Proyek Replanting Diduga Asal Jadi, Manajer PTPN IV Perintahkan Vendor Perbaiki

  • Bagikan
Potongan chippingan pohon kelapa sawit ditumpuk ditutupi pelepah sawit. Foto diambil Kamis (9/3) di areal Afdeling IV Kebun Balimbingan.Waspada/Hasuna Damanik
Potongan chippingan pohon kelapa sawit ditumpuk ditutupi pelepah sawit. Foto diambil Kamis (9/3) di areal Afdeling IV Kebun Balimbingan.Waspada/Hasuna Damanik

SIMALUNGUN (Waspada): PTPN IV Kebun Unit Balimbingan, Nagori Kasindir Kec. Jorlang Hataran, Kab. Simalungun, tahun 2023 ini kembali melaksanakan peremajaan tanaman atau tanaman ulang (TU) Kelapa Sawit.

Tak tanggung-tanggung, tahun ini khusus di Kebun Balimbingan areal yang akan ditanam ulang mencapai 495 hektare dan diperkirakan akan menguras anggaran mencapai ratusan miliar rupiah. Namun sangat disayangkan program TU yang dipercayakan pengerjaannya kepada pihak ketiga (vendor) tersebut terkesan dikerjakan ‘asal jadi’ alias tidak sesuai dengan Rencana Kerja Syarat (RKS).

Hasil pantauan di lokasi Afdeling IV Kebun Balimbingan, Kamis (9/3/2023) siang, 2 unit alat berat (exkavator) sedang bekerja melakukan penumbangan dan penyincangan (chipping) di lokasi Afdeling Kasinder.

Tidak seperti biasanya, hasil cincangan dari alat berat tersebut terlihat cukup kasar, tebal dan besar-besar. Bahkan, ada batang pohon yang tidak kena cincang, hanya ditutupi dengan pelepah daun sawit serta potongan cincangan. Diduga, akibat tanpa pengawasan dari pihak terkait, dua operator alat berat tersebut bekerja semau hatinya atau asal jadi.

Selain itu, seharusnya sebelum dilakukan penumbangan pohon sawit yang direplanting, areal sudah terlebih dahulu ripping atau diluku. Namun, di lokasi areal yang berdekatan dengan kampung Sidomulyo itu, sama sekali tidak terlihat bekas traktoran.

R.Sinaga, Mandor Besar Afdeling IV Kebun Balimbingan yang ditemui sedang istrahat di seputar Kantor Afdeling IV, mengakui bahwa hasil chipingan atau cincangan batang sawit yang dilakukan pihak vendor terlalu kasar dan tidak sesuai dengan diharapkan. “Terlalu besar dan tebal,” ucap Sinaga polos.

Dia juga mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan di lapangan dan mengaku sudah mendapat perintah dari atasannya untuk menegur pihak vendor (operator) agar melaksanakan chipingan dengan benar.

Saat ditanyakan terkait perusahaan yang melakukan pekerjaan chipingan tersebut, Sinaga menyebutkan nama salah satu perusahaan yakni CV. RM yang disebut-sebut milik anggota dewan. Tetapi dia tidak menyebutkan secara terang nama anggota dewan dimaksud.

Sementara, pelaksana lapangan CV. RM bergelar si Bolis, mereka hanya Sub, sedang rekanan aslinya adalah bernama Budi. “Gara-gara kalian (wartawan), saya jadi kena tegor, kok main lapor ke manajer kalian,” kata Bolis.

“Gara-gara kalian, saya jadi dapat perintah mengulang pekerjaan. Silakan beritakan, kalian belum kenal ya siapa kami,” ujarnya sedikit mengancam.

Di sisi lain, A.Nasution, Manajer Kebun Balimbingan, yang dikonfirmasi melalui pesan whatsApp, Kamis (9/3) malam, justru menyampaikan terima kasih kepada wartawan karena telah menginformasikan terkait pekerjaan chipingan di Afdeling IV Kebun Balimbingan.

“Terima kasih atas informasinya,” tulis Nasution.

Dijelaskannya, untuk pekerjaan ripping di lapangan, memang ripping itu dilakukan sebelum luku. Namun pekerjaannya sesuai dengan tofografi areal yang ada. “Kalau memang tofografinya gelombang, maka kita tidak melakukan ripping, tetapi langsung chiping, nantinya akan dibuat teresan,” jelasnya.

” Kemudian untuk chiping memang benar masih ada yang harus diulangi karena baru mulai kerja. Terkait ini kami sudah berkoordinasi dengan vendor dan tadi sudah langsung ada action di lapangan untuk perbaikan,” sebutnya lagi.

Sedangkan untuk pengawasan di lapangan, menurutnya ada alatnya. ” Mereka ini nanti yang menginformasikan hasil kerja alat kepada kita,” tambahnya.

Menyikapi keadaan itu, Manajer PTPN IV Kebun Balimbingan tersebut mengatakan untuk selanjutnya pihaknya akan meningkatkan pengawasan di lapangan agar hal serupa tidak terjadi lagi.

Hal sama dikemukakan Fery M Saragih, Askep Kebun Balimbingan, juga dihubungi via whatsApp. ” Tadi kami juga menerima informasi yang lebih kurang sama dan telah kita tindak lanjuti dengan mengulang pekerjaan dimaksud. Namun demikian kita akan tetap mengevaluasi hasil kerja di areal TU dimaksud,” tulis Askep.(a27)

  • Bagikan