Pembicara Dari Tiga Negara Isi Seminar Internasional Di UIN Syahada

  • Bagikan
Pembicara Dari Tiga Negara Isi Seminar Internasional Di UIN Syahada
Dekan FEBI UIN Syahada Padangsidimpuan Dr. Darwis Harahap (8 kiri) dan Prof Dr. Dzuljastri Abdul Razak dari International Islamic University Malaysia (8 kanan) foto bersama pada pembukaan seminar internasional ekonomi Islam di Auditorium UIN Syahada Padangsidimpuan, Selasa (16/8).Waspada/Ist

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Seminar Internasional tentang ekonomi Islam yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary (UIN Syahada) yang menghadirkan pembicara dari tiga negara di Auditorium UNI Syahada, Jl.HT.Rizal Nurdin, P. Sidimpuan berjalan sukses.

Seminar bertaraf Internasional yang membahas ekonomi Islam dalam konsep ekonomi syariah merupakan yang keempat kalinya digelar dan yang pertama kali digelar sejak IAIN Padangsidimpuan beralih status jadi UIN Syahada Padangsidimpuan.

Dekan FEBI UIN Syahada Padangsidimpuan Dr.Darwis Harahap, Jumat (17/8) mengatakan ICONICSOF (International Confrence on Islamic Economic Finance and Social Finance) ke-4 yang digelar tanggal 15 sampai 16 Agusutus 2023 itu menghadirkkan pembicara dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Inggiris.

Dijelaskan, pembicara atau keynote speaker dalam Seminar internasional tersebut yakni Prof. Dato Dr.Mohd Azmi Omar (President & CEO INCEIF Malaysia), Yuda Rizkianto Agoes (Kepala Unit Data Statistik & Kehumasan KPw BI Sibolga), Prof. Dr. Yasmin Hanani Mohd Safian (University of Sains Islam Malaysia) Prof. Dr. Dzuljastri Abdul Razak (International Islamic University Malaysia), Prof. Mehmet Asutay, BA, MSc, PgDip, MA, PhD (Durham University, UK, Ingggris) dan Dr. Utary Evi Cahyani, MM. (Lectur of FEBI UIN SSyahada Padangsidimpuan).

International Conference atau seminar internasional ekonomi Islam sebagai agenda tahunan FEBI UIN Syahada Padangsidimpuan, ucap Darwis, bertujuan untuk menyahuti visi FEBI yaitu menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah berbasis Teoantropoekosentris (al-ilahiyah, al-insaniah dan al-kauniah) dan berperan aktif di tingkat internasional.

“Makanya setiap tahun, kita mengadakan seminar internasional untuk menyahuti visi FEBI tersebut. Sebagai outputnya, nanti akan menghasilkan artikel yang akan dimuat di jurnal al-Masharif dan At-Tijaroh,” tuturnya.

Darwis mengungkapkan, hingga saat ini tercatat sudah ada 17 artikel karya Dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang akan direview oleh Rifki Ismal dari Bank Indonesia. ”Tentunya FEBI terus berupaya untuk mewujudkan harapan agar FEBI UIN Syahada Padangsidimpuan bertaraf internasional sehingga pada gilirannya menjadi Fakultas destinasi bagi mahasisiwa dari berbagai daerah,” tuturnya.

Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Dr. Muhammad Darwis Dasopang diwakili Wakil Rektor Dr. Ikhwanuddin Harahap, MA mengatakan Ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang sangat terkenal dengan kekuatan dan kestabilannya.

‘Namun jika sistem ekonomi ini tidak disampaikan secara massif kepada masyarakat, tentu masyarakat kita pun tidak akan paham. Maka FEBI UIN Syahada Padangsidimpuan menyadari tugas mulia tersebut. Sehingga berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk membuat masyarakat mengerti betapa penting,”katanya.

Menurut Rektor, kegiatan ICONICSOF merupakan salah satu langkah yang tepat dalam meraih cita-cita FEBI menjadi fakultas destinasi bertaraf internasional.”Saya sangat berharap dukungan dari berbagai pihak, khususnya stakeholder,” tuturnya.

Ditegaskan bahwa konsep ekonomi kapitalisme hanya membawa dampak perekonomian yang kurang sehat, dimana pihak yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin pula.
Yuda Rizkianto Agoes dari KPw BI Sibolga sebagai salah satu pembicara menjelalaskan bahwa industri halal merupakan bagian utama dari ekosistem ekonomi syariah di Indonesia yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung dari sisi penawaran (supply side) ekonomi.

Pengembangan industri halal, ujar Yuda akan meningkatkan pasokan produk halal yang merupakan permintaan utama barang dan jasa di negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim.

“Meningkatkan pasokan produk halal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan global akan mendukung peran bank sentral dalam mengendalikan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional,” paparnya.

Prof Dr. Dzuljastri Abdul Razak dari International Islamic University Malaysia dan Kaprodi Magister Ekonomi Syariah UIN Syahada Dr. Utari Evy Cahyani yang memberikan pencerahan tentang ekonomi Islam secara bergantian menjelaskan tentang ekonomi sirkuler dan Sustainable Islamic Economics di era digital.

Menurut kedua pemateri itu, Konsep keberlanjutan merupakan bagian integral dari cara hidup muslim sejak abad ketujuh. Hal ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Quran dan Hadis yang berfungsi sebagai pedoman untuk pembangunan berkelanjutan.

Sedangkan, Prof Mehmet Asutary, selaku keynote speaker yang diundang dari Durham University, Inggris memberikan pandangannya tentang Islamic moral economy. Konsepnya dikembangkan dan dibagi menjadi tiga yakni Mizan (Keseimbangan), Adalah (Keadilan) dan Ihsan (Kebaikan).

Prof Dr. Yasmin Hanani Mohd Safian dari Universitas of Sains Islam Malaysia yang berbicara via zoom, membahas tentang kejahatan dan isu-isu syariah dalam transformasi digital di bidang keuangan syariah seperti economic crime atau pinjaman online.

seminar internasional ekonomi Islam tersebut dihadiri PT.Bank Sumut Syariah, Bank Muamalat, BSI, Institut PendidikanTapanuli Selatan, Universitas Aufa Royhan, STAIN Madina, Lembaga keuangan perbankan syariah Pemko P.Sidimpuan dan utusan SMA sederajat di wilayah Tabagsel.(a39)

  • Bagikan