Pembangunan Tapsel Fokus Antisipasi Stunting

  • Bagikan
Pembangunan Tapsel Fokus Antisipasi Stunting
Dolly Pasaribu di Musrenbang RKPD tahun anggaran 2024 meminta muara pembangunan daerah fokus pada antisipasi stunting. (Waspada/Ist)

TAPSEL (Waspada): Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu meminta setiap kegiatan pembangunan agar bermuara pada antisipasi stunting atau gagal tumbuh anak akibat kelurangan asupan gizi.

Karena itu, kegiatan pembangunan harus fokus pada peningkatan sosial ekonomi masyarakat, kualitas kesehatan dan sumber daya manusia serta peningkatan UMKM dan pariwisata.

Dolly mengatakan itu di Musrenbang RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tahun anggaran 2024 di aula Dinas Bappeda Tapsel, Kamis (9/3/2023).

Menurut Dolly, sunting tidak terjadi tiba-tiba sebagaimana yang dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof. Muhadjir Effendy melalui virtual kemarin.

Kewaspadaan harus dilakukan sejak anak-anak berusia 0 sampai 59 bulam, remaja putri, calon pengantin, masa kehamilan, nifas dan melahirkan.

“Stunting itu tidak muncul secara tiba-tiba. Penyebab dasarnya ialah tempat tinggal yang tidak layak huni, lingkungan kumuh, tidak tersedia air bersih, kurangnya sanitasi dan tidak adanya jamban,” jelas Dolly.

Stunting, kata Dolly, merupakan isu nasional yang mewajibkan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota seragam dalam upaya pencegahannya.

Karena itu, Bupati Tapsel mengajak semua perusahaan dan pegiat lingkungan berkolaborasi bersama dengan pemerintah dalam mengurangi dan mencegah stunting.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus didukung seluruh stakeholder. Seperti perusahaan dan pecinta lingkungan ayo berkolaborasi cegah stunting,” ajaknya.

Bupati Tapsel juga sangat berharap agar pembangunan sektor pertanian, pendidikan dan kesehatan bermuara pada antisipasi stunting.

“Kita arahkan sektor pertanian, pendidikan, kesehatan dan semua sektor untuk mampu menurunkan stunting. Saya minta penggerak utamanya adalah pemuda kita,” harap Dolly.

Kepada para kepala desa, lurah, camat dan OPD diinstrusikannya agar giat mengajak warga menanam tanaman obat keluarga (Toga). Manfaatkan pekarangan, bentuk kelompok budidaya ikan dan sebagainya. (a05)

  • Bagikan