Pencarian Korban Longsor Bukit Simarsolpah Terus Dilakukan

Sampai Hari Ke-6 Belum Juga Ditemukan

  • Bagikan

SIMALUNGUN (Waspada): Pemkab Simalungun bersama jajaran tim gabungan dan Basarnas masih terus melakukan pencarian korban tanah longsor Bukit Simarsolpah, Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun.

Hingga memasuki hari ke-6 Jumat (20/10/2023) sejak dinyatakan hilang pada Minggu (15/10/2023), pencarian dua korban masing-masing Jan Rukun Saragih, 38, dan Jelmin Saragih 56, keduanya warga Nagori Durian Banggal dan bertugas sebagai tenaga swadaya air minum di daerah itu yang pada saat kejadian hendak memperbaiki saluran air minum yang rusak.

Kepala Pelaksanan (Kalak) BPBD Simalungun melalui Sekretaris BPBD Manaor Silalahi terus melaporkan perkembangan kegiatan percarian korban.

“Pemkab Simalungun bersama TNI dan Polri, BPBD Provinsi, pihak kecamatan dan nagori, keluarga korban dan pengurus Jemaat GKPS Durian Banggal telah secara maksimal melaksanakan pencarian,” ujar Manaor dalam laporannya, Jumat (20/10).

Pencarian Korban Longsor Bukit Simarsolpah Terus Dilakukan

Menurutnya, dengan mengerahkan berbagai potensi dan kekuatan pencarian dilakukan hingga menjelang malam.

“Mohon perhatian kita semua agar dapat memahami kondisi ini. Kita satu tim, kita harus padu agar apa yg kita cari bisa cepat ditemukan,” ujar Manaor saat memimpin apel sebelum melakukan pencarian korban.

Manaor juga meminta kepada tim gabungan pencarian korban untuk menghindari pemberitaan-pemberitaan yang menyudutkan Pemkab Simalungun. “Kalau kita satu, mudah-mudahan hasil kerja kita bisa maksimal,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolsek Raya Kahean yang turut melakukan pencarian menekankan kepada tim agar tetap satu komando. “Hindari sikap yang dapat mengganggu kerja operator alat berat,” tandasnya, sembari menyampaikan kepada warga yang datang melihat agar bisa menjaga dirinya sendiri dan menjauhi daerah yang berpotensi longsor susulan.

Selanjutnya, Kordinator Basarnas, Hisar Turnip menegaskan agar semua Tim jangan mau dirusak oleh isu-isu yang mengganggu ketenangan situasi dan kondisi saat ini. “Pencarian harus dilaksanakan dengan tenang dan penuh konsentrasi,” harapnya.

Hisar menambahkan, ada beberapa kendala yang dihadapi yang membuat sulit untuk menemukan posisi korban dan minim informasi dari saksi yang melihat langsung korban.

“Dan juga jarak timbunan yang kita perkiraan sekitar 15 sampai 10 meter ke bawah. Di tambah kondisi yang berair menyebabkan bau yang tercium anjing pelacak cepat hilang,” jelasnya.

“Namun kita tetap berupaya bekerja secara maksimal agar korban cepat ditemukan,” ujarnya menambahkan.

Sementara Camat Raya Kahean Janopel Tanjung yang juga terus mengikuti perkembangan pencarian korba menyampaikan, mengawali pencarian korban, Pengurus Jemaat GKPS Durian Banggal melaksanakan ibadah singkat untuk memohon kepada Tuhan agar korban dapat segera ditemukan, dan tim pencarian juga mendapat perlindungan Tuhan.

Pencarian Korban Longsor Bukit Simarsolpah Terus Dilakukan

Janopel mengatakan, pada hari Rabu dan Kamis kemarin, di tambah bantuan alat berat guna mempercepat pencarian. “Dan pada Jumat (20/10) pagi ini di tambah kembali alat berat. Jadi ada 4 alat berat yang berkerja dalam mempercepat pencarian korban,” sebutnya.

Pencarian hari ke-6 ini dilakukan sampai pukul 12.00 wib, untuk Istirahat dan salat Jumat, dilanjutkan kembali pada pukul 14.00 WIB.

Sementara, Satria Saragih, salah seorang anak korban dari Jelmin Saragih, menyampaikan apresiasi atas apa yang di lakukan Pemerintah dalam pencarian korban. “Kami berharap apa yang dilakukan ini membuahkan hasil dan orang tua kami bisa di temukan,” ucap Satria.

Satria juga berharap kepada pihak pemerintah agar tetap meneruskan pencarian sampai batas maksimal. “Kalau boleh sampai orang tua kami di temukan,” katanya penuh harap.(a27)

  • Bagikan