsar Panjaitan, di Kemenkomarves, Kamis (24/1), Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor memaparkan, bahwa inovasi Gasing sudah terbukti dapat meningkatkan capaian Kompetensi Numerasi di Humbahas dari tahun ke tahun.

Dari pemaparan Dosmar, Batara menyampaikan pencapaian Numerasi SD Tahun 2022 sebesar 28,65 meningkat di Tahun 2023 menjadi 50,07 dan pencapaian Numerasi SMP tahun 2022 sebesar 32,82 meningkat di Tahun 2023 menjadi 43,37.

Hasil capaian numerasi jenjang pendidikan berdasarkan Hasil Asesmen Nasional Tahun 2022 : Kemampuan numerasi jenjang SD Kabupaten Humbahas meningkat, yaitu 46,67% murid memiliki kompetensi numerasi di atas minimum artinya Naik 16,01 dari 2021 (30,66%) berada pada peringkat menengah atas (21-40%) di peringkat provinsi.

Kemudian, kemampuan numerasi jenjang SMP Kabupaten Humbahas meningkat, yaitu 40,63% murid memiliki kompetensi numerasi di atas minimum, Naik 3,79 dari 2021 (36,84%) berada pada peringkat atas (1-20%) di peringkat provinsi.

“Hal ini menggambarkan bahwa nilai numerasi Kabupaten Humbahas berada di atas pencapaian rata-rata nasional. Metode ini layak dimasukkan dalam kurikulum karena luarbiasa untuk meningkatkan kemampuan numerasi anak,” jelasnya.

Batara menambahkan, bahwa Programme PISA merupakan suatu studi internasional di bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). PISA bertujuan untuk mendorong negara-negara saling belajar satu sama lain mengenai sistem pendidikan sehingga mampu membangun sistem persekolahan yang lebih baik dan inklusif secara efektif.

Katanya lagi, dalam rakor tadi, Prof. Yohannes Surya mengatakan bahwa di abad ke-21, setiap anak didik diharapkan mampu menguasai kecakapan 8C yaitu crearivity (kreatifitas), critical thingking (berfikir kritis), communication (komunikasi), collabration (Kerjasama), character (karakter), culture/citizenship (budaya). Sementara itu Gasing menambahkan 2C lagi yaitu computation logic (logika berhitung) dan compassion (kasih sayang).

Pada Rakor peningkatan peringkat hasil penilaian PISA, Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan menyimpulkan, inovasi pembelajaran matematika metode gasing perlu dikaji agar ditetapkan menjadi salah satu program nasional yang luar biasa untuk mmeningkatkan capaian numerasi secara nasional. (cas/a08)

  • Bagikan