Madu Mauas Toba Kini Beromzet Puluhan Juta Pasca Jadi Binaan Inalum

  • Bagikan
Madu Mauas Toba Kini Beromzet Puluhan Juta Pasca Jadi Binaan Inalum
Jenri Kartika Marpaung (Tengah) bersama jurnalis Roma Sibuea (Kiri) dan Arfan Iqbal Harahap selaku VP Public Relation Section PT Inalum (kanan). Waspada/Ramsiana Gultom

TOBA (Waspada): Membuat usaha secara berkelanjutan mulai dari modal seadanya hingga beromzet puluhan juta per bulan bukanlah perkara mudah, berkat kerja keras dan keseriusannya kini Jerni Kartika Manurung, berhasil mengembangkan usaha Madu Asli (Mauas) Toba menjadi salah satu produk UMKM unggulan Kabupaten Toba.

Ketika ditemui di rumah produksinya, di Desa Sipitu-pitu, Kecamatan Narumonda, Kabupaten Toba, Kamis (16/3), Jerni mengaku telah menggeluti usaha Madu ini sejak tahun 2017 lalu. Secara konsisten, Jerni yang lulusan Tehnik Kimia USU ini juga membuat produk turunan berbahan utama madu berupa cookies sehat.

Ide usaha Madu Toba ini berawal dari kesukaan keluarganya mengonsumsi madu asli. Jerni pun mulai menemui beberapa petani dan mulai melakukan pembinaan dan kerjasama. Sejak tahun 2017, dengan modal hanya Rp885.000, petani dan peternak madu mendukung usaha Mauas hingga kini tetap berkelanjutan.

“Waktu itu para petani bilang agar kita menjalin kerjasama dan jangan sampai putus. Terbukti kerjasama itu masih berjalan hingga hari ini,” tutur Jerni.

Selain madu kemasan, Cookies buatan Jerni juga terjual laris. Dalam proses produksi, Jerni mengantikan gula dengan madu untuk mendapatkan rasa manis pada cookies buatannya, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

Sebelum fokus mengembangkan usaha Mauas, Jerni rupanya telah mencoba beberapa usaha lainnya namun selalu gagal. Jerni pun mulai rajin mengikuti seminar dan berbagai pelatihan untuk mengembangkan usahanya hingga akhirnya madu kemasan miliknya mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau hak paten untuk merek kemasannya Mauas Toba dan sudah bersertifikat halal, serta sudah lulus kurasi dari Bedah Kemasan (Bedakan) yang difasilitasi Kemenparekraf melalui Asosiasi Design Grafis Indonesia.

Usaha Jerni akhirnya dilirik, Inalum pun menjadikan Mauas Toba sebagai UMKM binaan resmi. Atas kerjasama ini, Jerni mengaku peranan Inalum sangat besar dalam mendukung usaha Mauas Toba terutama dalam menyiapkan sarana dan prasarana serta pasar hingga beromzet puluhan juta per bulannya.

“Beberapa usaha UMKM itu gagal ketika terkendala di pasar, setelah Mauas di bawah binaan Inalum, saya sendiri merasakan kemajuan luar biasa. Karena produk kita hampir semuanya terjual,” ujar Jerni.

Setelah produk madu kemasannya semakin dikenal orang, Jerni mengaku mulai mengalami kendala pada produksi. Madu liar yang awalnya menjadi satu-satunya sumber madu Mauas tidak mencukupi, Jerni pun mulai melakukan pembinaan peternak madu. Dia membantu pengadaan stup bagi para kelompok tani binaannya yang ada di beberapa desa seperti Matio dan Nassau.

“Saya akui pasar madu kita golongan menengah ke atas. Satu botol Muas kemasan 400 gram kita jual dengan harga Rp150.000, tentu bagi sebahagian orang harga ini terlalu tinggi. Nah, berkat kerjasama dengan Inalum, madu kemasan yang kita produksi terjual semuanya,” imbuh Jerni.

Untuk mendapatkan Mauas kini pembeli tidak perlu repot datang ke rumah produksi, Jerni mengaku telah membuka lapak di beberapa aplikasi jual beli online seperti Tokopedia dan Shopee dengan nama toko Mauas.

Di lokasi yang sama, Arfan Iqbal Harahap selaku VP Public Relation Section PT Inalum ( Persero) sebelumnya telah memfasilitasi silaturahmi wartawan dengan pelaku UMKM binaan Inalum salah satunya Jerni Kartika Manurung.

“Silaturahmi ini adalah sebagai salah satu inisitatif bersama untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi UMKM di sekitar operasional PLTA Perusahaan dan yang menjadi binaan program CSR PT Inalum (Persero) khususnya di Kabupaten Toba,” tutur Arfan.

Liputan media selaku mitra perusahaan dinilai Arfan sangatlah efektif agar UMKM dan komoditas unggulan dapat lebih dikenal secara luas guna merambah pasar yang lebih besar, serta tentunya menjadi inspirasi dan semangat enterpreneurship bagi warga lainnya. (rg)

  • Bagikan